Jombang - Muhammad Rofik, mantan Kepala Desa
Gambiran Kecamatan Mojoagung Jombang akhirnya
ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari)
Jombang, Senin (7/10/2013). Ia diduga kuat menggelapkan
sejumlah pendapatan desa, diantaranya pengelolaan toilet
dan parkir kendaraan di Pasar Mojoagung, yang dikelola
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Tak hanya itu saja,
tersangka juga terindikasi menyelewengkan hasil sewa
Tanah Kas Desa (TKD) senilai Rp 200 juta selama enam
tahun menjabat kades, yakni mulai 2007 hingga 2013.
Pemeriksaan dugaan korupsi terhadap tersangka sudah
dimulai 26 September lalu. "Selama ini Rofik tidak
melibatkan perangkat desa maupun Badan
Permusyawaratan Desa untuk menentukan nilai tarif sewa
lahan TKD seluas 12 hektare,” ujar Andri Tri Wibowo, Kasi
Pidsus Kejari Jombang.
Dari hasil pemeriksaan, harga sewa lahan nilainya
bervariasi, tergantung luas lahan. Terendah Rp 1,2 juta,
sedangkan biaya sewa tertinggi antara Rp 7 juta sampai Rp
8 juta per tahun. Namun, selama proses sewa berlangsung,
hasilnya tidak dimasukkan dalam kas desa, melainkan
diterima sendiri oleh tersangka.
Selain itu, Rofik ditengarai telah menyalahgunakan dana
kompensasi limbah PT CJ Feed Mojoagung senilai Rp 4,3
juta per bulan. "Untuk kerugian penyelewengan Bumdes
tersebut belum kami hitung. Yang jelas semua itu terjadi
dalam kurun waktu 2007 hingga 2013,” terang Andri.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 2 ayat 1 dan
pasal 3 UU nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan
tindak pidana korupsi yang diubah dengan UU nomor 20
tahun 2001.
Kejari Tetapkan Mantan Kades Gambiran Mojoagung Sebagai Tersangka Kasus Korupsi
Pagar Nusa Berharap Bupati Baru Rangkul Semua Elemen di Jombang
Pagar Nusa Berharap Bupati Baru Rangkul Semua Elemen
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Dilantiknya Bupati Nyono Suharli dan Wabup Mundjidah Wahab kemarin, mendapat apresisasi positif dari sejumlah elemen, salah satunya adalah IPSNU (Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa Kecamatan Gudo Jombang. Mereka berharap, kepemimpinan Nyono bisa merangkul semua kelompok. Dengan begitu, kondisi Kabupaten Jombang tetap kondusif.
"Jombang sudah resmi memiliki pemimpin baru, yakni Pak Nyono dan Bu Mundjidah hingga lima tahun ke depan. Mari kita jaga bersama agar kota ini tetap aman dan kondusif, tetap terjalin baik hubungan semua golongan, tanpa membedakan atribut," kata Ketua IPSNU Pagar Nusa Kecamatan Gudo, Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas), Rabu (25/9/2013).
Gus Dimas menjelaskan, jajaran IPSNU Pagar Nusa juga hadir dalam pelantikan bupati baru yang dipimpin Gubernur Jatim Soekarwo di pendapa pemkab setempat. Ia melihat, antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk mnenyaksikan prosesi tersebut.
"Jika melihat antusias masyarakat yang cukup tinggi, mereka sangat puas. Maklum saja, masyarakat mempunyaai pemimpin baru yang amanah. Semoga pemimpin baru ini mampu menjalankan program kerja yang sudah direncanakan," tambahnya.
Khusus untuk pencak silat, Gus Dimas berharap duet Nyono - Mumdjidah semakin memperhatikan potensi seni beladiri di Kota Santri. Dengan bagitu akan lahir bibit-bibit pesilat yang mumpuni dari Jombang. "Jika pembinaan dilakukan secara serius, maka tidak menutup kemungkinan pesilat Jombang akan berkibar di tingkat nasional," pungkas warga Kecamatan Gudo, ini.
Seperti diketahui, Gubernur Jatim Soekarwo melantik Nyono Suharli - Mundjidah Wahab sebagai Bupati dan Wabup Jombang periode 2013 - 2018, Selasa (24/9/2013) kemarin. Pelantikan yang digelar di pendapa pemkab itu dihadiri ribuan undangan. Mulaiu dari pejabat hingga masyarakat biasa.
Pasangan Nyono - Mundjidah berhasil menjadi pemenang dalam pemilukada
Jombang yang digelar 5 Juni 2013 lalu. Pasangan dengan nomor urut tiga (3) ini menyisihkan dua pasangan kandidat lainnya, yakni Munir Alfanani - Wiwik Nuriati (MUKTI) yang diusung PKB-PKPI, dan Widjono Separno - Sumrambah (WIRA) diusung PDI Perjuangan.
Hasil rekapitulasi KPU Jombang menyebutkan, pasangan MUKTI dengan nomor urut satu (1) memperoleh 38.039 suara atau 5,64 persen. Kemudian pasangan WIRA dengan nomor urut dua (2) meraup 234.819 suara atau 34,82 persen, sedangkan pasangan Nyono – Munjidah mendapatkan 401.576 suara atau 59,54 persen. Secara otomatis, pasangan yang diusung Partai Golkar, PPP, PKS, Partai Demokrat, serta Partai Gerindra ini ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU Jombang.
Jumlah Daftar pemilih Tetap (DPT) di Jombang sendiri sebanyak 998.463 orang. Dari jumlah DPT tersebut, terdapat 674.434 suara sah, kemudian 27.307 suara tidak sah. Sehingga total jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya sebanyak 701.741 pemilih. Dengan kata lain, jumlah golput sebesar 29,7 persen. [suf/kun]
Dakwah Via Online, Ustad Cilik Jombang Juara
Dakwah Via Online, Ustad Cilik Jombang Juara
Reporter :
Jombang (beritajatim.com) - Prestasi ustad cilik asal Desa Wangkalkepuh Kecamatan Gudo Jombang, Panembahan Aryo Panuntun atau Rio (5,5 Tahun) semakin moncer.
Terakhir, ia berhasil menyabet juara dalam lomba dakwah via online yang digelar oleh salah satu provider telepun seluler. Rio berhasil menyisihkan 162 peserta dari seluruh nusantara. "Peserta lomba dakwah yang ikut sebanyak 62 peserta. Alhamdulillah Rio berhasil menyisihkan seluruh peserta. Dia meraih juara pertama," kata orangtua Rio, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Minggu
(25/8/2013).
Gus Dimas menjelaskan, selama ini anaknya kerap mengikuti lomba ceramah. Selama itu pula Ria kerap menyabet juara. Namun untuk lomba kali ini terbilang penuh tantangan, karena dilakukan via online. Caranya, peserta mengirimkan video dakwah ustad cilik berdurasi maksimal 7 menit. Pengiriman itu dilakukan 10 Juli hingga 7 Agustus 2013.
Karena lomba itu bersifat nasional, maka tidak heran jika yang mengikutinya mencapai 162 orang, termasuk Rio. "Tema ceramah bebas, yang penting mengajak dan menyebarkan kebaikan di bulan Ramadan.Selain itu juga tidak bermuatan SARA," tambahnya.
Untuk pemenang, lanjut Gus Dimas, ada dua kategori, yakni ustad Cilik terbaik berdasarkan penilaian dewan juri dan ustad Cilik terfavorit berdasarkan Vote/polling.
Walhasil, anak pasangan Dimas Cokro Pamungkas-Marvyolan Agustine, ini mampu merebut keduanya. "Namun sesuai aturan lomba, jika pemenang terbaik dan terfavorit
adalah peserta yang sama, maka pemenang favorit akan dilimpahkan ke
peserta favorit nomor 2. Sehingga Rio menjadi peserta terbaik berdasarkan penilaian dewan juri. Pengumuman pemenang tanggal 23 Agustus kemarin," ujar Ketua PSNU (Perguruan Silat Nahdlatul Ulama) Pagar Nusa Kecamatan Gudo, ini.
Gus Dimas mngungkapkan, sebenarnya PSNU Pagar Nusa Kecamatan Gudo
mengikutkan 3 siswa didiknya untuk bersaing, yaitu: Dhamar Esa Rahmansyah (13 tahun/SMP), Dewi Sekar Asmara (7tahun/SD) dan Panembahan Aryo Panuntun (TK).
Meski Ketiga-tiganya masuk 10 besar, akan tetapi yang mampu merebut juara hanya satu, yakni Panembahan Aryo Panuntun. Sebagai juara, Rio berhak mengantongi hadiah pembinaan berupa uang tunai sebesar Rp 2 juta dan handphone Nokia Lumia 720.
"Sebagai orangtua yang juga pelatih para da'i cilik di Pagar Nusa Gudo Jombang, tentunya kami sangat bersyukur atas pencapaian 3 siswa tersebut. Ini sekaligus sebagai bukti bahwa Pagar Nusa bukan hanya tempat latihan bela diri dan olah fisik, tapi juga bisa mendidik keilmuan positif lainnya seperti latihan MC, seni baca alquran, puisi keagamaan, pidato, serta masih banyak lagi kepelatihan yang disesuaikan minat dan bakat masing-masing anak," urainya. [suf/ted]
Dituduh Curi Laptop, Dua Bocah Kelas V SD di Jogoroto Dilaporkan Polisi
Jombang - RK (11) dan DY (12), dua pelajar Kelas V SD asal
desa Mayangan kecamatan Jogoroto harus menjalani
pemeriksaan di Polres Jombang, Selasa (1/10/2013). Mereka
dilaporkan mencuri sebuah laptop milik Muhasonah,
tetangganya sendiri.
Kasus tersebut terjadi pada 4 September 2013. Sepulang
sekolah, RK dan DY serta lima teman lainnya mandi dan
bermain di sungai desa setempat, tepatnya di depan rumah
Muhasonah. Pada saat bersamaan, sekitar pukul 14.00 WIB,
Muhasonah pergi meninggalkan rumah.
Sekitar pukul 14.30 WIB guru Madrasah Tsanawiyah Negeri
(MTsN) Plandi itu kembali ke rumah, ia mendapati pintu
rumah miliknya sedikit terbuka dan laptop yang ia letakkan
di ruang tamu raib. Ia menduga laptopnya dicuri anak-anak
yang tadinya bermain di sungai depan rumahnya.
Selanjutnya Muhasonah ke rumah DY dan meminta
memanggil RK untuk datang ke rumah DY. Muhasonah
menanyakan kepada mereka perihal laptopnya yang hilang.
Muhasonah menuduh mereka telah mencuri komputer
jinjing merek Asus miliknya. Karena merasa tidak mencuri,
DY maupun RK mengelak.
Keesokan harinya, Muhasonah mendatangi rumah Hariadi,
ayah RK. Sembari marah-marah, Muhasonah menuntut
Hariadi untuk mengganti laptop yang hilang, yang dianggap
telah dicuri RK dan kawan-kawannya. Merasa yakin anaknya
tidak mencuri, Hariadi tidak menghiraukan permintaan
Muhasonah.
Tanpa sepengetahuan Hariadi, Muhasonah melaporkannya
ke polisi. “Kami kaget ketika anak saya mendapatkan
panggilan ke Polres Jombang. Kasihan, ini bisa
mengganggu sekolahnya," kata Hariadi.
“Kami sudah menerima laporan kasus tersebut. Mereka
kami periksa dalam status sebagai saksi. Dan karena masih
dibawah umur, mereka akan didampingi Lembaga
Pendampingan dan Perlindungan Anak (LP2A),” kata Sugeng
Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, Rabu
(2/10/2013).
Kibarkan Bendera Secara Penuh, Wakil Direktur RSUD Jombang Ditegur Bupati
Jombang - Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko
melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah instansi,
terkait keharusan mengibarkan bendera setengah tiang
sebagai peringatan Gerakan 30 September, Senin
(30/9/2013).
Dari hasil sidak, pihak RSUD Jombang ditegur Bupati
lantaran bukannya mengibarkan bendera merah putih
setengah tiang, malah mengibarkan bendera secara penuh
di halaman kantor RSUD.
"Hari ini belum tanggal 1 Oktober (Hari Kesaktian
Pancasila), tapi mengapa bendera di RSUD sudah
berukuran penuh. Seharusnya setengah tiang," tegur
bupati.
Tak hanya sekedar menegur, Nyono langsung menurunkan
sendiri bendera yang berkibar di puncak tiang itu menjadi
setengah tiang. Aksi Nyono tak urung menjadi tontonan
puluhan pengunjung yang memadati RSUD Jombang.
“Tidak ada sanksi, hanya kami tegur saja. Sebenarnya
pemkab sudah mengirimkan instruksi untuk mengibarkan
bendera setengah tiang sebagai peringatan atas Gerakan 30
September 1965. Mungkin saja pihak RSUD lupa, bendera
justru dikibarkan secara penuh," kata Nyono usai
melakukan sidak.
Tabrak Becak di Sengon, Suharti Meninggal
Jombang – Naas dialami Suharti (50), ia meninggal setelah
sepeda motor yang ia kendarai menabrak becak, di Jalan
Raya Desa Sengon Kecamatan Jombang Kota, Minggu
(29/9/2013) malam.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Suharti megendarai
motor dengan kecepatan tinggi dari arah utara ke Desa
Sengon. Diduga karena minimnya penerangan di lokasi,
Suharti menabrak sebuah becak yang dikendarai Markum
(60).
Tubuh Suharti pun terpental dan bagian kepalanya
membentur aspal dan mengakibatkan dia meninggal di
lokasi kejadian. Warga sekitar yang melihat kejadian segera
melapor ke polisi. Unit Laka Lantas Polres Jombag langsung
meluncur ke tempat kejadian dan mengevakuasi jasad
korban kemudian. Sedangkan Markum hanya mengalami
luka-luka dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Gondol Dua Cincin Emas, Wanita Kudu Dipolisikan
Jombang - Tuminingsih (45), ibu rumah tangga asal Desa
Bendungan Kecamatan Kudu diringkus polisi karena
terbukti mencuri dua cincin emas dari sebuah toko di
kawasan Pasar Tapen, Sabtu (28/9/2013).
Pelaku datang ke toko dan berpura-pura hendak membeli
sebuah cincin. Seperti biasanya pelayan toko
mengambilkan beberapa contoh cincin sesuai permintaan
tersangka. Selama beberapa saat pelaku melihat-lihat 3
cincin contoh yang diambilkan pelayan dan menanyakan
harganya.
Saat pelayan toko lengah, pelaku langsung beraksi. Ia
memutuskan membeli sebuah cincin seharga Rp 530 ribu.
Namun, dua cincin lainnya ia masukkan ke dalam saku
pakaian. Usai menyerahkan uang, pelaku pun langsung
meninggalkan toko perhiasan tersebut.
Dalam waktu bersamaan, pelayan toko langsung tersadar.
Ia melihat beberapa perhiasan emas yang ditunjukkan
kepada pelaku tak ada lagi. Pelayan toko tersebut kemudian
mengejar pelaku dan berteriak maling.
Pelaku yang belum beranjak jauh tidak bisa berbuat apa-
apa. Meski awalnya mengelak dituduh sebagai pencuri,
namun setelah digeledah ditemukan beberapa cincin emas
di tubuhnya. Atas kejadian tersebut, tersangka langsung
dilaporkan ke polsek setempat.
"Pelaku berhasil kita tangkap beserta barang bukti.
Selanjutnya, ibu rumah tangga tersebut menjalani
pemeriksaan. Dia mengaku nekat mencuri cincin emas
karena terdesak kebutuhan," kata AKP Sugeng Widodo,
Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang.