Sabtu, 17 Mei 2014 15:02:22
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Ketenangan
warga di area terminal Mojoagung Jombang berubah menjadi kepanikan. Hal
itu menyusul ditemukan jasad bersimbah darah di lokasi parkiran yang
letaknya di depan terminal atau samping Koramil setempat, Sabtu
(17/5/2014), sekitar pukul 12.00 WIB. Korban bernama Muhammad Fahri
Najib alias Fiki (19), warga Dusun Medan Bhakti, Desa/Kecamatan
Sumobito.
Saat ditemukan, leher korban bersimbah darah dan terdapat luka tusuk mulai leher kiri hingga tembus kanan. Selain itu, ditemukan juga sebilah senjata tajam jenis sangkur tidak jauh dari jasad korban. Warga yang mengetahui kejadian tersebut kemudian melaporkannya ke Polsek Mojoagung. Tak berselang lama, tim identifikasi Polres Jombang tiba di lokasi.
Jasad tukang parkir tersebut kemudian dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Jombang. Hanya saja, polisi belum berani memastikan penyebab kematian korban. Petugas hanya menyatakan telah mengamankan barang bukti berupa sebilah sangkur. "Kita masih melakukan penyelidikan guna mengetahui kematian korban," kata Kapolsek Mojoagung Kompol Dodot Dwianto saat di lokasi.
Dodot mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, awalnya korban menjaga penitipan sepeda bersama pamannya. Sekitar pukul 11.30 WIB, sang paman pamitan untuk makan siang. Namun sekitar 10 menit kemudian, paman korban diberitahu bawa keponakannya romboh bersimbah darah di parkiran. "Saat pamannya datang, korban sudah tidak bernyawa," kata Dodot.
Sementara itu, Ahmad Zamroni (46), orang tua korban mengatakan selama anaknya tidak mempunyai masalah dengan orang lain. Bahkan Fiki dikenal sebagai sosok pendiam. Zamroni juga mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda khusus sebelum anaknya meninggal. "Hanya saja semalam mengaku tidak bisa tidur," ujar pria berambut keriting, ini.
Zamroni kemudian menceritakan, sekitar pukul 10.00 WIB, Fiki pamitan untuk berangkat kerja. Selanjutnya, penggemar Vespa ini berangkat dari rumahnya di Dusun Medan Bhkati menuju terminal Mojoagung. "Pukul 12.00 WIB saya mendapat kabar kalau Fiki meninggal dengan luka tusuk. Sekali lagi, anak saya tidak pernah punya masalah," pungkas Zamroni. [suf/kun]
Saat ditemukan, leher korban bersimbah darah dan terdapat luka tusuk mulai leher kiri hingga tembus kanan. Selain itu, ditemukan juga sebilah senjata tajam jenis sangkur tidak jauh dari jasad korban. Warga yang mengetahui kejadian tersebut kemudian melaporkannya ke Polsek Mojoagung. Tak berselang lama, tim identifikasi Polres Jombang tiba di lokasi.
Jasad tukang parkir tersebut kemudian dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Jombang. Hanya saja, polisi belum berani memastikan penyebab kematian korban. Petugas hanya menyatakan telah mengamankan barang bukti berupa sebilah sangkur. "Kita masih melakukan penyelidikan guna mengetahui kematian korban," kata Kapolsek Mojoagung Kompol Dodot Dwianto saat di lokasi.
Dodot mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, awalnya korban menjaga penitipan sepeda bersama pamannya. Sekitar pukul 11.30 WIB, sang paman pamitan untuk makan siang. Namun sekitar 10 menit kemudian, paman korban diberitahu bawa keponakannya romboh bersimbah darah di parkiran. "Saat pamannya datang, korban sudah tidak bernyawa," kata Dodot.
Sementara itu, Ahmad Zamroni (46), orang tua korban mengatakan selama anaknya tidak mempunyai masalah dengan orang lain. Bahkan Fiki dikenal sebagai sosok pendiam. Zamroni juga mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda khusus sebelum anaknya meninggal. "Hanya saja semalam mengaku tidak bisa tidur," ujar pria berambut keriting, ini.
Zamroni kemudian menceritakan, sekitar pukul 10.00 WIB, Fiki pamitan untuk berangkat kerja. Selanjutnya, penggemar Vespa ini berangkat dari rumahnya di Dusun Medan Bhkati menuju terminal Mojoagung. "Pukul 12.00 WIB saya mendapat kabar kalau Fiki meninggal dengan luka tusuk. Sekali lagi, anak saya tidak pernah punya masalah," pungkas Zamroni. [suf/kun]