Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Sebuah musala
di Desa Grobogan Kecamatan Mojowarno Jombang disambar petir, Rabu
(11/12/2013). Saat itu sebanyak 25 orang warga sedang melakukan jamaah
salat magrib di musola tersebut.
"Saat melaksanakan ibadah salat magrib di musala Sabilul Muttaqin, tiba-tiba saja terdengar sambaran petir yang terdengar keras. Kami semua kaget," kata Tukiman, salah satu warga yang ikut jamaah, Kamis (12/12/2013).
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun sambaran petir tersebut menyebabkan kerusakan parah. Seperti bagian menara, atap genting, plafon serta memecahkan tiga kaca jendela musala wakaf tersebut. Tak hanya itu, material bangunan yang hancur lantas runtuh dan menimpa tubuh 20 sampai 25 orang jamaah.
Mereka mengalami luka-luka dan lebam dibagian kepala dan pundak. Para korban itu diantara korban adalah, Suripto (50), Sipah (70), Wagiyadi (54), Tukiman (55), Indayati (53) dan seorang bocah beranama Eva Kurniasari, 9. Dari beberapa korban, hingga saat ini Sipah (Mertua Tukiman) masih terkulai lemas di kamar tidur rumahnya.
Selain dalam kondisi shock berat, dia terus merintih kesakitan akibatn luka di kepala dan bahu setelah tertimpa atap bangunan. "Kepala dan bahu kanan ibu tertimpa reruntuhan. Tidak tahu pasti benda apa, yang jelas berupa plafon dan genting," ujar Tukiman.
Tukiman menambahkan, bencana menimpa jamaah musala Sabilul Muttaqin terjadi Rabu petang, sekitar pukul 17.30 WIB, tepat disaat 20 sampai 25 jamaah sedang melaksanakan ibadah salat mahrib. Imam salat dipimpin Sugianto. Semula tidak ada yang aneh. Namun petaka muncul secara tiba-tiba disaat jamaah sedang membaca proses usai berjamaah wiridan.
Sambaran petir itu, seketika meruntuhkan genting dan plafon. Bahkan menara, genting dan plafon musala rusak berat. Para jamaah seketika berhamburan keluar musala untuk mengindari runtuhan bangunan. "Kondisinya sangat gelap. Karena pada waktu itu listrik musala juga ikutan padam," tambah Suripto, warga lainnya.
Untuk menyelidiki kasus ini, pihak kepolisian sudah mendatangi lokasi. Selain melakukan pendataan, petugas juga meminta keterangan para saksi. "Petugas sudah turun ke lokasi melihat kondisi musala yang tersambar petir. Tidak ada korban jiwa," ujar Kasubag Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo. [suf/but]
"Saat melaksanakan ibadah salat magrib di musala Sabilul Muttaqin, tiba-tiba saja terdengar sambaran petir yang terdengar keras. Kami semua kaget," kata Tukiman, salah satu warga yang ikut jamaah, Kamis (12/12/2013).
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun sambaran petir tersebut menyebabkan kerusakan parah. Seperti bagian menara, atap genting, plafon serta memecahkan tiga kaca jendela musala wakaf tersebut. Tak hanya itu, material bangunan yang hancur lantas runtuh dan menimpa tubuh 20 sampai 25 orang jamaah.
Mereka mengalami luka-luka dan lebam dibagian kepala dan pundak. Para korban itu diantara korban adalah, Suripto (50), Sipah (70), Wagiyadi (54), Tukiman (55), Indayati (53) dan seorang bocah beranama Eva Kurniasari, 9. Dari beberapa korban, hingga saat ini Sipah (Mertua Tukiman) masih terkulai lemas di kamar tidur rumahnya.
Selain dalam kondisi shock berat, dia terus merintih kesakitan akibatn luka di kepala dan bahu setelah tertimpa atap bangunan. "Kepala dan bahu kanan ibu tertimpa reruntuhan. Tidak tahu pasti benda apa, yang jelas berupa plafon dan genting," ujar Tukiman.
Tukiman menambahkan, bencana menimpa jamaah musala Sabilul Muttaqin terjadi Rabu petang, sekitar pukul 17.30 WIB, tepat disaat 20 sampai 25 jamaah sedang melaksanakan ibadah salat mahrib. Imam salat dipimpin Sugianto. Semula tidak ada yang aneh. Namun petaka muncul secara tiba-tiba disaat jamaah sedang membaca proses usai berjamaah wiridan.
Sambaran petir itu, seketika meruntuhkan genting dan plafon. Bahkan menara, genting dan plafon musala rusak berat. Para jamaah seketika berhamburan keluar musala untuk mengindari runtuhan bangunan. "Kondisinya sangat gelap. Karena pada waktu itu listrik musala juga ikutan padam," tambah Suripto, warga lainnya.
Untuk menyelidiki kasus ini, pihak kepolisian sudah mendatangi lokasi. Selain melakukan pendataan, petugas juga meminta keterangan para saksi. "Petugas sudah turun ke lokasi melihat kondisi musala yang tersambar petir. Tidak ada korban jiwa," ujar Kasubag Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo. [suf/but]