Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Ajang pilkades selalu identik dengan praktik politik uang atau money politik. Oleh karena itu, saat pilkades serentak di 280 desa di Kabupaten Jombang, 27 November lalu, uang ratusan milyar berseliweran di masing-masing desa.
Ungkapan itu dilontarkan oleh Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko saat memberikan sambutan dalam pelantikan ratusan kades di pendapa pemkab setempat. "Saat momen pilkades serentak ada uang ratusan milyar berseliweran di Jombang," kata Nyono dihadapan ratusan hadirin.
Nyono mengatakan, pilkades serentak di 280 desa diikuti 790 calon. Ia kemudian menganalogikan satu orang calon mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 juta. Dengan begitu, terdapat uang ratusan milyar yang bertebaran di Jombang.
Terlepas dari itu semua, Nyono berharap agar Kades yang sudah dilantik bisa memegang dan menjalankan amanat warga desanya masing-masing. Selain itu, sebagai kepala pemerintahan desa pada tahun 2013 - 2019 tersebut bisa langsung menyesuaikan dengan pelaksanaan program pembangunan.
"Segera jalankan tugas dan jalankan program program pembangunan dan kemasyarakatan," katanya.
Dia menambahkan, dari 280 desa yang menggelar pilkades serentak akhir bulan lalu, terdapat 8 kades yang harus bersabar menunggu pengukuhan resmi sebagai Kepala Desa. Penyebabnya, di delapan desa itu masa bakti kades sebelumnya, berakhir pada 31 Desember 2013 mendatang. [suf/kun]
Jombang (beritajatim.com) - Ajang pilkades selalu identik dengan praktik politik uang atau money politik. Oleh karena itu, saat pilkades serentak di 280 desa di Kabupaten Jombang, 27 November lalu, uang ratusan milyar berseliweran di masing-masing desa.
Ungkapan itu dilontarkan oleh Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko saat memberikan sambutan dalam pelantikan ratusan kades di pendapa pemkab setempat. "Saat momen pilkades serentak ada uang ratusan milyar berseliweran di Jombang," kata Nyono dihadapan ratusan hadirin.
Nyono mengatakan, pilkades serentak di 280 desa diikuti 790 calon. Ia kemudian menganalogikan satu orang calon mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 juta. Dengan begitu, terdapat uang ratusan milyar yang bertebaran di Jombang.
Terlepas dari itu semua, Nyono berharap agar Kades yang sudah dilantik bisa memegang dan menjalankan amanat warga desanya masing-masing. Selain itu, sebagai kepala pemerintahan desa pada tahun 2013 - 2019 tersebut bisa langsung menyesuaikan dengan pelaksanaan program pembangunan.
"Segera jalankan tugas dan jalankan program program pembangunan dan kemasyarakatan," katanya.
Dia menambahkan, dari 280 desa yang menggelar pilkades serentak akhir bulan lalu, terdapat 8 kades yang harus bersabar menunggu pengukuhan resmi sebagai Kepala Desa. Penyebabnya, di delapan desa itu masa bakti kades sebelumnya, berakhir pada 31 Desember 2013 mendatang. [suf/kun]