Jombang - Aksi pencurian terjadi di rumah milik Suwito
(40), di J. Anggrek Gg.VI/08 Desa Candimulyo Kecamatan
Jombang Kota, Sabtu (31/8/2013). Rumah yang ditinggal
pergi pemiliknya tersebut menjadi sasaran maling.
Akibatnya, sejumlah barang berharga dan uang yang
disimpan di brankas amblas.
Bersama seluruh keluarganya, korban yang juga merupakan
pemilik rumah makan Dragon itu pergi sekitar pukul 11.00
WIB. Selanjutnya, sekitar pukul 12.30, korban pulang ke
rumah. Namun alangkah kagetnya korban mendapati kunci
pagar depan telah rusak. Selain itu, pintu rumah juga
dalam kondisi rusak, dicongkel orang. Korban pun segera
masuk ke dalam rumah untuk mengeceknya.
Saat itulah korban melihat kondisi rumah acak-acakan.
Bahkan, lemari dan sebuah brankas yang terdapat dalam
salah satu kamar juga telah dirusak. Tak pelak, isi brankas
tersebut amblas. Diantaranya, uang tunai Rp 8 juta, 3 ribu
uang Dollar Amerika, uang cina 5 ribu yen, 390 dolar
australia, 2 ons perhiasan emas dan kalung berlian. Serta 1
laptop dan 2 kamera digital.
Atas kejadian itu, korban segera melapor ke polisi. Tak
lama, sejumlah petugas tiba di lokasi kejadian. Selain
meminta keterangan, petugas langsung melakukan olah
TKP. Saat itulah petugas temukan barang bukti milik
pelaku, yakni 2 lingis dan gergaji besi. "Kami sudah
meminta keterangan dari sejumlah saksi, kini kasusnya
dalam penyelidikan," ujar AKP Sugeng Widodo, Kasubbag
Humas Polres Jombang.
Ditinggal Pergi Sebentar, Pintu Rumah Warga Jombang Dicongkel Maling
Pulang Sekolah Pelajar Asal Pulo Jombang Dipukul Mr.X
Jombang - M Rizky Prasetya, seorang pelajar yang tinggal di
Perum Pulo Asri Jombang menjadi korban pemukulan,
Jum’at (30/8/2013) kemarin. Tidak diketahui penyebabnya,
saat pulang sekolah dia langsung dipukul oleh seorang
pemuda yang tak dikenalnya. Akibat pukulan tersebut, bibir
bagian atas korban mengalami luka memar.
Peristiwa pemukulan tersebut terjadi sekitar pukul 13.30
WIB di depan SMAN 3, Jl Dr Sutomo Jombang. Korban
pulang sekolah berjalan kaki sendirian. Saat mendekati
lokasi kejadian, tiba-tiba seorang pemuda yang tak dikenal
mendekatinya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, pemuda
itu tanpa omong langsung melayangkan pukulan ke arah
wajah korban.
Pukulan yang secara tiba-tiba membuat korban yang tak
sempat mengelak, dan pukulan tersebut langsung
mengenai bibir bagian atas korban. Kontan saja, bibir
korban langsung bengkak dan sedikit luka robek. Usai
melayangkan pukulan, pelaku langsung kabur.
Kejadian tersebut begitu cepat, korban pun tak bisa
mengenali wajah pelaku. Dengan menahan rasa sakit,
korban memutuskan untuk lapor ke polisi atas peristiwa
yang menimpanya.
"Kami sudah menerima laporan korban, kasus tersebut
segera ditindaklanjuti guna penyelidikan lebih lanjut," kata
AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang,
Sabtu (31/8/2013).
Pagar Nusa Jombang Kecam Aksi Pemboman Vihara
Pagar Nusa Jombang Kecam Aksi Pemboman Vihara
Reporter :
Jombang (beritajatim.com) - Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa, Gudo Jombang mengecam tindakan teror di Vihara Ekayana di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (5/8/2013). Untuk itu, Pagar Nusa meminta kepada Kepolisian untuk segera menangkap siapa pun pelakunya.
"Kami mengutuk keras aksi peledakan bom di Vihara Ekayana. Untuk itu kami meminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan dalang aksi meresahkan itu," kata Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Ketua IPSNU Pagar Nusa Gudo Jombang.
Dimas mengungkapkan, aksi peledakan tersebut masuk dalam kategori aksi teror. Ironisnya, hal itu dilakukan di saat umat Islam sedang menjalan ibadah puasa. Menurutnya, kalau memang kelompok yang ingin berjihad selayaknya pergi ke medan perang, semisal ke Palestina.
"Atau kalau tidak terima dengan kasus Rohingya silahkan berjuang dan membantu saudara muslim di Myanmar sana, jangan 'keblinger' dengan menyerang saudara sendiri di sini yang tidak tau apa-apa. Mari bersama-sama menjaga kesatuan NKRI. Indonesia jangan dikotori kekerasan dengan alasan apapun," katanya menegaskan.
Sebagaimana diberitakan, paket bom meledak di rumah ibadah umat Budha, Vihara Ekayana, Jalan Mangga I Nomor 8 RT 08 RW 08, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sekira pukul 19.30 WIB, Minggu (4/8/2013) malam.
Terdapat dua paket yang diletakan di luar vihara dan di dekat pintu masuk vihara. Namun hanya satu paket yang terbungkus dalam tas plastik hijau, di dekat pintu masuk vihara yang meledak. Akibat ledakan ini, tiga orang menjadi korban luka yakni Elisa, Rice, dan Ling Ling. Hingga saat ini pelaku belum terungkap. [suf/kun]
Lagi di Jombang: Tas Dijambret, Rp 15 Juta Digondol Pelaku
Jombang - Nasib sial dialami Sumianah (56), warga Desa
Dapur Kejambon Kecamatan Jombang, ia menjadi korban
penjambretan. Saat ia usai mengambil uang dari bank, tas
miliknya yang berisi uang sebesar Rp 15 juta disambar 2
pria berkendara motor.
Kejadian yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 13.15
WIB di kawasan Jl Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Jombang. Sebelumnya, korban bersama suaminya
berboncengan naik motor usai mengambil uang di BRI Jl
Wahid Hasyim menuju ke Pasar Legi untuk belanja.
Setelah belanja, korban dan suaminya bermaksud untuk
pulang. Korban meletakan tas berisi uang di pangkuan.
Saat melintas di Jl Gus Dur, tanpa disadari korban
dibuntuti 2 orang pria berboncengan naik motor jenis
Honda GL warna hitam. Tiba-tiba saja, motor tersebut
langsung mendekati korban. Dengan gerakan cepat, salah
satu pelaku langsung menyambar tas korban.
Korban yang kaget seketika berteriak maling. Bahkan,
korban bersama dengan suaminya berusaha mengejar
kedua pelaku. Namun sayang, usahanya tak berhasil, kedua
pelaku berhasil meloloskan diri.
Atas kejadian tersebut, korban segera lapor ke polisi.
"Selain uang, tas tersebut juga berisi buku tabungan dan
kartu ATM, HP serta kartu identitas milik korban. Kami
sudah mengantongi ciri-ciri pelaku. Kini kami sedang
melakukan penyelidikan," ujar AKP Sugeng Widodo, Kepala
Sub Bagian Humas Polres Jombang, Jumat (30/8/2013).
Kepala Dikepruk, Kalung dan Motor Warga Perak Digondol Jambret
Jombang - Aksi penjambretan kembali terjadi di Kota Santri,
kali ini yang menjadi korban adalah Mudrikah (27), warga
Dusun Temon Desa Temuwulan Kecamatan Perak, Kamis
(29/8/2013). Kepala Mudrikah dipukul menggunakan kayu
balok oleh dua orang yang mengendarai motor. Motor dan
perhiasan milik korban dibawa kabur pelaku.
Tindak kejahatan itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di
kawasan persawahan Dusun Temon. Korban tengah dalam
perjalanan pulang usai bekerja dengan mengendarai motor
Honda Supra 125 warna hitam bernopol S 3200 XI. Korban
diikuti oleh 2 orang pria berboncengan naik motor. Ketika
situasi jalan sepi, kedua pria itu langsung mendekati
korban. Tiba-tiba, salah satu pelaku langsung memukul
kepala korban dengan kayu. Pukulan keras itu tepat
mengenai kepala bagian belakang korban. Kontan saja
membuat korban jatuh tersungkur bersama motornya.
Melihat korban yang jatuh tak berdaya, pelaku langsung
merampas kalung emas seberat 10 gram yang dikenakan
korban. Selanjutnya, motor korban dibawa pelaku.
Sedangkan korban yang terkapar akhirnya ditolong oleh
warga setempat.
"Kami sudah menerima laporan dari korban. Saat ini kami
masih melakukan penyelidikan, sedangkan korban dibawa
ke RSUD Jombang guna menjalani perawatan medis," kata
AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres
Jombang, Jumat (30/8/2013).
Ratusan Kios di Pasar Blimbing Gudo Ludes Terbakar
Jombang - Ratusan kios pedagang di Pasar Blimbing
Kecamatan Gudo ludes terbakar, Rabu (28/8/2013) dini hari
tadi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun
diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Sejauh ini belum tahu persis bagaimana awal mula
kebakaran tersebut terjadi. Tiba-tiba warga melihat api
berkobar sangat besar di kios bagian barat pasar atau
tempat bagian penjual sayur mayur.
Dengan perlengkapan seadanya, para pedagang dan warga
berusaha mencegah agar kobaran api tidak merembet ke
bagian timur. Sedangkan sebagian pedagang yang lain
termasuk pedagang pakaian berusaha menyelamatkan
barang-barangnya karena takut api menjalar ke toko
mereka. "Kami belum tahu apa penyebabnya," ujar salah
satu pedagang.
Sejam kemudian pemadam kebakaran pun datang ke
lokasi. Namun sangat disayangkan, selang salah satu mobil
pemadam mengalami bocor dan harus pulang lagi
sehingga proses pemadaman tidak bisa dilakukan secara
maksimal.
Disatroni Kawanan Rampok, 4 Satpam Kampus STKIP Jombang Disekap
Jombang - Kampus STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan) PGRI Jombang disatroni kawanan rampok,
Selasa (27/8/2013) dini hari. Akibatnya sejumlah uang yang
disimpan dibrangkas dan perlengkapan elektronik milik
kampus digondol rampok. Tidak hanya itu saja, kawanan
rampok juga menyekap empat satpam yang berjaga di
kampus tersebut.
Kejadian tersebut baru diketahui sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat itu warga sekitar yang sedang jalan-jalan di depan
kampus mendengar teriakan minta tolong. Selanjutnya,
salah satu warga memasuki kampus tersebut. Saat itulah ia
mendapati seorang satpam dalam kondisi mulut dilakban
dan terikat dalam ruangan.
Selanjutnya, aksi perampokan itu dilaporkan ke Polres
Jombang. Empat satpam yakni Arifin (40), Joni (42), Gatot
(35), dan Samuji (37) kemudian dibawa ke mapolres guna
dimintai keterangan. Anggota Polres Jombang yang datang
ke lokasi kemudian melakukan olah TKP.
Petugas memasang police line di enam ruangan, yakni
ruang Bagian Adminstrasi Umum, ruang keuangan, ruang
prodi ekonomi, ruang BAAK (Bagian Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan), dan ruang prodi Bahasa Inggris.
Seluruh ruangan tersebut diacak-acak termasuk sejumlah
brankas yang berisi uang pembayaran mahasiswa.
"Kemungkinan pelaku berjumlah 7 atau 8 orang. Mereka
beraksi sekitar pukul 03.00 dini hari. Para pelaku membawa
senjata tajam dan masuk ruangan dengan merusak kaca.
Mereka menodongkan senjata tajam ke leher kami.
Selanjutnya kami diikat tali dan mulut kami dilakban," ujar
Joni, salah satu satpam.
Polisi menyayangkan kamera CCTV yang berada di seluruh
ruangan kampus tidak berfungsi. Ternyata, tiap malam
CCTV itu justru dimatikan oleh pimpinan kampus, akibatnya
ketika ada aksi kejahatan tidak terekam dalam CCTV itu.
"Kami sudah meminta keterangan dari satpam. Untuk
berapa jumlah uang dan perlengkapan elektronik milik
kampus yang dibawa kabur masih kita lakukan pendataan.
Kasus tersebut kini dalam penyelidikan guna mengungkap
para pelaku," kata AKP Doni S Handaka, Kasatreskrim
Polres Jombang.
Gali Pondasi Pagar, Warga Bandar Kedungmulyo Temukan Mortir
Jombang - Slamet, warga Desa Tinggar Kecamatan Bandar
Kedungmulyo menemukan sebuah mortir yang diperkirakan
masih aktif itu diduga peninggalan jaman Perang Dunia II,
Sabtu (24/8/2013). Ia yang berprofesi sebagai kuli bangunan
tanpa sengaja menemukan mortir tersebut saat menggali
pondasi pagar rumah.
Saat mnggali halaman rumah, linggis milik Slamet
menghantam benda keras. Merasa kesulitan, Slamet
mengajak temannya, Wahib dan Lukman untuk menggali
lebih dalam dengan tangan. Ketiganya langsung terkaget-
kaget setelah mengetahui bahwa benda keras tersebut
adalah sebuah mortir. Atas temuan itu ia kemudian
melapor ke polsek setempat.
Tak berselang lama, petugas mendatangi lokasi dan melihat
kondisi mortir yang dipenuhi dengan karat dan beberapa
bagian tertutup tanah. Mortir itu berbentuk peluru
berukuran besar dengan panjang 51 centimeter dan
berdiameter 17 centimeter.
"Kami terjunkan tim jihandak (penjinak bahan peledak)
Polres Jombang, mortir itu kita angkat dari tanah. Saat ini
kita amankan di mapolsek," kata AKP Kasyanto, Kapolsek
Bandar Kedungmulyo.
Pendekar Jombang Semarakkan Halal Bihalal Pagar Nusa
Kediri (beritajatim.com) - Halal Bi Halal di Aula Muktamar Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kota Kediri dihadiri seluruh insan Pagar Nusa se Jawa Timur, termasuk dari Kabupaten Jombang.
Ketua Pagar Nusa Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang Dimas Cokro Pamungkas mengatakan, rombongan pendekar Pagar Nusa dari Jombang sebanyak 15 orang. Mereka sengaja datang ke Ponpes Lirboyo Kota Kediri untuk bersilarahmi dengan insan pendekar sekaligus berharap mendapat doa dari para masayih
" Acara ini adalah moment langka untuk mempererat tali silaturahmi antar insan Pagar Nusa se Jatim, mengurangi dosa di suasana Idul Fitri," ujar Gus Dimas, panggilan akrab Dimas Cokro Pamungkas, Senin (19/8/2013)
Ustadz yang mengurusi pencak silat Kecamatan Gudo menambahkan, pertemuan tersebut membawa kesejukan kepada semua, karena banyak dihadiri kiai sepuh dari Ponpes Lirboyo KH. Idris Marzuqi, KH. Moh. Anwar Mansur, KH Abdulloh Mahrus, KH Anwar Iskandar dan sejumlah masayih
Kemudian beberapa pengurus pusat Pagar Nusa Gus Aizuddin Abdurrahman (Gus Aiz), Gus Yusuf Cokro dan Gus Mutachir, serta Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
Yusuf Efeny, atau Gus Cokro, selaku pengurus Pagar Nusa Pusat berharap, agar halal bihalal tersebut mampu menyalurkan energi positif pada setiap pendekar di Jawa Timur untuk bersinergi dan bahu membahu untuk segera mewujudkan program-program kerja yang sudah disepakati.
Sementara Gus Ipul sangat mengapresiasi kedatangan ribuan pendekar Pagar Nusa dari berbagai daerah dalam acara tersebut. Dari pertemuan tersebut, Gus Ipul berharap akan lahir Gus Maksum baru, sebagai simbol Pagar Nusa asal Kediri.
" Sesuai artinya, Pagar Nusa adalah pagar dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Bangsa Indonesia. Simbolnya adalah Gus Maksum, yang dilahirkan dan dimakamkan disini (Komplek Ponpes Lirboyo). Kita berharap, dengan pertemuan ini lahir Gus Maksum baru, lahir pendekar yang cinta NU dan Bangsa," jelas Gus Ipul.
Gus Ipul juga memuji Pagar Nusa sebagai warisan para guru yang mendidik generasi muda Bangsa Indonesia. Pagar Nusa lebih mementingkan kepentingan umat, diatas kepentingan pribadi. Sehingga keberadaan diharapkan bisa membantu pihak keamanan dalam menjaga pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013.
Dalam kegiatan tersebut, ditampilkan peragaan silat Pagar Nusa baik perorangan, beregu maupun duel individu. Diantara peserta, adalah atlet silat Pagar Nusa yang telah berprestasi secara regional maupun tingkat Nasional. Selain itu, juga sejumlah atraksi, diantaranya atraksi kekebalan. [nng/ted]
4 Hari Motor Tak Dikembalikan Teman, Warga Ngoro Jombang Lapor Polisi
Jombang - Bahtiar Rifai (25), warga Dusun Plemahan Desa
Banyuarang Kecamatan Ngoro bernasib apes lantaran
terlalu percaya kepada teman, motor miliknya malah
dibawa kabur Bogang (30). Dan parahnya lagi, dia tak
mengetahui alamat pasti temannya itu.
Kasus yang menimpa korban terjadi pada 18 Agustus 2013
lalu. Sekitar pukul 19.30 WIB, korban yang tengah bekerja
di sebuah pangkalan tambal ban kawasan Jl Gatot Subroto
Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Kota didatangi
pelaku.
Saat ditemui, pelaku menyampaikan maksudnya untuk
meminjam sebentar motor milik korban. Alasannya, motor
tersebut akan digunakan ke temannya untuk suatu
keperluan. Merasa percaya dan kenal baik, korban langsung
meminjamkan motor miliknya, jenis motor Yamaha Jupiter Z
hitam, tahun 2008, bernopol S 5918 WZ.
Namun setelah sekian lama ditunggu, pelaku tak kunjug
mengembalikan motornya. Bahkan, hingga sekarang motor
miliknya maupun pelaku tak diketahui keberadaannya. Atas
kejadian itu, korban memutuskan untuk lapor polisi. "Dari
laporan korban segera dilakukan penyelidikan," ujar AKP
Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, Jum’at
(23/8/2013)
Mayat Mengapung di Sungai Perak Jombang
Sosok Mayat Mengapung di Sungai Gemparkan Warga
Sukorejo
Jombang - Warga Desa Sukorejo Kecamatan Perak
digemparkan oleh temuan sosok mayat yang mengapung di
sungai desa setempat, Jumat (23/8/2013) pagi. Mayat pria
yang belum diketahui identitasnya itu diperkirakan berusia
sekitar 25 tahun berambut cepak. Bagian muka penuh
dengan luka, dan tubuhnya tidak mengenakan busana.
Penemuan mayat tersebut bermula saat seorang warga
setempat melintas jembatan. Secara tidak sengaja saksi
melihat sosok mayat mengapung di sungai. Karena terkejut,
ia pun berteriak minta tolong. Mendengar teriakan
tersebut, warga yang lain pun berdatangan. Beberapa
warga kemudian melaporkan temuan tersebut ke perangkat
desa dan diteruskan ke polisi.
Selanjutnya jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke
kamar mayat RSUD Jombang guna menjalani visum.
"Jenazah korban sudah divisum. Meski ditemukan ada luka
pada tubuh korban, kami belum bisa menyimpulkan
penyebab kematian korban," kata AKP Sugeng Widodo,
Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang.
Polisi Tangkap Warga Peterongan & Sumobito Diduga Pengedar Narkoba
Jombang - Dua orang pemuda yang diduga sebagai
pengedar sekaligus pengguna pil koplo ditangkap petugas
Polres Jombang, Jumat (23/8/2013). Mereka adalah Agus
Ironi alias Kambing (22), warga Desa Kepuh kembeng
Kecamatan Peterongan dan Yusuf Efendi (25), Desa Nglele
Kecamatan Sumobito.
Penangkapan tersebut dilakukan petugas di dua lokasi yang
berbeda. keduanya berawal dari adanya informasi
masyarakat. Warga resah karena di kawasan di Desa
Kepuhkembeng semakin marak peredaran pil koplo. Dari
informasi tersebut, petugas melakukan penyelidikan dan
memperoleh nama tersangka, yakni Agus alias Kambing
yang diduga sebagai pengedar.
Selama beberapa hari, petugas mengawasi gerak-gerik Agus
untuk memastikannya. Benar saja, dalam pengamatan
petugas terlihat Agus hendak melakukan transaksi barang
haram itu. Tak menyia-nyiakan kesempatan, petugas
langsung menyergapnya. Agus pun tak bisa mengelak
karena ia kedapatan dengan sejumlah barang bukti yang
ditemukan petugas. Diantaranya, 50 butir pil dobel L, HP
dan uang tunai Rp 50 ribu.
Usai meringkus Agus, petugas melakukan pengembangan.
Akhirnya diperoleh nama Yusuf Efendi yang juga sebagai
pengedar. Apalagi, Agus juga membocorkan kalau Yusuf
hendak melakukan transaksi di Dusun Klagen, Desa
Kepuhkembeng. Akhirnya, dengan mudah warga Nglele ini
dapat diringkus berikut barang bukti.
"Barang bukti dari tersangka kedua sebanyak 59 butir pil
koplo, HP dan uang tunai Rp 150 ribu. Usai diperiksa,
kedua tersangka dijebloskan sel tahanan," kata AKP Sugeng
Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Jumat
(23/8/2013).
Dewan Desak PT Volma Jombang Segera Diperiksa
Jombang - Usai menerima keluhan SPN (Serikat Pekerja
Nasional) dan perwakilan buruh PT Volma, DPRD Kabupaten
Jombang mendesak Dinas terkait untuk melakukan
pemeriksaan menyeluruh terhadap perusahaan sepatu
tersebut.
’’Fakta yang dibawa pekerja PT Volma mengungkapkan
adanya hak normatif buruh yang tidak dipenuhi,’’ ujar
Hanafi, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jombang, Kamis
(15/8/2013).
Hanafi mengungkapkan, PT Volma diketahui berulang kali
meninggalkan kewajibannya membayar Tunjangan Hari
Raya (THR). ’’H-8 lebaran lalu, kita sudah mendesak
perusahaan membayarkan tunjangan. Tapi, ternyata tidak
ditunaikan oleh perusahaan. Kita meminta pihak
berwenang segera memeriksa perusahaan tersebut,’’ tandas
Hanafi.
Perwakilan buruh menanggapi positif desakan dewan
tersebut. "Dewan sudah berjanji mengadvokasi. Kita tunggu
pelaksanaannya,’’ tegas Eko Harnowo, koordinator aksi.
Sementara itu, M Soleh, Plt Kepala Disnakertrans Jombang
mengatakan, polemik yang terjadi di tubuh PT Volma
rupanya kian berkembang. "Permasalahannya kian
kompleks. Kita akan segera menindaklanjuti,’’ ujarnya.
’’Kita akan mengeluarkan rekomendasi yang wajib
diterapkan perusahaan. Kita minta hak-hak normatif buruh
segera dipenuhi. Seperti THR, jaminan sosial, dan adanya
serikat pekerja. Karena ini menjadi amanat undang-
undang,’’ jelas Soleh.
Bakar Sampah, Rumah di Peterongan Jombang Ikut Hangus Terbakar
Jombang - Gara-gara membakar sampah di belakang
rumah, rumah milik Syarif (52), warga Dusun Kalangan,
Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan hangus terbakar,
Kamis (15/8/2013). Meski tidak menimbulkan korban jiwa,
Syarif mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Kejadian tersebut bermula saat Rukoiyah (50) - istri Syarif,
membakar tumpukan sampah di belakang rumahnya. Tak
berselang lama, hembusan angin kencang menyebabkan
jilatan api merembet ke rumah bagian belakang.
Melihat kejadian itu, istri Syarif berteriak minta tolong
bantuan warga. Syarif beserta warga sekitar berusaha
mengamankan sejumlah perabot rumah tangga agar tidak
ikut terbakar. Dengan menyiram air menggunakan ember
dan sejenisnya, beberapa warga lainnya berusaha
memadamkan api.
Warga sempat dibuat kesulitan, lantaran angin berhembus
kencang. Beberapa warga lainnya kemudian meminta
bantuan ke PMK (Pemadam Kebakaran). Tak berselang
lama, dua unit mobil PMK datang ke lokasi. Api yang
menjilat-jilat langsung disemprot. Para petugas PMK pun
berhasil menjinakkan si jago merah.
Buruh PT Volma Jombang Kembali Gelar Unjuk Rasa
Jombang - Demo buruh PT Volma di jalan raya Mojoagung -
Summobito kembali terjadi, Kamis (15/08/2013). Sejak
pukul 06.00 WIB, para buruh yang tergabung dalam Serikat
Pekerja Nasional (SPN) itu berkumpul di depan pintu
gerbang pabrik. Mereka memaksa buruh lainnya untuk
berhenti dan menghadang masuk ke pabrik. Mereka
mengajak buruh lainnya untuk mogok kerja sebagai aksi
protes atas kebijakan perusahaan.
Aksi para buruh itu merupakan lanjutan aksi sebelumnya
pada 5 Agustus lalu terkait tuntutan lembur, jaminan
keselamatan kerja dan THR yang tidak dipenuhi oleh
perusahaan. Aksi hadang itu pun nyaris ricuh. Pasalnya
banyak buruh yang nekad menyerobot blokiran
demonstran. Polisi yang berjaga langsung membuka
blokiran massa agar tidak mengganggu arus lalu lintas
jalan Mojoagung –Sumobito.
Selanjutnya massa bergerak ke kantor Pemkab Jombang
untuk menyampaikan tuntutannya. Dalam orasinya, buruh
banyak mengkritik manajemen PT Volma yang tidak
memberikan upah lembur saat mereka bekerja di luar jam
reguler. Meski bekerja diatas 8 jam waktu kerja, serta
bekerja pada hari-hari libur, upah yang diterima buruh
sama dengan upah kerja reguler.
Selain upah lembur, buruh juga menuntut agar perusahaan
memberikan mereka kebebasan untuk berserikat, kejelasan
status tenaga kerja, serta THR sesuai ketentuan undang-
undang.
Selain THR, perusahaan juga bermasalah pada pemberian
upah, penentuan status ketenagakerjaan. Banyak buruh
yang sudah hampir dua tahun bekerja, namun statusnya
tidak jelas dan hanya sebagai karyawan kontrak.
Warga Diwek Jombang Pesta Balon
Jombang - Warga Desa Bandung Kecamatan Diwek
memperingati tradisi kupatan atau H+7 Hari Raya Idul Fitri
dengan menerbangkan sebuah balon raksasa, Kamis
(15/8/2013).
Balon udara itu diterbangkan oleh ratusan warga setelah
mereka melakukan kenduri ketupat di masjid desa
setempat. Warga berbondong-bondong datang ke masjid
membawa satu ember ketupat dan sejenisnya. Setelah
membacakan doa, makanan khas lebaran itu kemudian
disantap secara bersama-sama.
Setelah acara kenduri selesai, mereka berkumpul di depan
masjid untuk menerbangkan balon berbahan kertas warna-
warni itu. Saat balon mulai melayang, ratusan warga
Bandung bertepuk tangan kegirangan.
Penerbangan balon raksasa tersebut merupakan tradisi
turun temurun yang sudah berjalan puluhan tahun.
Pembuatan balon raksasa itu dilakukan secara gotong
royong dan dananya dari iuran sukarela warga.
Bahan dasar balon dari kertas tipis yang digunting serta
disambung menggunakan lem. Agar balon bisa terbang,
warga mengisi balon dengan asap panas yang dihasilkan
dari pembakaran daun kelapa kering dalam tungku dari
drum.
Warga Ngoro Jombang Tombak Tetangganya
Diduga Selingkuh dengan Istri Tersangka, Seorang Petani
Ditombak Tetangga Sendiri
Jombang - Dasuki (55), seorang petani asal Desa Kesamben
Kecamatan Ngoro bersimbah darah setelah dilempar
tombak oleh tetangganya sendiri, Sujiono (48), di area
persawahan desa setempat. Dasuki mengalami luka tusuk
pada bagian leher sebelah kanan. Korban pun harus
dilarikan ke RSUD Jombang guna mendapatkan perawatan
medis.
Kejadian tersebut bermula saat Dasuki sedang mengairi
sawahnya, Senin (12/8/2013) siang. Tak berselang lama,
Sujiono datang dengan penuh amarah. Ia membawa pedang
dan juga sebilah tombak. Tiba-tiba saja tersangka langsung
melayangkan pedang yang ia bawa ke arah korban. Dengan
reflek korban menangkis serangan tersebut dengan
sebatang bambu yang dibawa. Tidak berhenti sampai disitu,
tersangka kemudian mundur beberapa langkah sembari
melemparkan tombak tajam ke arah korban. Lemparan
tombak itu tepat mengenai leher sebelah kanan korban
hingga tembus bagian belakang. Korban pun langsung jatuh
dan darah segar keluar dari lehernya.
Setelah melakukan aksinya, tersangka meninggalkan lokasi.
Beruntung, beberapa warga yang mengetahui kejadian itu
langsung menolong korban. Sedangkan warga lainnya
melaporkan kejadian berdarah itu ke polisi. "Tersangka
sudah kita amankan berikut barang bukti. Sedangkan
korban saat ini menjalani perawatan di RSUD Jombang
karena mengalami luka tusukan tombak pada bagian leher
sebelah kanan," "kata AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub
Bagian Humas Polres Jombang, Selasa (13/8/2013).
Selain menangkap tersangka, kami juga menyita barang
bukti berupa sebilah pedang lengkap dengan sarungnya,
sebilah tombak, bambu runcing, serta dua helai baju
terdapat noda darah. "Dugaan sementara, aksi nekad
tersangka dipicu oleh rasa cemburu. Tersangka mencurigai
korban telah selingkuh dengan istri tersangka," pungkas
Widodo.
Mayat Mengapung di Sungai Kesamben Jombang
Sosok Mayat Ditemukan Mengapung di Sungai Desa
Kedungbetik Kesamben
Jombang - Andik Liani (18), warga Dusun Kedungmacan
Desa Kedungbetik Kecamatan Kesamben menemukan sosok
mayat mengapung di sungai desa setempat. Ia menemukan
mayat tersebut saat sedang menggembalakan bebek di tepi
sungai, Senin (12/8/2013) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat
hendak menggiring ternaknya pulang ke kandang, ia sangat
terkejut. Pasalnya, ia melihat jasad mengapung di sungai.
Ia kemudian melaporkannya ke perangkat desa dan
kemudian dilanjutkan ke Polsek Kesamben. Tak berselang
lama, petugas pun langsung mendatangi lokasi guna
melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). "Korban
meninggal dengan kondisi mengapung di sungai," kata AKP
Sugeng Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang,
Selasa (13/8/2013).
Setelah dilakukan pemeriksaan identitas, korban diketahui
bernama Suparno (70), warga setempat. "Hasil
pemeriksaan, korban meninggal karena terpeleset
kemudian terseret arus," pungkas Widodo.
Warga Jombang Demo Trans Jawa
Rabu, 21 Agustus 2013
Tolak Eksekusi Pembebasan Tanah untuk Tol Trans Jawa,
Warga Hadang Alat Berat
Jombang - Eksekusi lahan untuk pembangunan tol Trans
Jawa oleh P2T (Panitia Pembebasan Tanah) berjalan
menegangkan. Ratusan polisi pun disiagakan sejak awal di
tiga titik, yakni Dusun Ngrawan Desa Pesantren Kecamatan
Tembelang, Dusun Pagak Desa Sumberejo dan Desa
Banjardowo Kecamatan Jombang Kota, Rabu (21/8/2013).
Di Dusun Ngrawan Desa Pesantren Kecamatan Tembelang,
warga menolak eksekusi pembebasan tanah. "Kami menolak
eksekusi ini. Makanya, kami siap melawan jika eksekusi
dilakukan. Kami meminta agar harga lahan dinaikkan," kata
Diana, salah satu aktivis yang mendampingi JKPT (Jamaah
Korban Pembangunan Tol).
Petugas menemukan ratusan telur busuk di lokasi lahan
yang akan dieksekusi untuk pembangunan tol trans Jawa di
Desa Pesantren Kecamatan Tembelang Jombang. Telur
tersebut akan dijadikan senjata oleh warga sebagai bentuk
penolakan terhadap eksekusi. Beruntung, sebelum 'amunisi'
busuk itu digunakan, polisi sudah mengendusnya.
Selanjutnya ratusan telur yang disimpan dalam tiga
kantong plastik besar itu disita dan kemudian dibuang ke
sungai.
Sementara itu di Dusun Pagak Desa Sumberejo Kecamatan
Jombang Kota, sejak pagi warga sudah berderet di
sepanjang jalan menuju lokasi eksekusi. Setelah Hasan,
Ketua TPT (Tim Pembebasan Tanah) membacakan
keputusan tentang eksekusi tersebut, sejumlah warga
langsung menghadang alat berat. Tak ingin kecolongan,
petugas terpaksa meringkus empat orang yang berusaha
menghadang alat berat tersebut. Selain itu, petugas juga
menyita sejumlah senjata tajam.
Seperti yang telah diketahui, di wilayah Kabupaten Jombang
terdapat tiga seksi atau ruas proyek tol Mojokerto -
Kertosono. Pembebasan lahannya sudah dimulai sejak April
2007 silam. Yang berada di seksi 1 (Simpang Susun Bandar
- Simpang Susun Jombang) sepanjang 14.70 kilometer. Di
seksi 2 (SS Jombang - SS Mojokerto Barat) sepanjang 19,9
kilometer, sudah dimulai pembebasan pada September
2009. Sedang di Seksi 3 (SS Bandar - Batas Barat) sepanjang
0,9 kilometer, pembebasan lahan dimulai sejak Juni 2011.
Ketua P2T (Panitia Pemebasan Tanah) Kabupaten Jombang
menjelaskan, dengan dilakukannya pengosongan lahan di
tiga titik berarti lahan yang akan digunakan proyek tol pada
seksi 1 (Bandar Kedungmulyo - Tembelang) sudah bebas
100 persen. "Selanjutnya, proses pembangunan fisik segera
dilakukan," kata Plt Sekdakab Jombang ini.
Gadis Jogoroto Jombang Dibacok & Dirampas
Selasa, 20 Agustus 2013
Kepala Dibacok, Motor dan HP Amblas Digondol Pelaku
Jombang - Nasib tragis dialami Riska Dian Fatmasari (18),
pelajar asal Dusun Gerbong, Desa Sambirejo, Kecamatan
Jogoroto menjadi korban perampasan yang disertai
kekerasan saat ia menunggu adiknya pulang sekolah, Selasa
(20/8/2013). Kepala korban dibacok 2 pemuda tak dikenal
dari arah belakang dan motor korban dibawa kabur pelaku.
Aksi kejahatan tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di
depan gang dekat rumah korban dengan mengendarai
motor Honda Supra X 125 hitam, nopol S 4759 YR. Awalnya,
sepertia biasa korban menjemput adiknya pulang sekolah
dengan menunggu di depan gang rumahnya. Adik korban
biasanya pulang sekolah naik angkot dan turun tepat di
depan gang rumah.
Setiba di depan gang, korban berhenti di samping sebuah
gudang. Sambil menunggu adiknya datang, korban yang
duduk di atas jok motor memainkan HP miliknya. Beberapa
saat kemudian, korban didatangi 2 pemuda yang tak
dikenal. Tanpa diduga, salah satunya langsung berusaha
merampas HP yang dibawa korban. Spontan saja korban
mempertahankannya.
Menyadari korban melawan, pemuda yang satunya seketika
membacokan senjata tajam ke arah bagian belakang kepala
korban. Seketika korban terkapar bersimbah darah.
Selanjutnya, kedua pelaku langsung kabur dengan
menggondol motor dan HP milik korban.
Sebenarnya, aksi kedua pelaku sempat diketahui Enggal
(38), pekerja bengkel yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Sayangnya, Enggal tak bisa berbuat banyak karena aksi
kedua pelaku sangat cepat. Dia hanya bisa berteriak minta
tolong, ketika kedua pelaku sudah kabur.
Warga yang datang segera membawa korban ke puskesmas
terdekat. Namun karena luka yang sangat parah, korban
segera dirujuk ke RSUD Jombang. Tragisnya, meski sempat
mendapatkan pertolongan, korban hembuskan nafasnya
yang terakhir. Warga yang lain melaporkan kejadian
tersebut ke Polisi.
"Kami sudah mengumpulkan keterangan sejumlah saksi
dan akan melakukan penyelidikan untuk ungkap identitas
dan menangkap kedua pelaku," ujar AKP Sugeng Widodo,
Kasubbag Humas Polres Jombang.
Warga Mojowarno Jombang Tertabrak Truk, Tewas!
Gagal Mendahului, Pengendara Motor Tewas Dilindas Truk
Tronton
Jombang - Naas dialami Sueb (64), warga Desa Mojojejer,
Kecamatan Mojowarno, ia tewas dalam kecelakaan antara
motor yang ia kendarai bertabrakan dengan truk tronton di
Jalan Raya Gambiran Mojoagung.
Kecelakaan tersebut bermula saat Sueb sedang
mengendarai motor bernopol S 5023 XM dari arah barat
sekitar pukul 10.30 WIB. Saat di perempatan Gambiran,
korban hendak mendahului mobil pickup bernopol S 8088
WC yang melaju di depannya.
Namun saat menyalip, motor korban berserempetan
dengan pickup tersebut. Korban pun hilang keseimbangan
dan kemudian jatuh ke arah kanan.
Ironisnya, pada saat bersamaan muncul sebuh truk tronton
bernopol L 9520 dari arah belakang. Truk yang dikemudikan
Fade Larang (33), warga Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampel
Gading, Kabupaten Malang ini langsung menggilas tubuh
Sueb. Akibatnya, korban mengalami luka parah dibeberapa
bagian termasuk bagian kepalanya.
Warga yang melihat kejadian itu segera berhamburan
keluar untuk memberikan pertolongan. Sedangkan warga
lainnya melaporkan kejadian itu ke polisi. Sayangnya,
belum sempat mendapatkan perawatan medis, korban
menghembuskan nafas terakhirnya.
"Korban meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan sopir truk
tron sudah kita amankan. Selanjutnya, kami melakukan
penyelidikan guna mengetahui secara pasti penyebab
kecelakaan itu," kata AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub
Bagian Humas Polres Jombang, Rabu (21/8/2013).
Pelajar Megaluh Jombang Tewas Tertabrak Truk
Senin, 19 Agustus 2013
Ditabrak Truk Tangki, Pelajar Tewas
Jombang - Naas menimpa Mila Safitri (15), warga Dusun
Glagaharum, Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh. Pelajar
tersebut tewas mengenaskan setelah ditabrak truk tanki
saat berboncengan dengan Septiani Dwi Kristanti (19) di
Jalan Raya Wahab Hasbullah, Tambakrejo, Jombang.
Kecelakaan maut tersebut terjadi kemarin malam sekitar
pukul 22.30 WIB. Kedua bersaudara itu mengendarai motor
W 6193 TT dari arah Selatan dengan kecepatan sedang.
Mendekati lokasi kejadian, nampak di depan motor mereka
ada sebuah mobil jenis Kijang. Mereka berniat mendahului
mobil tersebut.
Merasa ada peluang, gas motor digeber dan mengambil
jalur kanan. Tanpa diduga, disaat yang bersamaan dari
arah berlawanan melaju kencang sebuah truk tangki
gandeng bernopol AG 8241 DA. Kontan saja kedua
bersaudara ini langsung kaget dan tak sempat lagi untuk
menghindar.
Motor yang mereka kendarai dilibas truk tangki tersebut.
Akibat kecelakaan itu, Mila tewas di lokasi kejadian karena
luka parah di kepala. Sedangkan saudaranya mengalami
luka ringan. Warga yang melihat kecelakaan itu segera
melapor ke polisi.
Saat warga sibuk menolong korban, sang sopir truk tangki
malah melarikan diri. "Kami masih mencari keberadaan
sopir truk tangki itu. Kini kasus kecelakaan tersebut dalam
penyelidikan guna memastikan penyebab kecelakaan," jelas
Ipda Darul Asrifin, Kanitlaka Satlantas Polres Jombang,
Senin (19/8/2013).
Gadis 18 Tahun, Tunggorono Jombang, Hilang!
Senin, 19 Agustus 2013
Tak Kunjung Pulang, Gadis Berusia 18 tahun Diduga Diajak
Lelaki Kenalannya
Jombang - Dewi Sriwigati (18), warga yang tinggal di Perum
Tunggorono Jombang dikabarkan hilang oleh orang tuanya.
Pasalnya, sudah 11 hari sejak pamit keluar rumah, gadis ini
tak kunjung pulang. Merasa khawatir dan bingung, orang
tua si gadis memutuskan untuk melapor ke Polres Jombang.
Hilangnya gadis asal Desa Puhkerep, Kecamatan Rejoso,
Kabupaten Nganjuk itu diketahui sejak 8 Agustus 2013 lalu,
sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu orang tua Dewi datang
dari Nganjuk mengunjunginya. Tak lama kemudian, datang
seorang pria kenalannya yang mengaku bernama Rudi.
Setelah berbincang-bincang, Rudi menyatakan maksudnya
ingin mengajak Dewi untuk keluar rumah. Entah karena
punya firasat tak baik, orang tuanya tak memberi ijin.
Karena tidak mendapatkan ijin, Rudi pun pamitan untuk
pulang.
Selang dua jam kemudian, Dewi berpamitan kepada orang
tuanya untuk keluar rumah sebentar. Namun setelah
ditunggu sekian lama, ia tak juga kunjung pulang. Orang
tuanya pun merasa khawatir. Mereka segera berusaha
mencari Dewi dengan bertanya ke beberapa rekan-
rekannya.
Ditengah kebingungannya, tanpa diduga orang tua Dewi
mendapatkan sebuah pesan singkat atau SMS dari Rudi
yang berisi, "Jangan banyak pikiran dan jangan susah-
susah, nanti kalau Dewi ketemu akan saya antar."
Mendapatkan SMS tersebut orang tua Dewi semakin
khawatir. Apalagi hingga saat ini keberadaan korban tak
diketahui. Akhirnya, orang tuanya memutuskan untuk lapor
ke polisi.
"Kami sudah menerima laporan tersebut. Kini kasusnya
dalam penyelidikan lebih lanjut," ujar AKP Sugeng Widodo,
Kasubbag Humas Polres Jombang,Senin (19/08/2013).
Jadwal SIM & SAMSAT Keliling Jombang
INFO
Jadwal SIM & SAMSAT Keliling Jombang
SIM Keliling
Senin - Kantor Kecamatan Ploso
Selasa - Alun-alun Jombang / Taman Kebon Rojo
Rabu - Polsek Diek
Kamis - Kantor Kecamatan Ngoro / Terminal Ngoro
Jum'at - Lapangan Depan Polsek Sumobito
Sabtu - Alun-alun Mojoagung
Persyaratan Perpanjang Masa Berlaku SIM :
- Menunjukkan KTP asli yang masih berlaku + fotocopy 2
lembar
- Menunjukkan SIM asli (dari Satpas Jombang) dan fotocopy
2 lembar
- Masa berlaku SIM tidak boleh lebih dari 1 tahun (telat)
- Surat Keterangan Sehat dari Dokter Polri (ada dilokasi
pelaksanaan)
- Tidak melayani pembuatan SIM Baru, SIM Hilang atau SIM
Rusak
- Biaya administrasi SIM A (Rp. 80.00,-), SIM C (Rp. 75.000,-)
- 08.30 - 12.00 WIB
___________________________________________________
SAMSAT Keliling
Senin - Kantor Kecamatan Ploso
Selasa - Kantor Kecamatan Perak
Rabu - Polsek Diwek
Kamis - Kantor Kecamatan Ngoro / Terminal Ngoro
Jum'at - Lapangan Depan Polsek Sumobito
Sabtu - Kantor Desa Catakgayam
Persyaratan Registrasi STNK Tahunan :
- bawa STNK dan KTP asli (sesuai data pemilik di STNK)
- tidak melayani STNK Hilang atau rusak
- registrasi STNK 5 tahunan (R5T), silahkan ke Samsat
Jombang (depan pabrik Pei Hei)
- 08.30 - 12.00 WIB
*jadwal sewaktu-waktu dapat berubah, menyesuaikan
kegiatan masyarakat.
129 Napi di Jombang Mendapat Remisi
Minggu, 18 Agustus 2013
129 Napi di Jombang Mendapat Remisi
Jombang - Sebanyak 129 napi (nara pidana) Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Jombang mendapatkan
remisi. Pengurangan masa tahanan itu sebagai kado HUT
RI ke-68.
"Tepat peringatan HUT RI ke-68 ini yang mendapatkan
remisi sebanyak 129 narapidana. Ada 9 Napi yang langsung
bebas," ujar Nur Akhmadi, Kepala Lapas Jombang, Sabtu
(17/8/2013).
Akhmadi menjelaskan, diantara 129 Napi yang menerima
kado istimewa pengurangan masa hukuman tidak terdapat
tahanan kasus korupsi. "Kalau Narapidana kasus korupsi di
Jombang ini tidak ada, semua yang memperoleh remisi
adalah narapidana kasus pidana umum," ungkapnya.
Saat ini, Lapas Jombang menampung sebanyak 341 orang
penghuni. Jumlah itu terdiri dari 112 tahanan titipan dan
229 narapidana. "Dari seluruh penghuni Lapas kelas II
Jombang, terdapat 83 penghuni yang terlibat kasus
peredaran dan penggunaan Narkoba. Di Lapas itu juga
terdapat 3 anak yang saat ini menjadi penghuni Lapas,"
ujarnya.
Pagar Nusa Jombang: Tangkap pelaku bom vihara, jangan tunggu kami bergerak
Pagar Nusa: Tangkap pelaku bom vihara, jangan tunggu kami bergerak
Senin, 05 Agustus 2013 13:18 WIB (108 hari yang lalu)Editor: Fatkhul AzizPegurus Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Jombang, Dimas Cokro Pamungkas mengatakan, aksi pengeboman pada rumah ibadah merupakan perbuatan keji dan bertentangan dengan nilai perikemanusiaan.
“Bagi kelompok yang mau berjihad, jangan buat kerusuhan di Indonesia. Silakan saja berangkat perang ke negara yang sedang perang,” kata Dimas Pamungkas kepada LICOM, Senin (05/08/2013).
Dia menambahkan, aksi kekerasan dan pengeboman di tempat ibadah berpotensi mengacaukan kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di mana penduduknya memilik agama dan keyakinan yang beragam. “Ini mengancam NKRI. Polisi harus segera menangkap pelakunya karena tindakan ini meresahkan rakyat. Jangan sampai menunggu kami turun tangan,” tandas Dimas.
Sebagaimana diberitakan, rangkaian paket bom meledak di rumah ibadah umat Budha, Vihara Ekayana, Jalan Mangga I Nomor 8 RT 08 RW 08, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sekitar pukul 19.30 WIB, Minggu (04/08/2013) malam.
Terdapat dua paket yang diletakkan di luar vihara dan di dekat pintu masuk vihara. Namun hanya satu paket yang terbungkus dalam tas plastik hijau, di dekat pintu masuk vihara yang meledak. Akibat ledakan ini, tiga orang menjadi korban luka yakni Elisa, Rice, dan Ling Ling.
Hingga saat ini motif pengeboman dan siapa pelaku dari tindakan yang mengarah pada aktifitas teror belum bisa diungkap.@MOH_syafii
Gadis Kesamben Jombang diperkosa
Jum'at, 16 Agustus 2013
Bermaksud Silaturahmi Lebaran, Gadis ABG Malah
Diperkosa
Jombang - Sungguh bejat apa yang dilakukan M Bagus
Kurniawan (24), warga Dusun Jerukwangi, Desa Watudakon,
Kecamatan Kesamben. Tak bisa membendung nafsunya, dia
nekad menyetubuhi Melati (16), warga Dusun Plosorejo,
Desa Jombok, Kecamatan Kesamben.
Dari laporan yang disampaikan orang tua korban kepada
petugas, aksi bejat pelaku dilakukan Jumat (09/08/2013),
sekitar pukul 11.30 WIB. Saat gadis yang masih duduk di
bangku SMA itu bermaksud bersilaturahmi untuk
merayakan lebaran datang ke rumah pelaku. Diantara
korban dan pelaku memang saling mengenal dan akrab.
Tiba di rumah pelaku, korban langsung ditemui pelaku
yang tengah sendirian di rumah. Maklum saja, seluruh
keluarganya tengah bepergian ke sanak saudara untuk
berlebaran.
Awalnya mereka asyik berbincang-bincang, entah setan apa
yang membisikinya, pelaku langsung merayu korban. Tak
hanya sampai disitu, pelaku juga sempat mencium dan
menyentuh bagian sensitif korban. Korban pun sempat
mengelak atas perbuatan yang dilakukan pelaku. Namun
bukannya berhenti, pelaku semakin bernafsu dan langsung
memaksa korban untuk berhubungan intim. Korban
berusaha menolak ajakan pelaku.
Seketika pelaku melucuti pakaian korban hingga bugil.
Korban tak mampu melakukan perlawanan kerena pelaku
"menindih" tubuhnya. Setelah puas lampiaskan nafsu
bejatnya, pelaku sempat mengancam korban agar tak
bercerita ke orang lain maupun keluarga. Selanjutnya,
pelaku mengantarkan korban ke rumah teman korban.
Kemudian, korban diantarkan temannya untuk pulang.
Setiba di rumah, perilaku korban berubah menjadi murung
dan ketakutan. Melihat sikap anaknya, orang tua korban
sempat heran dan berusaha mengetahui penyebabnya.
Setelah berulangkali didesak, dua hari kemudian korban
menceritakan perbuatan bejat pelaku. Bak disambar petir,
orang tua korban kaget dan tidak terima atas apa yang
telah diperbuat pelaku. Orang tua korban pun langsung
melapor ke polsek setempat. Atas laporan tersebut,
petugas segera meringkus pelaku.
"Pelaku sudah kami tangkap. Kasus tersebut kini
dilimpahkan ke unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak)
Satreskrim guna penyelidikan lebih lanjut" ujar AKP Sugeng
Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, Jum'at
(16/8/2013).
Petasan Renggut Nyawa di Godong Gudo Jombang
Petasan Meledak Saat Diracik, Didik Tewas
Mengenaskan
Rabu, 7 Agustus 2013 - 08:10 wib
Rumah Didik hancur setelah ledakan petasan
(Dok: Mukhtar/Sindo TV) enlarge this image
JOMBANG - Sebuah rumah hancur akibat ledakan
petasan di Desa Godong, Kecamatan Gudo, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur, Selasa malam. Satu orang tewas
dan satu lainnya luka-luka.
Kapolsek Gudo, AKP Ismono Hadi, menjelaskan, ledakan
terjadi saat Didik Irwanto (27) sedang meracik petasan
yang rencananya akan dipakai pada malam Idul Fitri.
Ledakan keras menewaskan Didik. Kondisinya sangat
mengenaskan, seluruh bagian tubuhnya hancur.
Rumah Didik juga hancur berantakan. Genting-genting
pecah hanya menyisakan kerangka kayu. Jendela rumah
juga pecah.
Sementara rekan Didik, Taufiq Hidayat, menderita luka
parah dan langsung dilarikan ke RSUD Jombang. Saat
kejadian, Taufiq membantu Didik meracik petasan.
Dari kejadian ini, Didik mengimbau kepada masyarakat
agar tidak memproduksi atau bermain petasan.
(Mukhtar Bagus/Sindo TV) (ton)
Pagar Nusa Jombang Kecam Aksi Pemboman Vihara
Pagar Nusa Jombang Kecam Aksi Pemboman Vihara
Senin, 05 Agustus 2013 11:43:29 WIB
Reporter : Zamachsari
Jombang (beritajatim.com) - Ikatan Pencak Silat Nahdlatul
Ulama (IPSNU) Pagar Nusa, Gudo Jombang mengecam
tindakan teror di Vihara Ekayana di Kebon Jeruk, Jakarta
Barat, Senin (5/8/2013). Untuk itu, Pagar Nusa meminta
kepada Kepolisian untuk segera menangkap siapa pun
pelakunya.
"Kami mengutuk keras aksi peledakan bom di Vihara
Ekayana. Untuk itu kami meminta agar pihak kepolisian
segera menangkap pelaku dan dalang aksi meresahkan itu,"
kata Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Ketua IPSNU
Pagar Nusa Gudo Jombang.
Dimas mengungkapkan, aksi peledakan tersebut masuk
dalam kategori aksi teror. Ironisnya, hal itu dilakukan di
saat umat Islam sedang menjalan ibadah puasa.
Menurutnya, kalau memang kelompok yang ingin berjihad
selayaknya pergi ke medan perang, semisal ke Palestina.
"Atau kalau tidak terima dengan kasus Rohingya silahkan
berjuang dan membantu saudara muslim di Myanmar sana,
jangan 'keblinger' dengan menyerang saudara sendiri di
sini yang tidak tau apa-apa. Mari bersama-sama menjaga
kesatuan NKRI. Indonesia jangan dikotori kekerasan dengan
alasan apapun," katanya menegaskan.
Sebagaimana diberitakan, paket bom meledak di rumah
ibadah umat Budha, Vihara Ekayana, Jalan Mangga I Nomor
8 RT 08 RW 08, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta
Barat, sekira pukul 19.30 WIB, Minggu (4/8/2013) malam.
Terdapat dua paket yang diletakan di luar vihara dan di
dekat pintu masuk vihara. Namun hanya satu paket yang
terbungkus dalam tas plastik hijau, di dekat pintu masuk
vihara yang meledak. Akibat ledakan ini, tiga orang menjadi
korban luka yakni Elisa, Rice, dan Ling Ling. Hingga saat ini
pelaku belum terungkap. [suf/kun]
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/
2013-08-05/180150/Pagar_Nusa_Jombang_Kecam_Aksi_P
emboman_Vihara#.Uf9KjzADYng.facebook