Jumat, 23 Mei 2014 | 21:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Calon Wakil Presiden Hatta
Rajasa menemui salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, KH Solahuddin Wahid, di
kediaman KH Solahuddin, Jumat (23/5/2014). Di hadapan wartawan, Hatta
sempat bernostalgia tentang istrinya, Oktiniwati Ulfa Dariah, yang
memiliki hubungan dekat dengan istri Gus Sholah, Farida.
Hatta tiba di rumah Gus Sholah yang terletak di Jalan Bangka Raya 2C, Jakarta Selatan sekitar pukul 17.30 WIB. Gus Sdolah yang semula berada di dalam rumah segera berjalan ke teras untuk menyambut kedatangan Hatta.
Hatta kemudian menjabat tangan dan memeluk Gus Sholah. Keduanya lantas masuk ke dalam ruang tamu dan melakukan pembicaraan secara tertutup.
Sekitar pukul 18.30 WIB, pembicaraan di antaranya sempat berhenti sejenak untuk melaksanakan ibadah shalat maghrib. Sepuluh menit berselang, keduanya kembali ke dalam ruang tamu untuk berbicara.
Pada pukul 19.00, Hatta berpamitan kepada pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, itu. Pasalnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu harus menemani calon presiden Prabowo Subianto menemui mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Di hadapan sejumlah wartawan, keduanya memberikan keterangan mengenai hasil pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang 1,5 jam itu. Saat itu, Hatta menceritakan kedekatan dirinya dengan Gus Sholah yang telah terjalin sejak lama.
“Saya silhaturahim ke Gus Sholah sebagai senior saya di ITB dan tokoh nasional panutan kita dan sebagai pimpinan MP3I (Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia),” katanya.
Sesaat sebelum berpamitan, Hatta kembali bercerita mengenai kedekatan istrinya dengan istri Gus Sholah. Farida yang sejak awal hanya berada di belakang Gus Sholah lantas diminta maju ke depan oleh suaminya. Farida hanya tersipu malu ketika sejumlah kamera awak media menyorotinya.
“Sekitar 20 tahun lalu, istri saya dan istri Gus Sholah membuat acara ceramah Islam pertama di Indonesia yang ditayangkan di SCTV. Acaranya Di Ambang Fajar, itu lama sekali dulu,” ujarnya.
Mendengar cerita tersebut, Farida kembali tersenyum. “Jadi kalau saya tidak sowan, tidak minta doa, tidak diskusi, tidak minta nasihat itu kurang afdal namanya,” ujarnya.
Hatta tiba di rumah Gus Sholah yang terletak di Jalan Bangka Raya 2C, Jakarta Selatan sekitar pukul 17.30 WIB. Gus Sdolah yang semula berada di dalam rumah segera berjalan ke teras untuk menyambut kedatangan Hatta.
Hatta kemudian menjabat tangan dan memeluk Gus Sholah. Keduanya lantas masuk ke dalam ruang tamu dan melakukan pembicaraan secara tertutup.
Sekitar pukul 18.30 WIB, pembicaraan di antaranya sempat berhenti sejenak untuk melaksanakan ibadah shalat maghrib. Sepuluh menit berselang, keduanya kembali ke dalam ruang tamu untuk berbicara.
Pada pukul 19.00, Hatta berpamitan kepada pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, itu. Pasalnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu harus menemani calon presiden Prabowo Subianto menemui mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Di hadapan sejumlah wartawan, keduanya memberikan keterangan mengenai hasil pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang 1,5 jam itu. Saat itu, Hatta menceritakan kedekatan dirinya dengan Gus Sholah yang telah terjalin sejak lama.
“Saya silhaturahim ke Gus Sholah sebagai senior saya di ITB dan tokoh nasional panutan kita dan sebagai pimpinan MP3I (Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia),” katanya.
Sesaat sebelum berpamitan, Hatta kembali bercerita mengenai kedekatan istrinya dengan istri Gus Sholah. Farida yang sejak awal hanya berada di belakang Gus Sholah lantas diminta maju ke depan oleh suaminya. Farida hanya tersipu malu ketika sejumlah kamera awak media menyorotinya.
“Sekitar 20 tahun lalu, istri saya dan istri Gus Sholah membuat acara ceramah Islam pertama di Indonesia yang ditayangkan di SCTV. Acaranya Di Ambang Fajar, itu lama sekali dulu,” ujarnya.
Mendengar cerita tersebut, Farida kembali tersenyum. “Jadi kalau saya tidak sowan, tidak minta doa, tidak diskusi, tidak minta nasihat itu kurang afdal namanya,” ujarnya.