Penertiban Pedagang Asongan di Stasiun KA Jombang
Berlangsung Ricuh
Jombang – Terjadi kericuhan saat petugas PT KAI melakukan
penertiban pedagang asongan di Stasiun Jombang, Rabu
(24/7/2013). Antara petugas dengan para pedagang asongan
sempat bersitegang hingga nyaris bentrok saat petugas
berusaha menurunkan pedagang di dalam kereta.
Kejadian tersebut bermula saat sejumlah pedagang asongan
yang berkumpul di dekat mushala Stasiun bersitegang
dengan petugas yang mencegah para pedagang menjajakan
dagangannya ke dalam kereta yang sedang berhenti.
Ketegangan semakin memuncak ketika penertiban terhadap
sejumlah pedagang asongan yang sudah naik gerbong
kereta api Rapih Dhoho.
Petugas memaksa sejumlah pedagang untuk turun dari
gerbong kereta. Aksi adu mulut pun terjadi bahkan nyaris
terjadi baku hantam. Untung saja beberapa pedagang lain
melerai. Mereka akhirnya ikut ke dalam kereta. "Kami akan
tetap berjualan. Jika tidak jualan, kami makan apa," kata
salah seorang pedagang buku.
Suyud, perwakilan pedagang mengatakan para asongan di
Jombang bersikukuh menjajakan dagangan di stasiun dan
kereta. Ia beralasan, di stasiun lainnya pedagang asong tak
pernah diusik. "Kami punya keluarga. Di kereta api kami
mencari makan. Tapi disini kita tidak diberi tempat. Kita
malah diusir," katanya protes.
Sementara itu, Supriyanto, Wakil Humas PT KAI Daops VII
mengaku pihaknya tetap melarang pedagang berjualan di
dalam stasiun dan kereta. Oleh karena itu ia meminta
bantuan Polri dan TNI guna melakukan penertiban.
Ricuh Pedagang Asongan di Stasiun Jombang
Sex 3 in 1 di Jombang berakhir di Kantor Polisi
Jombang - Kepolisian Resort Jombang terus melakukan
razia cipta kondisi guna mengantisipasi maraknya penyakit
masyarakat (pekat). Dalam razia tersebut, petugas
mengamankan 2 orang wanita dan 1 orang pria. Mereka
adalah Siti Rokayah (40), warga Desa Brodot Kecamatan
Bandar Kedungmulyo, serta Bunasih (45), dan Mukanan (47),
keduanya warga Desa Denanyar Kecamatan Jombang Kota.
Mereka digerebek petugas saat sedang asyik berbuat
mesum bertiga di tengah sawah, dekat sebuah warung
remang-remang, Selasa (23/7/2013) malam di Dusun
Kalangan Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak.
Penangkapan tersebut berawal dari informasi warga sekitar,
bahwa di warung milik Bruno (55), di tepi sungai Dusun
Kalangan seringkali dijadikan tempat mesum. Sekitar pukul
22.00 petugas mendatangi lokasi yang dimaksud. Pada
awalnya petugas tidak melihat adanya kegiatan mesum
disana, namun petugas tetap mengamati lokasi yang
dimaksud.
Setelah menunggu beberapa waktu, malam itu petugas
melihat ada beberapa wanita yang diduga sebagai PSK
tengah melakukan aktifitas di warung tersebut. Saat itulah,
petugas juga memergoki ketiga pelaku yang tengah berbuat
mesum di sawah, di pinggir sungai.
Ketiganya pun langsung dinaikkan ke mobil petugas.
Selanjutnya, mereka dibawa ke mapolsek Perak untuk
penanganan lebih lanjut. Selain ketiganya, petugas juga
mengamankan pemilik warung yang diduga telah
menyediakan tempat untuk kegiatan mesum.
"Ketiganya kini sedang dimintai keterangannya, begitu juga
pemilik warung. Selanjutnya, PSK yang terjaring akan kami
kirim ke Dinas Sosial untuk ditangani lebih lanjut," tegas
AKP Hariyono, Kapolsek Perak.
Pembunuhan di Sumobito Jombang
Jombang – Kepolisian Resort Jombang masih belum
menemukan titik terang pelaku pembunuhan dan
perampasan motor di Sungai Tenggor Desa Madiopuro
Kecamatan Sumobito dua hari lalu yang menimpa Dani
Putra Suganda alias Ganda (18) dan Slamet Adiyanto alias
Adi (18) warga Dusun Winonglor Desa Johowinong
Kecamatan Mojoagung. Saat ini Kepolisian masih meminta
keterangan sejumlah saksi terkait kasus tersebut.
AKP Santoso, Kapolsek Sumobito mengatakan, pihaknya
telah mengumpulkan bahan bukti yang tercecer di sekitar
TKP. "Sudah lima orang saksi yang kita mintai keterangan.
Namun, dari pemeriksaan sementara, belum ada petunjuk
yang mengarah kepada siapa pelaku pembunuhan sadis
pada Minggu dini hari itu," ungkap AKP Santoso, Rabu
(24/7/2013).
Lima orang yang menjalani pemeriksaan itu antara lain,
keluarga kedua korban dan saksi-saksi saat berada di lokasi
kejadian. Selama pemeriksaan, keluarga menceritakan
keadaan korban sebelum meninggalkan rumah pada Sabtu
(20/7/2013).
Saksi dari lokasi kejadian menceritakan pada Senin pagi
(22/7/2013), warga menemukan jasad Ganda dalam kondisi
mengapung di sungai. Tiga jam kemudian warga yang terus
menyisir sungai giliran berhasil menemukan jasad Adi.
Lokasinya berjarak 100 meter dari posisi Ganda mengapung
di sungai.
Kasus FPI Sudah diantisipasi di Jombang
Tak Ingin Kasus Bentrok FPI di Kendal Terulang, Kapolres
Jombang Himbau Ormas Tidak Lakukan Sweeping
Jombang - AKBP Tri Bisono Soemiharso, Kapolres Jombang
menghimbau agar ormas tidak melakukan sweeping selama
bulan Ramadhan. Hal ini bertujuan untuk mencegah
timbulnya konflik di masyarakat, seperti kasus bentrok FPI
di Kendal Jawa Tengah
Tri Bisono menyampaikan, bulan Ramadhan merupakan
bulan suci yang penuh rahmat, barokah serta ampunan.
Karena itu pula, sudah menjadi keharusan untuk berbuat
baik dan beribadah. Sangat disayangkan jika ada yang
menodai bulan puasa dengan melakukan sweeping.
"Padahal ormas itu tidak punya kewenangan untuk
melakukan sweeping," kata Tri Bisono, Selasa (23/7/2013).
Sejauh ini belum ada ormas apa pun di Kabupaten
Jombang yang terindikasi hendak melakukan sweeping
tempat hiburan. Hal itu karena Polres sudah melakukan
langkah antisipatif. Semisal, ketika hendak memasuki bulan
Ramadhan, Kepolisian mengundang seluruh ormas di kota
santri untuk duduk satu meja guna menyamakan persepsi.
Selain itu, Kapolres juga meminta pengelola tempat
hiburan untuk menutup sementara usahanya itu selama
bulan Ramadhan. "Kepolisian sendiri sudah melakukan
langkah konkret mulai memasuki bulan Ramadhan hingga
sekarang. Yakni, melakukan razia ke cafe dan tempat
hiburan. Selain itu juga merazia pasangan kumpul kebo di
sejumlah hotel," ujar Tri Bisono.
"Sekali lagi kami imbau supaya ormas apa pun tidak
melakukan sweeping. Kami akan menempuh langkah tegas
jika ada ormas yang lakukan itu. Jika memang ada
pelanggaran, laporkan saja kepada kami. Biar polisi yang
bertindak, karena ini memang menjadi wewenang
Kepolisian. Jika ada ormas yang nekad melakukan sweeping,
maka akan kita ambil tindakan tegas," pungkas Kapolres Tri
Bisono.
Ramadan, Razia Pasangan Mesum di Jombang
Jombang - Kepolisian Resor Jombang menggelar Razia Cipta
Kondisi, hasilnya empat pasangan bukan suami istri yang
tengah berada di kamar hotel diamankan dan dibawa ke
Mapolres, Minggu (21/7/2013) dini hari.
Puluhan personil Satuan Sabhara Polres Jombang dengan
dibantu sejumlah personel dari fungsi lainnya yang dibagi
beberapa tim, bergerak ke setiap hotel yang ada.
Sasarannya razia kali ini adalah barang bawaan para
pengunjung hotel, sekaligus pasangan bukan suami istri.
Beberapa hotel yang disisir petugas antara lain hotel
Netral, hotel Dewi, hotel Sentral, hotel Borobudur, hotel 51,
hotel Melati, serta sejumlah hotel lainnya. "Semua hotel di
wilayah kota tidak ada yang luput dari razia kali ini untuk
cipta kondisi selama Ramadhan ini," ujar AKP Sugeng
Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang.
Selain dilakukan pendataan dan pembinaan, para pasangan
mesum yang mayoritas sudah berumur ini juga diwajibkan
membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi
perbuatannya. Setelah kurang lebih dua jam mendapatkan
pengarahan, para pasangan ini diperbolehkan pulang
kembali. "Untuk saat ini, sanksi bagi mereka hanya sanksi
moral," tandasnya.
Mahasiswi Jombang Jadi Korban Penipuan
Tergiur Hadiah Uang, Tabungan Melayang
Jombang - Nasib apes dialami Nita Kristina (20), asal Desa pKarangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban.
Mahasiswi sedang kuliah di Jombang ini menjadi korban penipuan dengan modus memenangkan hadiah undian senilai Rp 10 juta melalui pesan singkat atau SMS. Ia harus kehilangan uang tabungan sekitar Rp 786 ribu.
Kejadian tersebut bermula, saat korban sedang asyik
menonton sebuah acara di salah satu stasiun televisi
swasta di kosnya. Pada hari Jum'at (19/7/2013) sekitar pukul 12.45 WIB, korban ditelepon seseorang yang
mengatasnamakan dari stasiun televisi yang tengah ia
tonton. Karena menonton acara stasiun televisi itu, korban langsung dinyatakan sebagai pemenang undian dan berhak memperoleh hadiah uang sebesar Rp 10 juta. Tentu saja, korban langsung gembira mendengar kabar dari telepon tersebut.
Selanjutnya, si penelpon meminta korban untuk segera transfer uang sebesar 10 persen dari jumlah hadiah sebagai pajak. Tanpa pikir panjang, korban langsung percaya dan segera menuju ke sebuah ATM di kawasan stasiun Jombang. Karena tidak memiliki saldo uang sebanyak persyaratan itu, korban hanya mentransfer uang sebanyak Rp 299.899 ke sebuah nomor rekening yang telah diberitahukan si penelpon. Setelah itu, korban langsung pulang ke tempat kosnya.
Keesokan harinya, tanpa diduga korban kembali ditelepon agar kembali transfer uang sebanyak Rp 486.357 ke nomor rekening yang sama. Alasannya, uang tersebut sebagai syarat pencairan hadiah. Percaya saja, korban kembali mentransfer uang. Namun setelah transfer dan menunggu lama, hadiah uang yang dijanjikan tak juga masuk dalam rekening tabungan korban. Akhirnya korban tersadar kalau
telah tertipu dan segera lapor ke polisi.
"Modus penipuan ini memang sangat sering terjadi,
masyarakat harus waspada dan jangan mudah percaya kalau diminta untuk transfer sejumlah uang. Kasus tersebut kini dalam penyelidikan," ujar AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, Sabtu (20/7/2013).
Nasdem Jombang Beramal di Bulan Ramadan
Reporter : Yusuf Wibisono
Dia membuka jasa cuci motor bagi masyarakat umum. Menariknya, para pelanggan yang datang ke lapak cuci motor itu tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
Cuci motor ala Nasdem itu terletak di Jalan Kusumabangsa, tepatnya di
depan TMP (Taman Makam Pahlawan) Jombang. "Mulai pagi tadi cuci motor
gratis ini kita buka. Alhamdulillah, respon masyarakat cukup bagus,"
kata Syaifuddin ketika di lokasi cuci motor, Minggu (7/7/2013).
Memang, baru dibuka kurang dari satu jam, antrean para pencuci motor tersebut sudah mengular. Oleh karenanya, untuk mempermudah antrean, para pemilik motor harus menyerahkan kupon yang sudah disebar sebelumnya.
Dalam kupon tersebut terdapat gambar Syaifuddin lengkap dengan logo Partai Nasdem.
Syaifuddin menjelaskan, dibukanya cuci motor gratis itu sebenarnya menghadapi datangnya bulan suci Ramadan. Makanya, cuci motor gratis tersebut ditempatkan di depam TMP.
Alasannya, jika memasuki bulan Ramadan, maka warga akan beramai-ramai melakukan ziarah makam, termasuk ke TMP Jombang. "Sementara orangnya berziarah, motornya bisa dicuci disini," kata suami dari Ita Rahmawati, cucu almarhum KH Abdul Wahab Chasbullah, salah satu ulama pendiri NU.
Ia juga mengatakan bahwa untuk mengahadapi bulan suci Ramadan bukan hanya hati yang harus bersih, namun sepeda motor sebagai kendaraan rakyat juga harus demikian. "Selain hari ini, cuci motor gratis tersebut besok juga masih buka. Sekali lagi, ini untuk membantu masyarakat," katanya.
Selain Syaifuddin, sejumlah caleg lokal Jombang juga terlihat di lokasi cuci motor. Diantaranya, Indah dan Idris Arwani atau Gus Idris, caleg Partai Nasdem dari dapil I Jomban (Kecamatan Peterongan dan Jombang Kota). "Lumayan, berkat Nasdem saya bisa cuci motor gratis," kata salah satu warga asal Kecamatan Peterongan ketika di sela antrean. [suf/ted]
Bus Ngamuk di Jogoroto Jombang
Reporter : Yusuf Wibisono
Menurut saksi mata, kecelakaan itu bermula Bus Mira yang dikemudikan Yunus Mujiono (45), warga Jagir Sidosermo, Surabaya, melaju ke arah barat dengan kecepatan tinggi. Meski saat itu arus lalu lintas lumayan ramai, namun hal itu tidak membuat Yunus mengurangi laju kecepataan kendaraannya.
Mendekati lokasi kejadian, sopir Bus Mira ini hendak mendahului truk yang ada di depannya dari arah kiri. Sayangnya, truk yang tidak diketahui nopolnya itu juga 'bergoyang' ke arah kiri. Praktis, ruang jalan yang dilalui bus dengan kecepatan tinggi itu semakin sempit. Hingga akhirnya, bus yang dikemudiakn Yunus tersebut menabrak tiga rumah secara beruntun.
"Kami sangat kaget, tiba-tiba saja ada suara benturan yang cukup keras. Ternyata teras dan bengkel milik saya ditabrak bus. Kecelakaan itu terjadi saat saya hendak makan sahur," kata Bagus, pemilik bengkel yang menjadi korban tabrakan.
Warga yang mendengar suara tabrakan itu langsung berhamburan keluar rumah guna memberikan pertolongan. Sedangkan warga lainnya melaporkan kejadian tersebut ke pos polisi terdekat. Hanya saja, sopir bus kabur entah kemana karena takut dihakimi massa.
"Meski menabrak tiga rumah, namun tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Korban luka ringan hanya tiga orang. Mereka adalah penumpang Bus Mira jurusan Surabaya - Yogyakarta. Sedangkan kerugian materiil mencapai Rp 20 juta," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo. [suf/kun]
Ramadan, Dai Cilik Jombang Laris-Manis
Ramadan, Dai Cilik Jombang Laris-Manis
TRIBUNJATIM.COM,JOMBANG - Panembahan Aryo Panuntun alias Rio (5), da'i cilik asal Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Jombang, kebanjiran job ceramah pada bulan suci Ramadan tahun ini.
Permintaan terhadap anak pasangan Dimas Cokro Pamungkas-Marvyolan Agustin untuk berceramah tak henti mengalir sejak menginjak Ramadan.
Termasuk berceramah di hadapan pasien dan karyawan RSUD Jombang, Kamis (18/7/2013).
“Saat ini saja sudah ceramah di 15 tempat,” ungkap Dimas Cokro Pamungkas, ayahanda Rio, saat mendampingi anaknya di RSUD Jombang.
Menurut Dimas, permintaan ceramah tak hanya dari wilayah Jombang sendiri, melainkan juga dari luar kota.
Karena kebanjiran order ceramah itu pula, suara Rio yang biasanya lantang dan bening berubah menjadi serak.
Bahkan tidak jarang, bocah yang baru saja lulus Play Group (kelompok bermaion) ini tiba-tiba menghentikan ceramahnya guna mengatur pernapasan.
Kendati demikian, penampilan Rio masih mampu membius karyawan dan pasien di RSUD Jombang. Respons, ekspresi dan mimik mereka juga berubah-ubah mendengarkan ceramah bocah ini.
Adakalanya bengong, terkagum-kagum, seriusm manakala si dai cilik membeber ceramah disertai dalil-dalilnya.
Namun tak lama kemudian tergelak ketika Rio melontarkan guyonan segar, akibat hadirin yang memadati Masjid Nurul Falah RSUD Jombang ini tak kuat menahan tawa.
"Kita boleh saja menyukai Operan van Java. Boleh saja menyukai serial Haji Muhyidin. Tapi jangan sampai itu semua mengalahkan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Siapa yang tidak kenal Haji Muhyidin?" sindir Rio. Jemaah yang hadir pun lantas senyum hampir bersamaan.
Dimas Cokro Pamungkas, mengakui Ramadan tahun ini memberi berkah tersendiri bagi Rio, karena banyak job.
Dia berharap agar ceramah yang disampaikan Rio bisa membawa manfaat bagi masyarakat banyak.
"Saya hanya bisa membimbing dan mendorong untuk semakin baik ke depannya,” kata Dimas.
Bagi Dimas, yang terpenting kegiatan ceramah tidak terlalu membebani pikiran si anak.
“Karena bagaimanapun dunia bermain tetap hal terbaik bagi anak seusia Rio," pungkas Dimas.
Da’i Cilik Dengan Segudang Prestasi
Da’i Cilik Dengan Segudang Prestasi
Pertigaan Depan PG Djombang Baru Makan Korban
Reporter : Yusuf Wibisono
Kecelakaan maut itu berawal ketika Riski dibonceng ayahnya, Tajab (60), dengan mengendarai motor bernopol S 5535 WX dari arah Selatan. Di jalan satu arah tersebut lalu lintas cukup padat. Oleh karenanya, sang ayah berusaha melajukan motornya dengan sangat hati-hati. Mendekati lokasi kejadian, Tajab bermaksud mendahuli sebuah truk gandeng yang ada di depannya.
Meski kondisi jalan sempit, namun Tajab tetap nekat mendahuli truk gandeng bernopol Z-9381-NA itu. Tanpa diduga, saat menyalip ke arah kanan, roda depan motornya malah menabrak bagian trotoar. Tak pelak, motor jadi hilang kendali hingga terjatuh ke arah kiri (tengah jalan). Bahkan, Riski terpental dari boncengan. Tragisnya, roda bagian belakang truk gandeng yang dikemudikan Gatot Sukoco (37), asal Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri langsung melindas tubuh bocah tersebut.
Darah segar langsung muncrat dari tubuh bocah malang tersebut. Riski meninggal di lokasi kejadian. Warga yang mengetahui kecelakaan tersebut segera mengubungi petugas. Tak lama, beberapa anggota unit Laka Satlantas Polres Jombang tiba di lokasi. Selain minta keterangan saksi-saksi, petugas juga mengevakuasi korban ke kamar jenazah RSUD Jombang.
"Korban meninggal seorang bocah bernama M Riski Adi Susilo. Guna penyelidikan, sopir truk sudah kita amankan," terang Ipda Darul Asrifin, Kanitlaka Satlantas Polres Jombang. [suf/kun]