Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Belasan murid SDN Gongseng 1 Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang mengalami kesurupan. Mereka berteriak-teriak tidak karuan. Selain itu, belasan murid tersebut juga bertingkah seperti pemain kuda lumping. Melompat, berjoget, hingga matanya melotot berwarna putih.
Bahkan ada seorang bocah yang sedang kesurupan nekad memanjat tiang di halaman sekolah. Praktis, hal tersebut membuat sejumlah guru yang ada di SDN ketakutan.
"Jumlah yang kesurupan ada 12 anak. Mereka bertingkah seperti pemain kuda lumping. Kadang juga bertingkat ala monyet," kata Mashudi, Kepala SDN Gongseng I ketika di lokasi, Rabu (12/3/2014).
Hingga saat ini belasan murid SD tersebut belum juga siuman. Bocah-bocah itu mulai melepas pakaian kemudian melata di halaman sekolah. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak sekolah kemudian mendatangkan 'orang pintar'. [suf/kun]
Perilaku belasan murid SDN Gongseng 1 Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang bertingkah aneh. Saat kesurupan mereka ada yang melata seperti ular, melompat-lompat ala pocong, serta berjalan dan memanjat mirip monyet. Belasan murid SD itu juga berlarian sembari berteriak histeris. Kondisi itu berlangsung hingga sekitar 15 menit.
Sejumlah guru hanya bisa melihat, begitu juga warga yang ada di sekitar sekolah. Namun beruntung, beberapa 'orang pintar' yang didatangkan sekolah langsung beraksi. Mereka memegangi bocah yang kesurupan tersebut sembari membacakan mantra. Masih tidak mempan, paranormal tersebut kemudian menuangkan minyak wangi dari botol ukuran kecil dan diusapkan ke kepala bocah SD.
Sejurus kemudian belasan murid SDN Gongseng itu lunglai. Mereka kemudian dibawa ke bawah pohon mangga yang ada di halaman sekolah. "Kesurupan ini secara otomatis menganggu kegiatan belajar-mengajar," kata Mashudi, Kepala SDN Gongseng 1 usai menenangkan muridnya, Rabu (12/3/2014).
Mashudi menjelaskan, kesurupan yang mendera murid-muridnya berlangsung selama tiga hari, yakni Senin, Selasa, hingga Rabu ini. Semua itu berawal ketika dilangsungkan kegiatan belajar mengajar di kelas IV.
Sekitar pukul 11.00 WIB, tiba-tiba seorang murid bernama Roihul Hulam menjerit histeris disertai kejang-kejang. Matanya juga melotot seolah hendak copot.
Guru yang sedang mengajar berusaha menanangkan, namun justru ada murid lainnya yang mengalami gejala keseruapan serupa. Nah, kondisi tersebut berlangsung selama tiga hari berturut-turut dengan korban bergiliran. "Jumlah yang kesurupan mencapai 12 orang," katanya.
Sejak tiga hari itu pula, pihak sekolah mendatangkan 'orang pintar' yang bernama Mbah Lembang. "Mulai Senin hingga sekarang sekolah ini dijaga orang pintar agar kesurupan tidak meluas," ujar Mashudi lagi.[suf/ted]
Setelah mendapat penanganan dari beberapa 'orang pintar', belasan murid SDN Gongseng 1 Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang yang mengalami kesurupan akhirnya sadar.
Oleh 'orang pintar' tersebut, bocah-bocah itu dikumpulkan di bawah pohon mangga.
Setelah itu, salah satu dari orang normal itu membentangkan kain kafan warna putih.
Bukan itu saja, asap kemenyan juga mengepul didepan bocah-bocah yang masih duduk di kelas IV, V, dan VI itu. Sejurus kemudian, tumpeng yang berisi panggang ayam juga dihidangkan disebelah murid SDN Gongseng 1, Kecamatan Megaluh, Jombang itu. "Orangnya minta panggang ayam, kain kafan, dan kemenyan," kata Mbah Lembang, paranormal yang didatangkan ke sekolah tersebut, Rabu (12/3/2014).
Orang yang dimaksud Mbah Lembang adalah mahluk halus yang merasuki jasad bocah SD tersebut. Menurut Mbah Lembang, makhluk halus tersebut berasal dari empat pohon mangga yang ada di sekolah. Selain itu juga berasal dari sebuah kuburan yang berada di SDN Gongseng 1.
"Saya sudah melakukan komunikasi dengan makhluk itu. Dia meminta kain kafan, kemenyan, serta tumpeng panggang ayam. Jika tiga hal itu tidak dituruti, mereka tidak mau pergi. Makanya, setelah tiga syarat kita sajikan, anak-anak mulai siuman," kata Mbah Lembang.
Pria berambut putih ini menambahkan, selama tiga hari terakhir ini dia berada di sekitar SDN Gongseng untuk melakukan ritual khusus. Walhasil, mulai siang ini, lanjutnya, belasan bocah yang kesurupan mulai sadar.
Memang, sekitar 12 anak yang berada di bawah pohon mangga sudah bisa tersenyum layaknya orang normal. Padahal mereka sebelumnya ada yang melata seperti ular, melompat-lompat seperti pocong, dan memanjat tiang layaknya monyet. Sudah begitu, mereka juga berteriak tak karuan.[suf/ted]
Salah satu korban kesurupan di SDN Gongseng 1, Kecamatan Megaluh, Jombang mulai buka suara. Sebelum kesurupan, mereka mengaku melihat sosok manusia berbadan besar (raksasa), namun tidak memiliki kepala.
Begitu tangan raksasa itu menyentuh murid SD, mereka langsung tak sadarkan diri. "Cucu saya, Roihul Hulam, yang pertama kesurupan. Saat sadar, dia bercerita melihat raksasa tanpa kepala. Kemudian raksasa itu menyentuh tubuh cucu saya. Nah, selanjutnya dia tak sadarkan diri," kata H Munif (61), menirukan cerita cucunya yang duduk di kelas IV SDN Gongseng 1, Kamis (13/3/2014).
Setelah itu, lanjut Munif, murid lainnya juga mengalami gejala kesurupan serupa. Bahkan hal itu terjadi hingga tiga hari berturut-turut. "Namun sekarang kondisinya sudah mulai normal," kata Munif menjelaskan.
Hingga pagi ini situasi KBM (kegiatan belajar mengajar) di SDN Gongseng mulai dilakukan. Sebanyak 12 anak yang dua hari sebelumnya mengalami kesurupan juga sudah mulai mengikuti proses belajar. "Semoga saja hari ini tidak ada lagi yang kesurupan," kata Kepala SDN Gongseng 1, Mashudi. [suf/ted]

Jombang (beritajatim.com) - Belasan murid SDN Gongseng 1 Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang mengalami kesurupan. Mereka berteriak-teriak tidak karuan. Selain itu, belasan murid tersebut juga bertingkah seperti pemain kuda lumping. Melompat, berjoget, hingga matanya melotot berwarna putih.
Bahkan ada seorang bocah yang sedang kesurupan nekad memanjat tiang di halaman sekolah. Praktis, hal tersebut membuat sejumlah guru yang ada di SDN ketakutan.
"Jumlah yang kesurupan ada 12 anak. Mereka bertingkah seperti pemain kuda lumping. Kadang juga bertingkat ala monyet," kata Mashudi, Kepala SDN Gongseng I ketika di lokasi, Rabu (12/3/2014).
Hingga saat ini belasan murid SD tersebut belum juga siuman. Bocah-bocah itu mulai melepas pakaian kemudian melata di halaman sekolah. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak sekolah kemudian mendatangkan 'orang pintar'. [suf/kun]
Perilaku belasan murid SDN Gongseng 1 Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang bertingkah aneh. Saat kesurupan mereka ada yang melata seperti ular, melompat-lompat ala pocong, serta berjalan dan memanjat mirip monyet. Belasan murid SD itu juga berlarian sembari berteriak histeris. Kondisi itu berlangsung hingga sekitar 15 menit.
Sejumlah guru hanya bisa melihat, begitu juga warga yang ada di sekitar sekolah. Namun beruntung, beberapa 'orang pintar' yang didatangkan sekolah langsung beraksi. Mereka memegangi bocah yang kesurupan tersebut sembari membacakan mantra. Masih tidak mempan, paranormal tersebut kemudian menuangkan minyak wangi dari botol ukuran kecil dan diusapkan ke kepala bocah SD.
Sejurus kemudian belasan murid SDN Gongseng itu lunglai. Mereka kemudian dibawa ke bawah pohon mangga yang ada di halaman sekolah. "Kesurupan ini secara otomatis menganggu kegiatan belajar-mengajar," kata Mashudi, Kepala SDN Gongseng 1 usai menenangkan muridnya, Rabu (12/3/2014).
Mashudi menjelaskan, kesurupan yang mendera murid-muridnya berlangsung selama tiga hari, yakni Senin, Selasa, hingga Rabu ini. Semua itu berawal ketika dilangsungkan kegiatan belajar mengajar di kelas IV.
Sekitar pukul 11.00 WIB, tiba-tiba seorang murid bernama Roihul Hulam menjerit histeris disertai kejang-kejang. Matanya juga melotot seolah hendak copot.
Guru yang sedang mengajar berusaha menanangkan, namun justru ada murid lainnya yang mengalami gejala keseruapan serupa. Nah, kondisi tersebut berlangsung selama tiga hari berturut-turut dengan korban bergiliran. "Jumlah yang kesurupan mencapai 12 orang," katanya.
Sejak tiga hari itu pula, pihak sekolah mendatangkan 'orang pintar' yang bernama Mbah Lembang. "Mulai Senin hingga sekarang sekolah ini dijaga orang pintar agar kesurupan tidak meluas," ujar Mashudi lagi.[suf/ted]
Setelah mendapat penanganan dari beberapa 'orang pintar', belasan murid SDN Gongseng 1 Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang yang mengalami kesurupan akhirnya sadar.
Oleh 'orang pintar' tersebut, bocah-bocah itu dikumpulkan di bawah pohon mangga.
Setelah itu, salah satu dari orang normal itu membentangkan kain kafan warna putih.
Bukan itu saja, asap kemenyan juga mengepul didepan bocah-bocah yang masih duduk di kelas IV, V, dan VI itu. Sejurus kemudian, tumpeng yang berisi panggang ayam juga dihidangkan disebelah murid SDN Gongseng 1, Kecamatan Megaluh, Jombang itu. "Orangnya minta panggang ayam, kain kafan, dan kemenyan," kata Mbah Lembang, paranormal yang didatangkan ke sekolah tersebut, Rabu (12/3/2014).
Orang yang dimaksud Mbah Lembang adalah mahluk halus yang merasuki jasad bocah SD tersebut. Menurut Mbah Lembang, makhluk halus tersebut berasal dari empat pohon mangga yang ada di sekolah. Selain itu juga berasal dari sebuah kuburan yang berada di SDN Gongseng 1.
"Saya sudah melakukan komunikasi dengan makhluk itu. Dia meminta kain kafan, kemenyan, serta tumpeng panggang ayam. Jika tiga hal itu tidak dituruti, mereka tidak mau pergi. Makanya, setelah tiga syarat kita sajikan, anak-anak mulai siuman," kata Mbah Lembang.
Pria berambut putih ini menambahkan, selama tiga hari terakhir ini dia berada di sekitar SDN Gongseng untuk melakukan ritual khusus. Walhasil, mulai siang ini, lanjutnya, belasan bocah yang kesurupan mulai sadar.
Memang, sekitar 12 anak yang berada di bawah pohon mangga sudah bisa tersenyum layaknya orang normal. Padahal mereka sebelumnya ada yang melata seperti ular, melompat-lompat seperti pocong, dan memanjat tiang layaknya monyet. Sudah begitu, mereka juga berteriak tak karuan.[suf/ted]
Salah satu korban kesurupan di SDN Gongseng 1, Kecamatan Megaluh, Jombang mulai buka suara. Sebelum kesurupan, mereka mengaku melihat sosok manusia berbadan besar (raksasa), namun tidak memiliki kepala.
Begitu tangan raksasa itu menyentuh murid SD, mereka langsung tak sadarkan diri. "Cucu saya, Roihul Hulam, yang pertama kesurupan. Saat sadar, dia bercerita melihat raksasa tanpa kepala. Kemudian raksasa itu menyentuh tubuh cucu saya. Nah, selanjutnya dia tak sadarkan diri," kata H Munif (61), menirukan cerita cucunya yang duduk di kelas IV SDN Gongseng 1, Kamis (13/3/2014).
Setelah itu, lanjut Munif, murid lainnya juga mengalami gejala kesurupan serupa. Bahkan hal itu terjadi hingga tiga hari berturut-turut. "Namun sekarang kondisinya sudah mulai normal," kata Munif menjelaskan.
Hingga pagi ini situasi KBM (kegiatan belajar mengajar) di SDN Gongseng mulai dilakukan. Sebanyak 12 anak yang dua hari sebelumnya mengalami kesurupan juga sudah mulai mengikuti proses belajar. "Semoga saja hari ini tidak ada lagi yang kesurupan," kata Kepala SDN Gongseng 1, Mashudi. [suf/ted]