Jombang - Perampasan motor kembali terjadi di Kota Santri. Kali ini
pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI melakukan perampasan motor di
depan SMAN 2 Jombang jalan Wahidin Sudirohusodo, Minggu (24/11/2013)
sekitar pukul 19.30 WIB.
Kejadian tersebut bermula saat Relodiva Pandu Permana (17), hendak membeli jam tangan di salah satu toko di kawasan Jombang Kota. korban berboncengan dengan seorang temannya. Pada saat melintas di depan SMAN 2 Jombang, tiba-tiba saja korban dihentikan oleh dua orang berbadan tegap. Salah satu dari pelaku mengaku anggota TNI.
Dua orang pelaku itu menuduh Relodiva dan teman-temannya telah melakukan pengeroyokan terhadap keponakan pelaku. Berdalih menyelesaikan masalah, korban kemudian diajak menemui keponakannya. Tentu saja korban merasa kebingungan, karena merasa tidak pernah melakukan pengeroyokan. Pelaku terus mendesak, korban akhirnya menuruti permintaan pelaku. Relodiva kemudian dibonceng oleh pelaku yang berambut cepak itu dengan mengendarai motor pelaku. Sedangkan teman Relodiva bersama dengan satu orang pelaku lainnya menunggu di depan SMAN 2 Jombang.
Namun saat di tengah perjalanan, tiba-tiba korban diturunkan. Pelaku berambut cepak beralasan hendak menjemput teman korban yang satunya lagi. Beberapa saat kemudian, pelaku yang satunya meminjam sepeda motor korban. Kepada teman Relodiva, pria itu mengatakan telah mendapat informasi bahwa masalah sudah diselesaikan, ia hendak menyusul Relodiva. Sejurus kemudian, pelaku kedua pun meninggalkan teman Relodiva.
Setelah menunggu cukup lama, pria asing tersebut tak kunjung datang. Akhirnya, korban memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi. "Kami sudah menerima laporan dari korban terkait perampasan motor yang menimpanya. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku," kata AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Selasa (26/11/2013).
Kejadian tersebut bermula saat Relodiva Pandu Permana (17), hendak membeli jam tangan di salah satu toko di kawasan Jombang Kota. korban berboncengan dengan seorang temannya. Pada saat melintas di depan SMAN 2 Jombang, tiba-tiba saja korban dihentikan oleh dua orang berbadan tegap. Salah satu dari pelaku mengaku anggota TNI.
Dua orang pelaku itu menuduh Relodiva dan teman-temannya telah melakukan pengeroyokan terhadap keponakan pelaku. Berdalih menyelesaikan masalah, korban kemudian diajak menemui keponakannya. Tentu saja korban merasa kebingungan, karena merasa tidak pernah melakukan pengeroyokan. Pelaku terus mendesak, korban akhirnya menuruti permintaan pelaku. Relodiva kemudian dibonceng oleh pelaku yang berambut cepak itu dengan mengendarai motor pelaku. Sedangkan teman Relodiva bersama dengan satu orang pelaku lainnya menunggu di depan SMAN 2 Jombang.
Namun saat di tengah perjalanan, tiba-tiba korban diturunkan. Pelaku berambut cepak beralasan hendak menjemput teman korban yang satunya lagi. Beberapa saat kemudian, pelaku yang satunya meminjam sepeda motor korban. Kepada teman Relodiva, pria itu mengatakan telah mendapat informasi bahwa masalah sudah diselesaikan, ia hendak menyusul Relodiva. Sejurus kemudian, pelaku kedua pun meninggalkan teman Relodiva.
Setelah menunggu cukup lama, pria asing tersebut tak kunjung datang. Akhirnya, korban memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi. "Kami sudah menerima laporan dari korban terkait perampasan motor yang menimpanya. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku," kata AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Selasa (26/11/2013).