Jombang - Warga Desa Bandung Kecamatan Diwek
memperingati tradisi kupatan atau H+7 Hari Raya Idul Fitri
dengan menerbangkan sebuah balon raksasa, Kamis
(15/8/2013).
Balon udara itu diterbangkan oleh ratusan warga setelah
mereka melakukan kenduri ketupat di masjid desa
setempat. Warga berbondong-bondong datang ke masjid
membawa satu ember ketupat dan sejenisnya. Setelah
membacakan doa, makanan khas lebaran itu kemudian
disantap secara bersama-sama.
Setelah acara kenduri selesai, mereka berkumpul di depan
masjid untuk menerbangkan balon berbahan kertas warna-
warni itu. Saat balon mulai melayang, ratusan warga
Bandung bertepuk tangan kegirangan.
Penerbangan balon raksasa tersebut merupakan tradisi
turun temurun yang sudah berjalan puluhan tahun.
Pembuatan balon raksasa itu dilakukan secara gotong
royong dan dananya dari iuran sukarela warga.
Bahan dasar balon dari kertas tipis yang digunting serta
disambung menggunakan lem. Agar balon bisa terbang,
warga mengisi balon dengan asap panas yang dihasilkan
dari pembakaran daun kelapa kering dalam tungku dari
drum.