Cakades Pandanwangi Jombang Terjerat Kasus Penganiayaan

Usai Gowes, Komunitas Hijau Jombang Tanam Pohon

Gus Solah Lepas Ribuan Peserta Napak Tilas Resolusi Jihad di Jombang


Jadi Korban Tabrak Lari di Jombang, Warga Kediri Tewas

Pakai Pita Hitam, Dokter di Jombang Gelar Demo


Janjikan Proyek Pagar Senilai Rp 1,5 M, M Nur Sholeh Masuk Tahanan Polres Jombang

Janjikan Proyek Pagar Senilai Rp 1,5 M, M Nur Sholeh Masuk Tahanan Polres Jombang

Jombang - M Nur Sholeh (54), warga Desa Kebonsari Kecamatan/Kabupaten Tuban harus meringkuk di tahanan Mapolres Jombang, Rabu (20/11/2013). Ia dilaporkan oleh Ali Imron (55), warga Dusun Badang Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto atas dugaan kasus penipuan proyek senilai Rp 1,5 Miliar.

Kasus penipuan tersebut berawal saat tersangka mendatangi rumah korban pada awal Nopember lalu. Korban ditawari sebuah proyek berupa pengerjaan pagar stainless steel di Surabaya. Tak tanggung-tanggung proyek tersebut senilai Rp 1,5 miliar. Korban pun langsung tertarik dan bersedia mengerjakan proyek itu.

Guna memperlancar proses pembayaran, korban diminta untuk membuka sebuah rekening di bank BCA. Korban pun segera membuka rekening di bank tersebut. Tak lama kemudian korban dihubungi tersangka agar mentransfer uang Rp 12 juta sebagai uang pelicin, agar dana proyek segera ditransfer ke rekening korban. Percaya saja, korban segera transfer uang tersebut.

Beberapa hari setelah mentransfer, korban mengecek isi rekening BCA miliknya. Ternyata, uang proyek yang dijanjikan untuk ditransfer belum juga masuk. Selanjutnya, korban menghubungi tersangka. Namun tersangka janji uang proyek akan diberikan secara langsung.

Merasa curiga terhadap sikap tersangka yang berbelit-belit, akhirnya korban minta bertemu dengan tersangka di dekat BCA. Pancingannya pun berhasil, tersangka bersedia datang. Setelah ditunggu, akhirnya tersangka datang dan bertemu di warung soto dekat bank BCA, Jl Wahid Hasyim Jombang.

Begitu melihat tersangka, korban segera minta bantuan satpam bank untuk mengamankan tersangka. Tersangka mengaku tak membawa uang proyek, ia hanya membawa tumpukan kertas yang diletakkan dalam tas.

Selanjutnya, tersangka didiserahkan ke Polres Jombang untuk penangan lebih lanjut. "Tersangka masih jalani pemeriksaan intensif, guna pengembangan lebih lanjut. Barang bukti yang diamankan berupa selembar kuitansi bertuliskan Rp 12 juta," kata AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Rabu (20/11/2013).

Jombang: Tidur Pulas, Truk Raib Dibawa Kabur Pelaku, Sopir Dibuang ke Hutan

Tidur Pulas, Truk Raib Dibawa Kabur Pelaku, Sopir Dibuang ke Hutan

Jombang - Pencurian truk kembali terjadi di Jombang. Kali ini truk bermuatan kurungan ayam bernopol AG 9497 UD milik Sugianto (48), warga Kecamatan Pare Kabupaten Kediri raib dibawa kabur orang tak dikenal, Rabu (20/11/2013).

Kejadian tersebut bermula saat Samuji, sopir kepercayaan Sugianto untuk mengirimkan kurungan ayam ke Surabaya. Sugianto meminta seorang kuli yang baru saja ikut bekerja untuk menaikkan kurungan ayam ke atas bak truk. Selanjutnya, Sugianto meminta kuli tersebut menemani Samuji mengirim ke Surabaya.

Sekitar pukul 13.00 WIB, truk yang dikendarai Samuji sampai di lokasi jembatan timbang Mojoagung. Karena merasa sangat mengantuk, Samuji mengajak sang kuli yang tak ia kenal itu untuk istirahat sejenak. Ia memarkir truk di tepi jalan sebelah Timur jembatan timbang Desa Miagan Kecamatan Mojoagung. Samuji pun tertidur pulas.

Namun, begitu bangun, Samuji langsung kaget. Tiba-tiba saja ia berada di kawasan hutan Saradan Madiun. Truk dan muatannya amblas. Ia pun menduga, bahwa selama dirinya tidur, truk telah dibawa kabur oleh kuli tersebut dan meninggalkannya di hutan.

Atas kejadian tersebut, Samuji melapor ke Polres Jombang. "Kami sudah menerima laporan tersebut. Ada dugaan sopir truk diberi obat tidur dalam minumannya, truk itu dibawa kabur oleh kuli yang ikut mengirimkan barang," kata AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Rabu (20/11/2013).

Larang Ngamen di Bus, Kenek Bus Babak Belur Dikeroyok Pengamen di Jombang

Larang Ngamen di Bus, Kenek Bus Babak Belur Dikeroyok Pengamen

Jombang - Sugihariyanto (27), kenek bus asal Desa Bendungan Kecamatan Pilangsari Kabupaten Sragen Jawa Tengah, babak-belur dikeroyok pengamen di halte bus pertigaan PG Djombang Baru, Selasa (19/11/2013). Atas kejadian tersebut, Sugihariyanto melapor ke Polres Jombang.

Kejadian tersebut bermula saat bus yang dikeneki Sugihariyanto berhenti untuk menurunkan penumpang di pertigaan depan PG Djombang Baru, Jl Abdul Rahman Saleh Jombang sekitar pukul 15.00 WIB. Bersamaan itu, ada seorang pengamen berusaha naik ke bus untuk mengais rejeki.

Sugi melarang pengamen itu untuk mengamen di dalam bus. Bahkan, ia menyuruh pengamen tersebut untuk turun. Tak diberikan kesempatan untuk menjual suaranya, pengamen tersebut kemudian mengumpat dan memaki-maki Sugi dengan kata-kata jorok. Hal tersebut membuat Sugi emosi dan mendatangi pengamen itu.

Tiba-tiba saja, pengamen tersebut langsung memukul kepala Sugi dengan menggunakan gagang gitar yang dibawanya. Tak sempat melakukan perlawanan. Beberapa rekan pengamen itu datang dan langsung mengeroyok kenek bus tersebut.

Sejumlah pukulan dan tendangan diarahkan kepada kenek bus itu. Beberapa pukulan yang tepat mengenai kepala dan wajahnya membuat ia babak belur. Setelah puas menghajar, para pengamen tersebut segera kabur meninggalkan lokasi. Atas kejadian tersebut, Sugi melaporkannya ke Polisi.

Ditodong Pistol, Rp 280 Juta Milik SPBU Japanan Mojowarno Raib Digondol Kawanan Bandit

Ditodong Pistol, Rp 280 Juta Milik SPBU Japanan Raib Digondol Kawanan Bandit

Jombang - Aksi penodongan terjadi di Jalan Raya Japanan Kecamatan Mojowarno, Senin (18/11/2013) kemarin siang. Uang sebesar Rp 280 juta yang sedianya akan disetor ke bank oleh Sigit Marwanto (32), karyawan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Japanan itu raib digondol para pelaku.

Kejadian tersebut bermula saat warga Desa Mojotengah Kecamatan Bareng itu bersama seorang temannya, Mahfudin (23), hendak menyetorkan uang ke bank yang berjarak sekitar 7 kilometer. Uang sebesar Rp 280 juta tersebut mereka letakkan di jok motor.

Saat melintas di jalan raya Japanan, mereka tidak menyadari telah diikuti 4 pria berhelm teropong mengendari 2 motor. Sekitar 1 kilometer dari SPBU, korban langsung dipepet 2 motor tersebut. Tentu saja hal tersebut membuat korban kaget, secara spontan korban menghentikan laju motornya. Tiba-tiba saja, salah satu dari keempat pria itu langsung menodongkan pistol ke arah korban. Selain itu, kawanan bandit itu juga membawa senjata tajam.

Para pelaku memaksa korban untuk menyerahkan uang yang dibawa. Dan mengancam akan menghabisi korban jika mereka tidak menyerahka uang tersebut. Korban pun hanya bisa pasrah. Para pelaku langsung membuka paksa jok motor korban. Uang yang hendak disetor ke bank tersebut langsung digondol kabur.

Korban bersama rekannya segera melapor ke Polsek setempat. "Kami sudah melakukan olah TKP sebagai bahan penyelidikan. Kami juga sudah mendapatkan ciri-ciri dan nopol kendaraan pelaku. Selanjutnya, akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap para pelaku," kata AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, Selasa (19/11/2013).

Tak Patuhi Aturan, Panitia Pilkades Pulogedang Tembelang Terancam Dibubarkan

Foto: Selasa, 19 Nopember 2013
Tak Patuhi Aturan, Panitia Pilkades Pulogedang Terancam Dibubarkan

Jombang - Panitia Pilkades Pulogedang Kecamatan Tembelang terancam dibubarkan karena sikap panitia yang dinilai sarat kepentingan dan terindikasi tidak netral. Hal tersebut terungkap saat rapat terbatas antara perwakilan warga Desa Pulogedang dengan sejumlah pejabat Pemkab Jombang, Senin (18/11/2013) kemarin.
   
Alan, salah satu perwakilan warga mengungkapkan adanya kejanggalan keputusan panitia Pilkades yang pertama, yakni menetapkan Rochani sebagai Cakades meski tidak memiliki ijazah setara SMP sebagai salah satu syarat dasar. Setelah diprotes, penetapan Rochani akhirnya dicabut dan panitia hanya menetapkan dua calon yang memenuhi syarat, yakni Sukebi dan Iswanto.
   
Kontroversi kembali dikeluarkan Panitia Pilkades dengan membuka kembali pendaftaran calon Kades. Padahal berdasarkan Perda Nomor 6/2006, tentang Organisasi Pemdes pendaftaran ulang calon Kades tidak perlu dibuka kembali jika sudah terdapat lebih dari satu calon.
   
Untuk itu, perwakilan warga meminta Pemkab Jombang mengambil tindakan tegas kepada Panitia Pilkades. "Panitia tidak netral. Kami meminta agar Pemkab segera membubarkan Panitia Pilkades," tandas Alan.
   
"Dari kronologis ini bisa ditangkap ada kesalahan panitia. Pertama panitia tidak netral dan yang kedua panitia tidak mengikuti ketentuan Pilkades," ujar Warto, Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Jombang.

"Jika panitian tidak mematuhi aturan, kami akan meminta BPD membubarkan panitia atau menunda Pilkades di Pulogedang. Lebih baik meninggalkan satu Desa yang tidak patuh aturan daripada mengorbankan 281 desa yang sudah siap menggelar Pilkades secara serentak," tandas Warto.
      
Masduqi, Kabag Hukum Pemkab Jombang mengungkapkan, polemik Pilkades di Pulogedang menjadi perhatian serius Pemkab Jombang. Terkait pembubaran panitia atau penundaan Pilkades di Pulogedang, dia mengaku masih menunggu hasil pembahasan dengan bidang hukum dan pemerintahan.
      
"Kemungkinan itu bisa saja. Kami masih mempelajari aspek hukumnya. Memang ada indikasi panitia tidak netral, tetapi kami akan koordinasikan dulu dengan sejumlah pihak," katanya, seusai pertemuan.
Tak Patuhi Aturan, Panitia Pilkades Pulogedang Terancam Dibubarkan

Jombang - Panitia Pilkades Pulogedang Kecamatan Tembelang terancam dibubarkan karena sikap panitia yang dinilai sarat kepentingan dan terindikasi tidak netral. Hal tersebut terungkap saat rapat terbatas antara perwakilan warga Desa Pulogedang dengan sejumlah pejabat Pemkab Jombang, Senin (18/11/2013) kemarin.

Alan, salah satu perwakilan warga mengungkapkan adanya kejanggalan keputusan panitia Pilkades yang pertama, yakni menetapkan Rochani sebagai Cakades meski tidak memiliki ijazah setara SMP sebagai salah satu syarat dasar. Setelah diprotes, penetapan Rochani akhirnya dicabut dan panitia hanya menetapkan dua calon yang memenuhi syarat, yakni Sukebi dan Iswanto.

Kontroversi kembali dikeluarkan Panitia Pilkades dengan membuka kembali pendaftaran calon Kades. Padahal berdasarkan Perda Nomor 6/2006, tentang Organisasi Pemdes pendaftaran ulang calon Kades tidak perlu dibuka kembali jika sudah terdapat lebih dari satu calon.

Untuk itu, perwakilan warga meminta Pemkab Jombang mengambil tindakan tegas kepada Panitia Pilkades. "Panitia tidak netral. Kami meminta agar Pemkab segera membubarkan Panitia Pilkades," tandas Alan.

"Dari kronologis ini bisa ditangkap ada kesalahan panitia. Pertama panitia tidak netral dan yang kedua panitia tidak mengikuti ketentuan Pilkades," ujar Warto, Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Jombang.

"Jika panitian tidak mematuhi aturan, kami akan meminta BPD membubarkan panitia atau menunda Pilkades di Pulogedang. Lebih baik meninggalkan satu Desa yang tidak patuh aturan daripada mengorbankan 281 desa yang sudah siap menggelar Pilkades secara serentak," tandas Warto.

Masduqi, Kabag Hukum Pemkab Jombang mengungkapkan, polemik Pilkades di Pulogedang menjadi perhatian serius Pemkab Jombang. Terkait pembubaran panitia atau penundaan Pilkades di Pulogedang, dia mengaku masih menunggu hasil pembahasan dengan bidang hukum dan pemerintahan.

"Kemungkinan itu bisa saja. Kami masih mempelajari aspek hukumnya. Memang ada indikasi panitia tidak netral, tetapi kami akan koordinasikan dulu dengan sejumlah pihak," katanya, seusai pertemuan.

Terjatuh, Dua Penjambret Babak Belur Dihajar Warga

Terjatuh, Dua Penjambret Babak Belur Dihajar Warga

Jombang - Rokim alias Tokek (36), warga Desa Trawasan Kecamatan Sumobito dan Choirul Muchsinin (23), warga Desa Gondek Mojowarno, babak belur dihajar massa. Keduanya merupakan residivis spesialis jambret kalung. Mereka terjatuh saat berusaha menarik kalung korbannya, di jalan Desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto, Minggu (17/11/2013) kemarin.

Kejadian tersebut bermula saat Umi Hasanah (32), warga Dusun Gebangmalang Desa Bandung Kecamatan Diwek mengendarai motornya dengan membonceng temannya beserta 2 anak lecil di jalan Jogoroto sekitar pukul 13.30 WIB. Saat mendekati lokasi kejadian, motor korban dipepet oleh kedua tersangka. Seketika, satu tersangka menarik kalung korban. Kalung yang dipakai korban pun putus, dan tersangkut pada baju korban.

Aksi pelaku tidak berjalan mulus. Terjadi tarik-menarik kalung antara korban dengan pelaku. Akibat dari saling tarik menarik, motor korban dan kedua tersangka pun hilang kendali, dan keduanya terjatuh. Spontan saja korban berteriak minta tolong.

Sejumlah warga yang berada di dekat lokasi langsung menghajar kedua pelaku tanpa ampun. Tak ayal, keduanya pun babak belur. Selanjutnya mereka diserahkan kepada petugas polisi. Dari tangan mereka, petugas menyita barang bukti berupa seuntai kalung emas milik korban yang putus, dan 1 unit motor Satria warna hitam bernopol S 4750 ZH.

Saat diperiksa petugas, ternyata keduanya merupakan penjahat yang kerap keluar-masuk penjara. “Kedua pelaku sudah kami tahan guna proses hukum lebih lanjut,” kata AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, Senin (18/11/2013).

Pesta Miras di DAM Sungai, Gerombolan Pemuda Dibekuk Petugas Polsek Perak

Pesta Miras di DAM Sungai, Gerombolan Pemuda Dibekuk Petugas Polsek Perak

Jombang - 10 pemuda yang tengah menggelar pesta minuman keras (miras) diamankan petugas kepolisian. Delapan pemuda diamankan petugas pada Sabtu (16/11/2013) malam, sedangkan di lokasi yang berbeda dua orang lagi diamankan pada Minggu (17/11/2013) tadi siang.

Berawal dari kegiatan rutin petugas melakukan razia antisipasi balapan liar, petugas melakukan patroli pada hari Sabtu malam. Sekitar pukul 22.00 WIB, petugas menyisir jalan raya Pagerwojo Kecamatan Perak. Petugas mendapati sekelompok pemuda tengah bergerombol di sebuah dam sungai. Saat mendekati gerombolan tersebut, ternyata para pemuda itu tengah asyik berpesta miras. Petugas pun langsung mengamankan para pemuda yang teler akibat pengaruh miras.

Mereka adalah Moh Hasip (19), Irwan Fanani (18), Moh Ardiansyah (19), Achmad Zaky (19), Saefudin Zuhri (18), Yazit Asruloh (18), Bagas Sugianto (18), dan Nurdin Prayoga. Seluruh pemuda tersebut merupakan warga setempat. Selain itu, petugas juga mengamankan barang bukti 2 botol minuman jenis soft drink, 2 plastik bekas bungkus miras, sebuah teko isi miras yang dioplos, dan satu unit motor Mio bernopol S 2520 F.

Keesokan harinya, sekitar pukul 11.30 WIB petugas memergoki pesta miras yang diadakan di sebuah rumah warga di Desa Sembung Kecamatan Perak. Dua pemuda berhasil diamankan petugas, yakni Abdul Rosid (21), warga Dusun Semelo Desa Kayen Kecamatan Bandar Kedungmulyo, dan Samsul Arif (22), warga Desa Pagerwojo. Sayangnya, satu orang berhasil kabur dari sergapan petugas.

"Dua orang lagi berhasil kita amankan beserta barang bukti berupa 1 plastik isi miras jenis arak, 1 plastik bekas arak dan motor bernopol S 2241 YM yang tak disertai STNK. Sedangkan satu orang berhasil meloloskan diri. Selanjutnya, semua pelaku miras tersebut akan kita sidangkan tindak pidana ringan pada Selasa mendatang," ujar AKP Hariyono. Kapolsek Perak.

LINK, "Pengadaan Mobil Desa Bisa Menjadi Pemborosan"

LINK, "Pengadaan Mobil Desa Bisa Menjadi Pemborosan"

Jombang - Rencana pembelian mobil bagi 306 desa dan kelurahan di Kabupaten Jombang, dinilai pemborosan uang rakyat oleh Aan Anshori, Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LINK), Rabu (13/11/2013).

”Jika memang dimasukkan dalam APBD 2014, SOP-nya harus jelas. Jangan sampai nantinya disalahgunakan, hanya dinikmati Kepala Desa. Jika penggunaannya tidak optimal, maka bisa menjadi pemborosan uang rakyat,” ujar Aan.

Menurut Aan, anggaran dana tersebut lebih baik digunakan untuk yang lainnya, misalnya perbaikan jalan-jalan yang rusak. Jangankan di desa-desa yang jalannya rusak bahkan ada yang belum diaspal, di kota saja masih banyak ditemui jalan-jalan yang rusak.

Sebagaimana diketahui, tim anggaran Pemkab dan Badan Anggaran DPRD Jombang telah membahas Rencana APBD 2014, dimana salah satunya muncul pengajuan anggaran Rp 55 miliar untuk pembelian mobil bagi 306 Desa dan Kelurahan.

Goedo Djombang Tempo Doeloe

Pabrik Gula Gudo
Foto diambil pada tahun 1930

Keterangan :
Gambar yang kami tandai berbentuk elips, adalah lokasi pasar Gudo sekarang.

Anggaran Bantuan Siswa Miskin di Jombang Capai Rp 26,5 Miliar

Anggaran Bantuan Siswa Miskin di Jombang Capai Rp 26,5 Miliar

Jombang – Pemerintah pusat telah menganggarkan program BSM (Bantuan Siswa Miskin) bagi siswa di Kabupaten Jombang mencapai Rp 26,5 miliar. Anggaran yang merupakan kompensasi BBM (Bahan Bakar Minyak) itu, sedianya direalisasikan bagi 53.168 siswa dari rumah tangga miskin.

Muntholip, Kepala Dinas Pendidikan Jombang mengatakan, besarnya nilai BSM berbeda-beda tergantung tingkat sekolah. Bagi siswa SD, persiswa mendapat bantuan sebesar Rp 360 ribu pertahun, sedangkan SMP senilai Rp 550 ribu pertahun. Sementara bagi SMA dan SMK sebesar Rp 730
ribu persiswa pertahunnya.

"Proses pencairannya melalui Bank Jatim yang dimasukkan ke rekening siswa. Namun untuk proses penentuan siswa yang layak mendapatkan BSM, tetap diupayakan melalui jalur Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Sebagai bukti siswa sasaran penerima bantuan adalah berasal dari keluarga rumah tangga miskin (RTM) atau tidak mampu," ujar Muntholip, Rabu (13/11/2013).

Muntholip juga menjelaskan, penggunaan bantuan BSM di sekolah digunakan sebagai penunjang program pendidikan bagi siswa. Misalnya, untuk membeli pakaian, buku tulis atau buku belajar, pensil, bulpoin. Serta digunakan sebagai biaya alat transportasi selama siswa menempuh sekolah. Tujuannya sebagai penunjang pendidikan siswa, diluar biaya pendidikan.

Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, puluhan ribu siswa dari keluarga rumah tangga miskin atau tidak mampu. Rinciannya, siswa SD sebanyak 28.397 siswa, SMP 12.986 siswa, SMA sebanyak 8.650 siswa serta bagi SMK berjumlah 3.135 siswa.

UMK Tahun 2014 di Jawa Timur

UMK Tahun 2014 di Jawa Timur

Peraturan Gubernur Nomor 78 Tahun 2013 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur 2014 tertanggal 20 November 2013. Berlaku mulai 1 Januari 2014 di seluruh perusahaan di Jatim.

Berikut rincian nilai UMK 2014 di Jatim (dari yang tertinggi ke terendah) :
1. Kota Surabaya : Rp2.200.000
2. Kabupaten Gresik : Rp2.195.000
3. Kabupaten Sidoarjo : Rp2.190.000
4. Kabupaten Pasuruan : Rp2.190.000
5. Kabupaten Mojokerto : Rp2.050.000
6. Kabupaten Malang : Rp1.635.000
7. Kota Malang : Rp1.587.000
8. Kota Batu : Rp1.580.037
9. Kabupaten Jombang : Rp1.500.000
10. Kabupaten Tuban : Rp1.370.000
11. Kota Pasuruan : Rp1.360.000
12. Kabupaten Probolinggo : Rp1.353.750
13. Kabupaten Jember : Rp1.270.000
14. Kota Probolinggo : Rp1.250.000
15. Kota Mojokerto : Rp1.250.000
16. Kabupaten Banyuwangi : Rp1.240.000
17. Kabupaten Lamongan : Rp1.220.000
18. Kota Kediri : Rp1.165.000
19. Kabupaten Bojonegoro : Rp1.140.000
20. Kabupaten Kediri : Rp1.135.000
21. Kabupaten Nganjuk : Rp1.131.000
22. Kabupaten Sampang : Rp1.120.000
23. Kabupaten Lumajang : Rp1.120.000
24. Kabupaten Tulungagung : Rp1.107.000
25. Kabupaten Bondowoso : Rp1.105.000
26. Kabupaten Bangkalan : Rp1.102.000
27. Kabupaten Pamekasan : Rp1.090.000
28. Kabupaten Sumenep : Rp1.090.000
29. Kabupaten Situbondo : Rp1.071.000
30. Kota Madiun : Rp1.066.000
31. Kabupaten Madiun : Rp1.045.000
32. Kabupaten Ngawi : Rp1.040.000
33. Kabupaten Blitar : Rp1.000.000
34. Kota Blitar : Rp1.000.000
35. Kabupaten Ponorogo : Rp1.000.000
36. Kabupaten Trenggalek : Rp1.000.000
37. Kabupaten Pacitan : Rp1.000.000
38. Kabupaten Magetan : Rp1.000.000

Pagar Nusa Jombang Ingin Gita Belajar dan Teladani Gus Dur

Pagar Nusa Ingin Gita Belajar dari Teladan Gus Dur

Selasa, 19 November 2013 08:23
47


Pagar Nusa Ingin Gita Belajar dari Teladan Gus Dur
Pagar Nusa Jombang, Gus Dimas Cokro Pamungkas . www.ayogitabisa.com
AyoGitaBisa.com - Pengurus Pagar Nusa Jombang, Gus Dimas Cokro Pamungkas mengaku menyambut positif niat Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan yang ingin berziarah ke makam Gus Dur di Tebu Ireng, Jombang. Bahkan, kalau ada kesempatan ia ingin menyambut dan menyertainya dalam ziarah tersebut.

Niat Gita Wirjawan tersebut menurut Gus Dimas, bisa jadi pertanda bahwa Gita Wirjawan dan Gus Dur mempunyai pandangan yang tak jauh beda mengenai bagaimana membangun negeri ini. Bisa pula maknanya, Gita Wirjawan ingin belajar lebih jauh mengenai ajaran Gus Dur dan mengenal lingkungan pondok pesantren di Tebu Ireng yang dikenal dengan pluralismenya.

Pak Gita Wirjawan secara sepintas yang saya lihat melalui televisi dan komentar-komentar di media massa merupakan sosok yang simpatik. Tidak mengebu-gebu dan kelihatan orangnya sangat hati-hati dalam melakukan sesuatu, ucap Gus Dimas.

Mudah-mudahan, kehati-hatiannya ini bukan sifatnya penakut, namun lebih disebabkan oleh berbagai pertimbangan. Menurut Gus Dimas, Jombang adalah kota yang sangat menjujung tinggi dalam perbedaan. Orang-orang berbeda agama, bisa hidup rukun dan saling berdampingan di daerah Kecamatan Mojowarno, yang terkenal dengan sebuah bangunan gereja tua peninggalan Belandanya.

Di kota ini pula, paling tidak ada beberapa aliran dalam Islam, yang mempunyai pondok pesantren dan Universitas cukup besar, namun belum pernah terjadi benturan yang mengkhawatirkan.

Jadi saat Gus Dur mengajarkan tentang pluralisme di Indonesia, di Jombang sendiri praktek seperti itu sudah dilakukan sejak dulu. Selain Gus Dur, tokoh-tokoh nasional terkenal yang sangat menjunjung tinggi perbedaan adalah Nurcholis Madjid (alm), Budayawan Emha Ainun Najib, dan tokoh pahlawan yang gigih berjuang dalam melawan penjajah KH Hashim Ashari, pendiri NU dan juga pesantren Tebu Ireng.

Menurut Gus Dimas, dirinya dan juga mungkin kalangan muda yang lain, tentu menginginkan pemimpin negeri ini dari kalangan muda. Tentu bukan sekedar muda, tapi pemimpin muda yang mempunyai kualitas. Karena itu, di waktu yang masih tersisa menjelang pemilu 2014, ia berharap kalangan muda itu bisa menampilkan diri biar lekas dikenal masyarakat luas. Semakin banyak kalangan muda yang tampil di panggung politik tentu semakin memperkaya pilihan masyarakat Indonesia.
[asa]

Polres Jombang Sita 60 Ribu Pil Koplo

Senin, 04 Nopember 2013 12:35:06
Reporter : Yusuf Wibisono
Polres Jombang Sita 60 Ribu Pil Koplo

 

Jombang (beritajatim.com) - Kepolisian Resort Jombang membongkar jaringan narkoba kelas kakap. Hasilnya, korps berseragam cokelat membekuk 8 orang pelaku dan menyita 60 ribu pil koplo serta 5 gram sabu-sabu atau SS.

Penangkapan itu bermula saat polisi menggelar operasi cipta kondisi (cipkon) di Jalan Raya Mojowarno. Nah, saat operasi itulah tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang ketika hendak dihentikan petugas. Karena curiga, polisi akhirnya melakukan pengejaran. Tidak membutuhkan
waktu lama, polisi berhasil menghentikan mobil nisan evalia bernopol L 1767 DT.

Selanjutnya, korps berseragam cokelat melakukan pemeriksaan. Dari situ petugas menemukan 60 ribu pil koplo yang dikemas satu kardus. Dua orang yang berada di mobil itu adalah Andik Hartono (32), warga Desa Bandung, Kecamatan Diwek dan Paiman (32), warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Jombang Kota.

Selain itu, petugas juga menemukan seperangkat alat hisap sabu-sabu di mobil tersebut. Petugas yang penasaran kemudian melakukan penggeledahan ke rumah Andik. Lagi-lagi, di rumah Andik, petugas menemukan pil koplo sebanyak seribu butir. Dua orang tersebut berikut barang bukti kemudian digelandang ke mapolres guna pengembangan.

Dari pengembangan itu akhirnya menggerebek Dodik Darmawanto (33), warga Dusun Ngelom, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso. Dari rumah Dodik, polisi mendapatkan barang bukti berupa satu bong penghisap sabu, dua
pipet, satu buah kompor kecil yang digunakan membakar sabu, serta sejumlah plastik klip.

Kepada petugas, Dodik mengaku bahwa sabu tersebut berasal dari Agus Prasetyo (24), seorang perawat di RSUD Ploso Jombang. Tidak ingin kehilangan buruannya, polisi juga menggerebek rumah Agus. Walhasil, dalam penggerebekan polisi juga menemukan satu bong penghisap sabu,
dua pipet, satu buah kompor kecil yang digunakan membakar sabu, serta sejumlah plastik klip.

Ketika diperiksa petugas, Agus mengakui bahwa barang haram itu berasal dari Diki Haryanto (33), warga Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Jombang. Lagi-lagi, petugas mengejar Diki di rumahnya. Saat rumahnya digeledah polisi, Diki mengelak tudingan itu. Namun dia tidak bisa berkutik
ketika korps berseragam cokelat menemukan SS seberat 5 gram di rumahnya.

Bukan itu saja, polisi juga membekuk pasangan mesum Diki, yakni Firdaus Ali Huwel (39), yang juga ikut mengedarkan sabu tersebut. Dari rumah Diki sejumlah barang bukti yang disita meliputi timbangan digital, seperangkat alat hisap, pipet, serta sejumlah plastik klip.

"Pembongkaran jaringan narkoba itu mulai kita lakukan tanggal 28 Oktober kemarin. Hingga saat ini sudah delapan orang yang berhasil kita bekuk dengan barang bukti 60 ribu pil koplo dan 5 gram sabu-sabu. Kita terus mengembangkan lagi," kata Kapolres Jombang, AKBP Tri Bisono Soemiharso, sembari menunjukkan barang bukti yang dimaksud, Senin (4/11/2013). [suf/ted]

Dakwah Via Online, Ustad Cilik Jombang Juara

Jombang Kekurangan Dokter

Jombang Kekurangan Dokter
Rabu, 20/11/2013 | 12:03 WIB JOMBANG –  Jombang kekurangan dokter. Sedikitnya 16 orang dokter umum dan spesialis kini mendesak untuk segera dipenuhi. Dinas Kesehatan Jombang sudah mengirim surat ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) minta untuk merekrut dokter baru.

Kadinkes Jombang dr Heri Wibowo, mengatakan, sesuai hasil eveluasi kekurangan dokter umum dan spesialis di Jombang sedikitnya 16 orang. Untuk itu, pihaknya mendesak BKD (Badan Kepegawaian Daerah) untuk segera mengisi kekurangan dokter itu. Jika tidak segera ditambah, tenaga dokter di Jombang jumlahnya semakin berkurang. “Karena setiap tahun ada yang pensiun,” tuturnya, Rabu (20/11).

Sementara Wakil Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran mengatakan, di rumah sakitnya tipe B ini, sekarang memiliki 59 dokter. Rinciannya dokter umum 27 orang, 29 dokter spesialis, dan 3 orang dokter gigi.

Jumlah dokter di RSUD itu dinilai belum ideal karena masih kurang sedikitnya 2 dokter spesialis, yakni dokter spesialis jiwa dan bedah urologi.

Kepala BKD Pemkab Jombang, Eksan Gunajati mengatakan, upaya Pemkab Jombang mengatasi kekurangan dokter ini dengan melaporkan dan mendesak Kemen PAN untuk segera mengisi kekurangan dokter di Jombang. “Keberadaan dokter –dokter ini mendesak untuk segera diisi, karena tenaga mereka sangat dibutuhkan untuk pelayanan masyarakat,” katanya.

Untuk mengatasi itu, menurut Eksan, ada beberapa cara. Salah satunya dengan merekrut dokter berstatus honorer atau dokter berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk dijadikan CPNS. Dengan melalui rekrutmen dari jalur ini, maka loyalitas para doktter peserta CPNS sudah teruji dan tidak perlu diragukan kesetiaannya dalam melayani masyarakaat.

Langkah lain, yakni merekrut dokter dari formasi jalur umum. Artinya, calon pesertanya tidak hanya dokter yang sudah PTT atau honorer, namun juga diikuti oleh dokter yang belum memiliki status dari dua jalur itu. “Kami berharap usulan kami segera direspon pemerintah pusat,” harapnya. bas

Selingkuh, Hakim Perempuan di PN Jombang Diberhentikan

POLITIK

Selingkuh, Hakim Perempuan di PN Jombang Diberhentikan

Kamis, 07 November 2013 | 06:42 WIB
Metrotvnews.com, Jombang: Seorang hakim perempuan di Jombang, Jawa Timur, diberhentikan secara hormat oleh majelis kehormatan hakim karena dilaporkan suaminya atas dugaan perselingkuhan.

Vica Natalia membantah dirinya berselingkuh dengan seorang advokat berinisial GD, dan Hakim Agung berinisial WJ. Sanggahan itu dilakukan pascadirinya mendapatkan putusan pemberhentian secara hormat oleh majelis kehortmatan hakim, Rabu (6/11).

Sebelumnya, Vica Natalia menjabat sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jombang, Jawa Timur. Vica dinyatakan majelis kehormatan hakim terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Namun, Vica menyatakan ada unsur rekayasa yang dilakukan suaminya. Dirinya dituding berfoto mesra dengan hakim agung dan seorang advokat.

Vica dalam pembelaan di persidangan membawa bukti bahwa foto tersebut merupakan rekayasa. Namun hal itu tetap tidak diindahkan majelis kehormatan hakim dalam persidangan.

Vica pun pasrah atas putusan majelis kehormatan hakim yang memecat dirinya dengan hormat, meski dirinya membantah berselingkuh.

Editor: Rizky

Ribuan Pekerja Kepung Kantor Pemkab Jombang

NASIONAL

Ribuan Pekerja Kepung Kantor Pemkab Jombang

Laporan: Amir Zakky
Jum'at, 01 November 2013 | 13:00 WIB
MI/Abdus Syukur/bb
Metrotvnews.com, Jombang: Sekitar 2.000 pekerja di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kembali berunjuk rasa di kantor pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, Jumat (1/11). Mereka menuntut pemkab merevisi nilai upah minimum 2014 yang ditetapkan Dewan Pengupahan.

Para pekerja dari berbagai perusahaan itu sebelumnya sempat melakukan long march melintasi jalan-jalan protokol di ibu kota Kabupaten Jombang, termasuk Jalan Kiai Haji Wahid Hasyim.

Unjuk rasa digelar ribuan pekerja karena upah miminum Kabupaten Jombang yang ditetapkan oleh Dewan Penguahan setempat untuk 2014 hanya sebesar Rp1.300.000 per bulan.

Menurut para pekerja, upah sebesar itu tidak mencukupi kebutuhan hidup layak di Jombang yang mencapai Rp1.730.300. Angka tersebut diambil berdasarkan naiknya harga kebutuhan pokok saat ini.

Koordinator lapangan pengunjuk rasa Samsul Huda mengatakan, jika pemkab tidak merevisi ketetapan upah, para pekerja akan bertahan dan terus melakukan unjuk rasa.

Pada Kamis (31/10), ribuan pekerja itu juga melakukan hal serupa dan hingga kini tidak ada perwakilan Pemkab Jombang yang menemui pengunjuk rasa.


Editor: Patna Budi Utami

Truk Bermuatan Tetes Disambar KA Rapih Doho di Sumobito

Jombang - Sebuah truk bernopol W 9265 F bermuatan tetes
tebu terlempar setelah disambar KA Rapih Doho di
perlintasan jalur kereta api tak berpalang pintu di Desa
Curah Malang Kecamatan Sumobito, Selasa (12/11/2013).
Beruntung sopir truk sempat loncat keluar sebelum kereta
api menyambar truk tersebut.
Sri Astuti (47), warga setempat menceritakan awal mula
kejadian tesebut. Truk yang dikendarai Franes (25), warga
Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung, melintas di jalur KA
yang tak berpalang pintu tersebut. Meski sudah ada warga
yang berteriak mengingatkan. Namun Franes tak
menghiraukan, diduga ia sedang mengantuk.
Saat badan truk sudah berada di tengah rel perlintasan,
Franes baru menyadari ada kereta api yang hendak
melintas. KA Rapih Doho dari arah Surabaya menuju Blitar
sedang melintas. Ia pun segera membuka pintu truk dan
melompat keluar. Ular besi itu pun langsung menyambar
truk tersebut dan membuat truk sempat terseret 200 meter
hingga terlempar.
Franes hanya menderita luka ringan, oleh warga ia dibawa
ke Puskesmas Kecamatan Sumobito. Petugas kepolisian
segera melakukan olah TKP. Hingga tadi sore masih ada
sejumlah warga yang melihat sisa kecelakaan di lokasi
kejadian.

Ratusan Ton Bahan Bakar Ketel PG Tjoekir Ludes Terbakar

Jombang - Ratusan ton bahan bakar ketel di Pabrik Gula
Tjoekir Jombang ludes terbakar, Senin (11/11/2013) sekitar
pukul 22.30 WIB. Sebanyak tujuh unit mobil pemadam
kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut,
namun kerugian atas kebakaran itu ditaksir hingga ratusan
juta rupiah.
Hembusan angin membuat si jago merah sulit dipadamkan.
Api dengan cepat membakar seluruh tumpukan limbah tebu
kering yang disiapkan sebagai bahan bakar ketel-ketel
penggilingan. Tiga unit mobil pemadam kebakaran Pemkab
Jombang tiba di lokasi sekitar pukul 23.00 WIB. Selain itu,
ditambah empat unit mobil pemadam kebakaran masing-
masing dari Mojokerto dan Kediri. Hampir 3 jam petugas
pemadam kesulitan memadamkan api. Penyebab kebakaran
sendiri masih belum diketahui secara pasti.
Sejumlah pekerja berusaha mengevakuasi limbah tebu yang
belum terbakar. Meski berbahaya, para pekerja nekat
memunguti limbah kering itu. "Penyebab belum bisa
diketahui. Api membakar seluruh limbah tebu ini," kata
Gunadi, salah satu petugas pemadam, Selasa (12/11/2013).

Polres Jombang Bekuk Bandar Judi Online Beromset Ratusan Juta

Jombang - Kepolisian Resor Jombang melakukan
penggerebekan dan membekuk tiga orang bandar judi togel
via online beromzet mencapai ratusan juta rupiah. Ketiga
pelaku yakni AF (27), warga Dusun Kedungasem
Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, HR (20),
warga Dusun Nglundo Desa Candimulyo, serta AC
(28), warga Jl Hayam Wuruk Candimulyo Kecamatan
Jombang Kota, Kamis (7/11/2013) malam.
Berawal dari informasi warga, petugas melakukan
penyelidikan selama kurang lebih satu minggu. Begitu
mendapatkan kepastian, korps berseragam cokelat itu
melakukan penggerebekan di tempat tinggal mereka yakni
di Perumahan Kaliwungu.
Ketika didatangi petugas, ketiga pelaku tersebut tengah
asyik merekap tombokan via online dari para penjudi. Tak
menyianyiakan kesempatan, petugas langsung menyergap
mereka. Para pelaku yang tertangkap basah, tak bisa
mengelak lagi. Dengan pasrah mereka digelandang ke
Mapolres beserta sejumlah barang bukti. Diantaranya, uang
tunai sebesar Rp 12 juta, 6 unit HP, 2 unit komputer, 2
kalkulator, 3 buku tabungan, 2 modem internet, serta
sejumlah rekapan.
Saat diinterogasi, Adi Febrianto, salah satu bandar
mengaku kepada petugas bahwa mereka selama ini menjadi
bandar perjudian tersebut via internet alias online. Selain
dari Jombang, para penombok juga berasal dari luar kota.
Untuk omzetnya, dalam sehari ia dan rekannya mampu
mengantongi Rp 5 sampai Rp 6 juta. Jika ditotal, dalam
satu bulan omsetnya bisa mencapai ratusan juta.
"Mereka mengaku sudah menjalankan bisnis tersebut
sekitar 10 bulan. Kasus tersebut masih dikembangkan lagi
untuk membongkar jaringan di atasnya. Karena mereka
juga mengaku mempunyai jaringan di beberapa kota di
Jatim," ujar AKBP Tri Bisono Soemiharso, Kapolres
Jombang, Jumat (8/11/2013).

Lagi! Pemkab Jombang Disatroni Maling, 2 Motor Amblas

Jombang - Kantor Pemkab Jombang kembali disatroni
kawanan maling, akibatnya dua motor milik pegawai
amblas, Rabu (6/11/2013). Meski diparkir di parkiran kantor
Pemkab dan sudah dikunci stang, motor jenis Honda Mega
Pro plat merah dengan bernopol S 3481 WP milik Bagian
Hukum Pemkab dan Mega Pro bernopol S 6926 XW milik
Risto (33), staf Bappeda Jombang amblas.
Kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 12.00 WIB saat
Andik Kurnia, staf Bagian Hukum Pemkab Jombang yang
biasa memakai Mega Pro plat merah hendak keluar kantor.
Ia kaget saat berada di parkiran, kuda besi yang biasa ia
kendarai sudah tidak ada di lokasi semula. Ia berusaha
menanyakan ke petugas Satpol PP yang berjaga di pos
pemkab, namun tak satu pun yang tahu.
Kejadian serupa juga dialami Risto, pemilik Mega Pro pelat
hitam nopol S 6926 XW. Saat hendak pulang sekitar pukul
15.00 WIB, ia kaget sepeda motor miliknya juga raib. Atas
kejadian itu, ia melaporkannya ke Polisi.
"Kami sudah menerima laporan dari para korban.
Selanjutnya, kami akan melakukan penyelidikan untuk
mengungkap pelaku,"kata AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub
Bagian Humas Polres Jombang, saat dikonfirmasi melalui
telepon, Kamis (7/11/2013).

Polres Jombang Bongkar Jaringan Narkoba Kelas Kakap

Jombang - Kepolisian Resort Jombang berhasil
membongkar jaringan narkoba kelas kakap. Tak tanggung-
tanggung, korps berseragam cokelat membekuk 8 orang
pelaku dan menyita 60 ribu pil koplo serta 5 gram sabu-
sabu atau SS.
Berawal saat petugas menggelar operasi cipta kondisi
(cipkon) di Jalan Raya Mojowarno, tiba-tiba ada sebuah
mobil yang melaju kencang ketika hendak dihentikan
petugas. Karena curiga, polisi akhirnya melakukan
pengejaran. Tak membutuhkan waktu lama, polisi berhasil
menghentikan mobil Nisan Evalia bernopol L 1767 DT.
Selanjutnya, petugas segera memeriksa pengemudi dan
penumpang beserta kendaraan. Petugas menemukan 60
ribu pil koplo yang dikemas dalam kardus dan seperangkat
alat hisap sabu-sabu . Dua orang yang berada di mobil itu
adalah Andik Hartono (32), warga Desa Bandung Kecamatan
Diwek dan Paiman (32), warga Desa Kaliwungu Kecamatan
Jombang Kota.
Tak hanya sampai disitu saja, petugas kemudian melakukan
penggeledahan ke rumah Andik. Lagi-lagi, di rumah Andik,
petugas menemukan pil koplo sebanyak seribu butir. Kedua
orang tersebut kemudian digelandang ke mapolres guna
pengembangan.
Dari hasil interogasi, petugas selanjutnya melakukan
penggerebekan terhadap Dodik Darmawanto (33), warga
Dusun Ngelom Desa Rejoagung Kecamatan Ploso. Dari
rumah Dodik, polisi mendapatkan barang bukti berupa satu
bong penghisap sabu, dua pipet, satu buah kompor kecil
yang digunakan membakar sabu, serta sejumlah plastik
klip.
Saat diinterogasi petugas, Dodik mengaku bahwa sabu-sabu
tersebut berasal dari Agus Prasetyo (24), seorang perawat
di RSUD Ploso Jombang. Petugas pun langsung melakukan
penggerebekan di rumah Agus. Hasilnya, ditemukan satu
bong penghisap sabu, dua pipet, satu buah kompor kecil
yang digunakan membakar sabu, serta sejumlah plastik
klip.
Tak berhenti sampai disitu saja, petugas memaksa Agus
untuk mennjelaskan asal barang haram itu. Polisi
mengantongi nama Diki Haryanto (33), warga Dukuharum
Kecamatan Megaluh. Petugas memburu Diki hingga ke
rumahnya. Saat didatangi petugas. Diki sempat mengelak
tudingan itu. Namun ia tidak bisa berkutik
saat korps berseragam cokelat menemukan SS seberat 5
gram di rumahnya.
Selain Diki, polisi juga membekuk pasangannya, yakni
Firdaus Ali Huwel (39), yang juga ikut mengedarkan sabu
tersebut. Dari rumah Diki petugas mendapatkan sejumlah
barang bukti meliputi timbangan digital, seperangkat alat
hisap, pipet, serta sejumlah plastik klip.
"Pembongkaran jaringan narkoba itu mulai kita lakukan
tanggal 28 Oktober yang lalu. Hingga saat ini sudah
delapan orang yang berhasil kita bekuk dengan barang
bukti 60 ribu pil koplo dan 5 gram sabu-sabu. Kita terus
mengembangkan lagi," kata AKBP Tri Bisono Soemiharso,
Kapolres Jombang, Senin (4/11/2013).

Rumah Kos Disambangi Maling, 2 Motor Amblas di Jombang

Jombang - Rumah kos yang berada di kawasan Dusun
Parimono Desa Plandi Kecamatan Jombang Kota didatangi
maling, Jumat (1/11/2013) dini hari kemarin. Dua unit
motor milik penghuni rumah kos tersebut amblas digondol
pelaku. Kasus tersebut kini ditangani Satreskrim Polres
Jombang.
Setiap malam 2 motor itu diparkir di tersas belakang dalam
pagar kos. Tak lupa pula, pemilik motor memastikan
motornya terkunci stang. Pemilik merasa aman-aman saja.
Namun, kebiasaan tersebut tentunya menjadi incaran
pencuri.
Keesokan harinya, saat bangun pagi sekitar pukul 05.30
WIB. Kedua motor bernopol S 3981 EL dan S 6165 ZE itu
sudah tak ada di tempat. Keduanya pun kebingungan, dan
berusaha mencari. Namun sayangnya, tak satu pun
penghuni kos yang tahu soal kedua motor tersebut. Yakin
kedua motornya amblas digondol maling, mereka
melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Kami masih melakukan penyelidikan atas kasus curanmor
tersebut," ujar Kasubbag Humas Polres Jombang, AKP
Sugeng Widodo, Sabtu (2/11/2013).

Truk Dirampas Kawanan Rampok, Sopir Diikat dan Dibuang ke Sawah Ngoro

Jombang - Apes dialami Martopo (40), asal Dusun Bujal
Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten
Lamongan, sopir truk tersebut menjadi korban perampasan
kawanan perampok. Truk yang ia kemudikan dibawa kabur
sedangkan korban dibuang di area persawahan Kecamatan
Ngoro Jombang.
Korban ditemukan dalam kondisi mulutnya dilakban,
sedangkan tangannya diikat menggunakan tali tambang.
"Korban ditemukan pada Rabu (30/10/2013) di area
persawahan Kecamatan Ngoro. Kami masih menyelidiki
kasus ini, termasuk meminta keterangan saksi dan korban,"
kata AKP Sugeng Widodo, Kepala Sub Bagian Humas Polres
Jombang, Kamis (31/10/2013) kemarin.
Berdasarkan keterangan saksi dan korban, kasus
perampasan yang menimpa korban terjadi kawasan Bypass
Desa Betek Kecamatan Mojoagung. Pada pagi harinya,
korban ditelpon seseorang yang mengaku hendak menyewa
jasanya. Korban diminta mengirimkan besi untuk bahan
bangunan ke Pulau Bali. Sepakat dengan upah yang
dijanjikan, korban pun menyanggupinya.
Untuk keperluan itu, korban meminjam truk bernopol S
8510 UJ milik tetangganya. Sekitar pukul 10.00 WIB korban
mendatangi si penelpon sesuai tempat janjian, yakni di
kawasan terminal Mojoagung. Setelah beberapa waktu
menunggu, datanglah 2 orang pria yang mengaku sebagai
orang yang hendak menyewa. Selanjutnya korban diajak
mengambil barang yang akan diangkut, melintasi kawasan
bypass Mojoagung.
Saat berada di kawasan bypass, korban tiba-tiba diminta
untuk menghentikan laju truknya. Pada waktu yang sama,
datang satu pria lain yang langsung membuka pintu kanan
dan merebut kemudi truk. Sedangkan dua pria yang berada
dalam truk membekuk korban. Tangan dan kaki korban
langsung diikat, kemudian mulutnya dilakban.
Ketiga pelaku membawa truk beserta korban. Tiba di
kawasan Kecamatan Ngoro, korban dibuang oleh ketiga
pelaku di area persawahan. Beberapa saat, korban
ditemukan dan ditolong warga setempat. Korban pun
diantar ke Polsek untuk melaporkan kejadian yang
menimpanya.

Borong HP di Toko Online, Warga Jombang Malah Tertipu Rp 9,8 Juta

Diduga Penyakitnya Kambuh, Warga Diwek Jombang Tewas Terpeleset di Parit

Jombang - Naas dialami Sukadi (30), warga Dusun Pojok
Desa Puton Kecamatan Diwek. Ia ditemukan tertelungkup di
parit dalam keadaan sudah tak bernyawa, Senin
(28/10/2013) sekitar pukul 09.30 WIB.
Berdasarkan keterangan keluarga, pada pagi hari korban
sempat berpamitan buang air besar di parit yang tak jauh
dari rumahnya. Hingga beberapa jam, korban tak kunjung
pulang ke rumah. Merasa khawatir, keluarganya meminta
bantuan beberapa warga untuk mencari ke tempat yang
biasanya digunakan korban buang air besar. Saat itulah
korban ditemukan dalam kondisi telungkup di parit dan
dalam kondisi tak bernyawa.
Atas peristiwa itu, warga pun segera melapor ke Polsek.
Tak lama kemudian, petugas datang ke lokasi. Selain
melakukan proses identifikasi, petugas juga meminta
keterangan sejumlah saksi.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh
korban. Berdasarkan keterangan keluarga, korban sudah
lama mengidap penyakit epilepsi atau ayan. Diduga
penyakit epilepsinya kambuh, korban pun terpeleset hingga
tewas di lokasi," jelas AKP Sugeng Widodo, Kasubbag
Humas Polres Jombang.