Pamit Latihan Drama, Pelajar Gudo Jombang Mesum di Hotel

 
Selasa, 26 Maret 2013 15:39:11 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Kelakukan dua pelajar asal sebuah sekolah
di Jombang ini tidak patut ditiru.  Mereka tertangkap basah di Hotel Indah saat mengumbar nafsu, Selasa (26/3/2013). Padahal, kepada orangtu, mereka pamit untuk latihan drama di sekolah.

Dua pelajar ini berinisial Ton (18), warga Desa Plosokerep Kecamatan Sumobito, dan Nik (17), warga Desa Kademangan Kecamatan Gudo, Jombang. Ton duduk di kelas XII sedangkan Nik yang berambut sebahu ini duduk di kelas X.

Baik Ton maupun Nik hanya menunduk ketika digelandang ke mobil petugas. Bahkan, mereka menutupi wajahnya menggunkan jaket untuk mengindari sorotan kamera wartawan. "Saya tadi pamit latihan drama," kata Nik, gadis berperawakan kurus dengan suara lirih.

Tertangkapnya pelajar mesum ini berawal ketika petugas dari Polres Jombang mennggelar razia pekat (penyakit masyarakat) di sejumlah hotel dan penginapan. Lokasi yang pertama disisir adalah Hotel Indah yang ada di Jl Urip Soemoharjo.

Petugas langsung menggedor pintu hotel satu persatu. Nah, dari situlah polisi menemukan sepasang pelajar yang sedang asyik mengumbar nafsu. Selanjutnya, Ton dan Nik digelandang ke mobil patroli.

Sasaran berikutnya adalah Hotel Udarti yang juga berada di Jalan Urip Soemoharhjo. Di tempat tersebut petugas terkaget-kaget, pasalnya korps berseragam cokelat ini menangkap basah seorang perempuan tengah hamil sembilan bulan di dalam kamar hotel bersama pasangan mesumnya.

Perempuan yang perutnya sudah membucit itu adalah Er (27), warga Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto. Sedangkan pasangan mesumnya, Ahf (23),
warga Desa/Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk. Namun mereka beralasan sudah nikah secara siri. "Kami sudah menikah, namun kedua orang tua kami tidak tahu," kata Akh dan Er hampir bersamaan.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo menjelaskan, selain pasangan pelajar dan pasangan yang sedang hamil, pihaknya juga berhasil menangkap empat pasangan mesum lainnya. Mereka diciduk dari Hotel Kartika dan penginapan Abraham.

Seluruh yang tertangkap itu kemudian digelandang ke Mapolres Jombang guna meneken surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya lagi. Selain itu, pasangan di luar nikah itu juga diambil sidik jarinya.

"Hari ini kami mengamankan enam pasangan mesum, termausk sepasang pelajar dan wanita hamil. Khusus, untuk pelajar, kami akan menghubungi pihak sekolah serta orang tuannya," kata Widodo. [suf/ted]

Pasangan Mesum Asal Mojowarno Jombang Pingsan Saat Digerebek Polisi

Senin, 25 Maret 2013 15:44:38 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Seorang perempuan bernama Niayah (40), warga Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno, Jombang mendadak kejang-kejang dan pingsan di atas mobil patroli milik Satuan Sabhara Polres Jombang, Senin (25/3/2013).

Niayah ditangkap bersama pasangan mesumnya, Miskan (40), di sebuah hotel saat polisi menggelar razia pekat (penyakit masyarakat).

"Baru kali ini saya menginap di hotel dengan pria lain. Jadi saya takut saat ada penggerebekan polisi. Selain itu, saya juga memiliki riwayat penyakit jantung," kata Niayah usai menjalani pemeriksaan di salah satu ruangan Polres Jombang.

Beruntung, warga Desa Mojojejer ini segera siuman ketika berada di Mapolres. Ia dan pasangannya kemudian disuruh meneken surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan mesum lagi. Selain menangkap, Niayah dan Miskan, korps berseragam cokelat juga menggaruk tujuh pasangan mesum lainnya.

Seluruh pasangan itu diamankan dari tiga hotel, yakni Hotel Melati, Kartika, serta Hotel Dewi. Rinciannya, dari Hotel Kartika petugas menangkap empat pasangan, kemudian dari Hotel Melati sebanyak satu pasangan, dan Hotel Dewi sejumlah tiga pasang. Sembari menutupi muka menggunakan helm, mereka digelandang ke mobil patroli untuk dibawa ke kantor polisi.

"Dalam razia kali ini kami menangkap delapan pasangan kumpul kebo. Mereka tidak mampu menunjukkan surat nikah. Selanjutnya, seluruh pasangan tersebut kami suruh membuat surat pernyataan," kata Kepala Satuan Sabhara Polres Jombang, AKP Haryono.

Dalam penggerebekan tersebut para pasangan mesum pakaiannya terlihat acak-acakan. Bahkan ada seorang perempuan yang celana dalamnya ketinggalan saat pintu kamar hotel digedor oleh polisi. [suf/ted]

Berangkat Sekolah, Pelajar SMKN 1 Jombang Tertimpa Pohon

 
Rabu, 20 Maret 2013 10:45:07 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono


Jombang  - Ani Mufidah (19), pelajar kelas XII SMKN Negeri 1 Jombang dilarikan ke rumah sakit setelah tertimpa pohon tumbang di Jl Wahab Chasbullah Tambakberas, Jombang, Rabu (20/3/2013).

Warga Desa/Kecamatan Tembelang ini mengalami cedera otak ringan atau
COR. Sedang motor yang ia kendarai rusak parah.

Saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 06.50 WIB. Saat itu Ani melaju dari arah utara dengan mengendarai motor Vario nopol  S 2110 WZ. Gadis berjilbab ini hendak berangkat ujian di sekolahnya.

Nah, saat melintas di Jl Wahab Chasbullah tiba-tiba saja sebuah pohon
tumbang. Ironisnya, pohon tersebut mengenai pelajar kelas XII tersebut.

Karena kerasnya benturan korban seketika pingsan. Warga yang mengetahui kejadian itu kemudian memberikan pertolongan."Kami cukup kaget, karena pohon besar itu tiba-tiba saja roboh dan mengenai Ani. Korban seketika pingsan hingga kemudian dilarikan ke RSI (Rumah Sakit Islam) Jombang," ujar Hafis (45), pengendara motor yang tepat dibelakang korban.

Korban kemudian mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit
tersebut. Sedangkan warga di lokasi kejadian bahu membahu menyingkirkan pohon yang tumbang tersebut. Praktis, Jl Wahab Chasbullah macet hingga beberapa saat. "Hasil pemeriksaan awal, korban mengalami cedera otak ringan. Tadi sempat pingsan, namun sekarang mulai siuman," kata dr Zusvina, dokter jaga RSI Jombang. [suf/ted]

Isro’ Mi’roj, Pagar Nusa Gudo Jombang dan Jam’iyah Diba’ Gelar Seni Seribu Rebana

Isro’ Mi’roj, Pagar Nusa Dan Jam’iyah Diba’ Gelar Seni Seribu Rebana

Jombang, TV9 Surabaya -
Dalam memperingati peristiwa besar Isro’ Mi’roj pada bulan Rajab ini, perguruan Pagar Nusa NU dan Jam’iyah Diba’ desa Pesanggrahan kecamatan Gudo, Jombang menggelar kegiatan seibu rebana yang beberapa bulan ini menjadi ikon seni sholawat di kabupaten Jombang.
Seni sholawat seribu rebana memang sudah membumi dikalangan warga NU di kabupaten Jombang. Kegiatan ini selalu diiringi para pemukul terbang banjari yang berjumlah puluhan bahkan ratusan jika dalam acara besar.
Bersamaan itu, dilantunkan beberapa syair sholawat oleh para vokalis yang juga berjumlah puluhan, baik laki-laki maupun perempuan. Kegiatan seribu rebana ini sengaja digelar untuk membumikan kembali dan meningkatkan kecintaan para jamaah terutama warga Nahdliyyin dalam bersholawat kepada Rosululloh Muhammad SAW.
Selain pagelaran seribu rebana, peringatan Isro’ Mi’roj juga di hadiri oleh seorang da’i cilik, Panembahan Aryo Panuntun yang masih berusia empat tahun. Bocah cilik yang baru duduk di bangku playgoup ini nampak fasih dalam menyampaikan dakwah-dakwahnya. Bahkan beberapa jama’ah terpukau saat melihat kelihainnya dalam membawa suasana dalam pidatonya.
Aryo juga merupakan salah satu siswa di Perguruan Pagar Nusa Gudo, yang beberapa tahun ini mulai digalakkan kembali. Selain mengajarkan silat, Perguruan Pagar Nusa NU di kecamatan Gudo, Jombang juga mengembangkan bakat-bakat para siswanya seperti seni baca Al-Qur’an, adzan hingga menjadi seorang pendakwah.
Muhammad Mufid

Copet ABG Jombang: ESP Putus Sekolah lalu Jadi Jambret



Ilustrasi.

 
Jum'at, 01 Maret 2013 14:47:54 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Seorang remaja putus sekolah berinisial ESP (16), asal Dusun Johoclumprit, Desa/Kecamatan Sumobito, nekad melakukan penjambretan. Namun, belum sempat menikmati hasil kejahatannya ESP sudah dibekuk polisi.

Aksi perampasan itu dilakukan di kawasan Desa Curahmalang, Kecamatan Sumobito. Sedangkan korbannya adalah Sulasmiatin (40), warga Carangpuspo, Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben.

Awalnya, korban mengendarai motor bernopol S 2758 VA dan hendak ke pasar Mojokerto untuk berdagang. Saat mendekati lokasi, suasana samgat sepi. Tanpa diduga, korban tiba-tiba dihadang dua orang pemuda yang juga mengendarai motor.

Tanpa banyak kata, kedua pelaku memaksa korban agar menyerahkan dompet yang berisi uang Rp 35 ribu dan HP. Bukan hanya itu, pelaku juga merampas helm standar milik korban. Karena ketakutan, korban menuruti seluruh permintaan itu.

Usai mendapatkan barang tersebut, kedua pelaku kabur. Sementara korban segera melapor ke petugas polsek setempat. Atas laporan itu, beberapa polisi melakukan pengejaran. Diduga karena gugup, kedua pelaku sempat jatuh dari motor.

Nahas bagi ESP, ketika berusaha berdiri usai terjatuh, dirinya langsung ditinggal rekannya. Praktis, ESP dengan mudah diringkus petugas. Sedangkan temannya berhasil kabur. Dari penangkapan itu, polisi mendapatkan barang bukti sebuah helm milik korban dan satu unit motor S 4654 PE yang digunakan beraksi.

"Satu teman pelaku yang kabur sudah kita ketahui identitasnya. Saat ini kami masih melakukan pengejaran. Sedangkan ESP kita jebloskan ke tahanan," jelas AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Jumat (1/3/2013). [suf/but]


Jual Kopi Tubruk, Nyono Dibekuk Polres Jombang


 
Jum'at, 01 Maret 2013 09:08:10 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Perang terhadap peredaran minuman keras (miras) terus dilakukan oleh Satuan Sabhara Polres Jombang. Mereka menggelar razia di sejumlah tempat. Terakhir, korps berseragam cokelat berhasil membekuk Nyono (55), pemilik warung di Dusun Sawahan Desa Sumbergondang, Kecamatan Kabuh.

"Pelaku atas nama Nyono. Dia menjual kopi yang dicampur dengan miras atau biasanya disebut kopi tubruk. Selain menangkap pelaku, kami juga menyita miras jenis arak putih sebanyak 100 ML," kata Kepala Satuan Sabhara Polres Jombang, AKP Haryono, Jumat (1/3/2013).

Haryono menjelaskan, penggerebekan itu dilakukan pada Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB. Awalnya, sejumlah anggota Sabhara menggelar patroli rutin. Pasalnya, jalan raya Kabuh memang sering sebagai distribusi miras dari Tuban ke Jombang. Nah, saat patroli itulah petugas mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Desa Sumbergondang terdapat warung yang menjual miras dan kopi tubruk.

Tak ingin membuang kesempatan, korps Bhayangkara ini langsung meluncur ke lokasi. Mereka kemudian menggeledah waruh milik Nyono tersebut. Awalnya, pemilik warung mengelak tudingan tersebut, namun saat petugas menemukan barang bukti berupa miras, sang pemilik tak berkutik.

"Modus yang digunakan pelaku, miras tersebut dicampur dengan secangkir kopi, dan dihidangkan ke pembeli. Kami berhasil menyita sisa miras sebanyak 100 ML. Pelaku dijerat pasal Tipiring (Tindak Pidana Ringan)," pungkas Haryono. [suf/but]


Gus Ipul di Pengajian Tambakberas Jombang

Pilgub Jatim 2013
Gus Ipul Janjikan Jilbab untuk Muslimat
 
Sabtu, 02 Maret 2013 07:27:12 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Wagub Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul terus blusukan ke kantong-kantong NU (Nahdlatul Ulama) untuk menebar pengaruhnya. Bahkan, Gus Ipul juga menghadiri pengajian rutinan Jumat Wage yang digelar ibu-ibu Muslimat di Ponpes Tambakberas, Jombang, Jumat (1/3/2013) malam.

Kepada jamaah tersebut, mantan Menteri PDT (Pembangunan Daerah Tertinggal) ini menjanjikan jilbab. Kesanggupan yang dilontarkan Gus Ipul kepada ratusan jamaah rutinan pengajian Jumat Wage pimpinan Hj Hanum, pengasuh Ponpes Putri As Syarifah Bahrul Ulum Tambakberas  yang mayoritas muslimat ini  disampaikan Gus Ipul setelah ia mendapat sindiran dari tuan rumah.

"Saya ucapkan terimakasih kepada ratusan ibu-ibu jamaah yang hadir. Soal jilbab, kita usahakan secepatnya. Yang pasti, kalau ada pertemuan seperti ini lagi. Pokoknya sebelum puasa, ibu-ibu sudah memakai jilbab baru," tutur Gus Ipul yang disambut aplaus ratusan jamaah.

Terlepas dari hal tersebut, dalam forum pengajian itu Gus Ipul berharap agar ibu-ibu Muslimat mewaspadai munculnya kelompok-kelompok garis keras. Yakni, kelompok yang mengklaim paling Islam diantara kelompok yang ada. Mereka berani mengkafirkan kelompok yang tidak seide dengan garis perjuangannya. "Oleh karena itu pengajian rutinan seperti ini sangat penting. Karena saat ini banyak sekali bermunculan kelompok-kelompok garis keras," ujarnya.

Wagub Saiful juga mengungkapkan sejumlah program yang dia jalankan bersama Gubernur Jatim, Soekarwo, dalam bidang keagamaan. Diantaranya, program bantuan untuk madin (madrasah diniyah) serta pondok pesantren. Menurut Gus Ipul, bantuan tersebut sangat penting mengingat pesantren dan diniyah adalah lembaga yang bersentuhan pembentukan moral. "Saya minta doa kepada hadirin semua, agar tetap bisa menjalankan program-program tersebut," pungkas alumni Universitas Nasional (Unas) Jakarta ini. [suf/kun]