Reporter : Renni Susilawati
Surabaya (beritajatim.com) - Mendapatkan
penghargaan Investasi Award dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebanyak
tiga tahun berturut-turut, Kabupaten Jombang kini semakin gencar mencari
investor baru yang ingin berinvestasi di daerahnya. Biaya tenaga kerja
yang jauh lebih murah dibandingkan Surabaya dan kawasan industri yang
semakin dipercantik menjadi daya tariknya.
Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Jombang, Yudhi Adriyanto, menyebutkan upaya Kabupaten Jombang untuk menarik banyak investor tahun ini sudah mulai membuahkan hasil setidaknya saat ini ada 3 investor baru yang masuk ke Jombang. Sementara saat ini sudah ada 7 investor yang mengembangkan usahanya di Jombang. "Sebagian besar adalah industri alas kaki dari dalam dan luar negeri. Banyaknya tenaga terampil dalam bidang alas kaki di daerah kami," aku Yudhi, saat bertemu wartawan di Graha Kadin Jatim, rabu (11/12/2013).
Dikatakan, saat ini Jombang telah mengembangkan tiga kawasan industri, yakni kawasan industri besar di utara Brantas seluas 889 ,87 hektar di kecamatan Ploso, kawasan industri menengah yang terbagi menjadi kawasan industri pertanian 54,76 hektar di selatan Brantas, tepatnya di kecamatan Mojowarno dan kawasan industri manufaktur non polutan di kecamatan Perak 181,66 hektar dan Bandarkedungmulyo seluas 190 hektar.
"Kami juga telah mulai memperbaiki akses jalan, ketersediaan energi dan listrik hingga pengolahan limbah. Di Ploso kini sudah ada jembatan baru dengan bentang 57 meter dari dana APBN, APBD Provinsi Jatim dan APBD Jombang dengan nilai konstruksi Rp140 miliar. Nanti direncanakan akan dibangun jalan tembus di kawasan industri. Jalan Ploso-Mojokerto juga akan dilebarkan menjadi 8 meter," tandasnya.[rea/ted]
Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Jombang, Yudhi Adriyanto, menyebutkan upaya Kabupaten Jombang untuk menarik banyak investor tahun ini sudah mulai membuahkan hasil setidaknya saat ini ada 3 investor baru yang masuk ke Jombang. Sementara saat ini sudah ada 7 investor yang mengembangkan usahanya di Jombang. "Sebagian besar adalah industri alas kaki dari dalam dan luar negeri. Banyaknya tenaga terampil dalam bidang alas kaki di daerah kami," aku Yudhi, saat bertemu wartawan di Graha Kadin Jatim, rabu (11/12/2013).
Dikatakan, saat ini Jombang telah mengembangkan tiga kawasan industri, yakni kawasan industri besar di utara Brantas seluas 889 ,87 hektar di kecamatan Ploso, kawasan industri menengah yang terbagi menjadi kawasan industri pertanian 54,76 hektar di selatan Brantas, tepatnya di kecamatan Mojowarno dan kawasan industri manufaktur non polutan di kecamatan Perak 181,66 hektar dan Bandarkedungmulyo seluas 190 hektar.
"Kami juga telah mulai memperbaiki akses jalan, ketersediaan energi dan listrik hingga pengolahan limbah. Di Ploso kini sudah ada jembatan baru dengan bentang 57 meter dari dana APBN, APBD Provinsi Jatim dan APBD Jombang dengan nilai konstruksi Rp140 miliar. Nanti direncanakan akan dibangun jalan tembus di kawasan industri. Jalan Ploso-Mojokerto juga akan dilebarkan menjadi 8 meter," tandasnya.[rea/ted]