Sabtu, 12 April 2014 11:27 WIB

surya/faiq nuraini
Petugas
RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto saat menyiapkan ruangan
khusus untuk caleg jika stres gagal nyaleg, Rabu (19/2/2014).
SURYA Online,JOMBANG - Kendati penghitungan
suara pileg belum resmi diumumkan, namun calon anggota legislatif
(caleg) yang merasa perolehan suaranya tak mampu menembus kursi
parlemen, sudah ada yang stres.
Mereka mencari ‘pelarian’ ke tempat-tempat ‘orang pintar’ guna menenangkan diri.
Setidaknya itu diakui Ketua Majelis Zikir Qurrota A'yun Jombang, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas.
"Ada
satu caleg yang datang. Dia menangis, mentalnya drop. Dia belum bisa
menerima kekalahannya. Dia ingin menenangkan diri," kata Gus Dimas,
Sabtu (12/4/2014).
Namun Dimas yang beralamat di Desa
Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Jombang ini enggan mau menyebut identitas
caleg tersebut, karena alasan melindungi privasi caleg bersangkutan.
“Yang jelas, dia orang luar Jombang,” imbuh Gus Dimas.
Ustad muda ini menceritakan, caleg tersebut membeberkan semua ganjalan hati dan unek-uneknya.
Antara lain, soal ludesnya harta benda dan uang pinjaman akibat digunakan sebagai ‘ongkos politik’.
Mulai
pemasangan alat peraga kampanye, sangu para pemilih dan sampai
kebutuhan sosialisasi, baik untuk tim sukses maupun dirinya sendiri.
Namun ironis, meski harta sudah ludes, perolehan suara dipastikan jauh dari signifikan.
Karena
kondisi itu pula, si caleg mengalami depresi hebat. Dia ngomongnya
mulai ngelantur. Menuduh dikhianati tim suksesnya, menilai masyarakat
mata duitan, hingga merasa perolehan suaranya 'dicuri' secara gaib oleh
lawan politik.
"Sebagai permulaan, saya dengarkan saja curhatnya.
Setelah itu secara perlahan kita kuatkan hatinya," kata Gus Dimas yang
juga Ketua Peguruan Silat NU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Jombang, ini.
Tahap
selanjutnya, sambung Gus Dimas, dirinya melakukan penguatan mental baik
lewat keluarga maupun lewat siraham agama Islam kepada caleg depresi
tersebut.
Untuk pendekatan agama, Gus Dimas mengajak caleg
melakukan istigfar, wirid, berdoa dan mengadukan semua yang dialami
kepada Allah.
"Selain itu juga saya ajak mandi malam dan salat malam. Dengan begitu yang bersangkutan selalu ingat Allah," jelas Gus Dimas.
Gus
Dimas mengatakan, caleg yang mendatangi Majelis Zikir tersebut
menjalani ‘rawat jalan’. Namun begitu, dia berusaha memantau
perkembangan caleg tersebut lewat keluarganya.
"Saya agendakan setiap pekan sekali bertemu langsung guna mengecek perkembangannya," tutur Gus Dimas.