Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Amuk massa terjadi di Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Massa merusak balai desa setempat hingga membakar sebagian kursi yang ada di dalamnya. Bukan hanya itu, massa juga merobohkan pagar dan memecahkan seluruh kaca balai desa.
Belum diketahui secara pasti motif aksi massa tersebut. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. "Kejadiannya semalam sekitar pukul 23.00 WIB. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif perusakan," kata Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan, Minggu (15/6/2014) saat berada di lokasi.
Kepala Desa Sawiji, Sulaiman membenarkan adanya amuk massa yang menyebabkan kantor desanya rusak parah. Kejadianya itu Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Lebih dari 20 orang tiba-tiba saja mendatangi balai desa yang saat itu sepi. Pagar yang balai desa yang tertutup langsung dirobohkan. Selanjutnya, mereka memecahkan kaca kantor tersebut serta menjebol pintu. Nah, saat berada di dalam, puluhan orang itu melemparkan kursi-kursi keluar dan membakarnya. Tidak cukup sampai disitu, berkas-berkas yang ada di kantor Desa Sawiji juga diobrak-abrik.
Aksi amuk massa ini baru berhenti ketika sejumlah petugas dari Polsek Jogoroto datang ke lokasi. Puluhan massa itu kemudian melakukan konvoi mendatangi rumah kepala desa guna menyampaikan tuntutannya. Karena banyaknya warga, polisi tidak bisa berbuat banyak.
Sulaiman menambahkan, aksi amuk massa itu dipicu oleh kekecewaan warga. Mereka meminta agar Kepala Dusun Sawi, Slamet dicopot dari jabatannya. Pasalnya, Slamet sudah menjual pohon kamboja yang ada di kuburan setempat. Selain itu, atas tindakannya tersebut Slamet juga dijatuhi hukuman tiga bulan penjara oleh PN (Pengadilan Negeri) seempat.
"Sabtu siang kita sudah menggelar rapat dengan BPD. Hasilnya, Slamet tetap menjabat sebagai Kasun alias tidak ada pencopotan. Nah, karena keputusan itulah akhirnya pada malah harinya warga mengamuk danmerusak balai desa," pungkas Sulaiman. [suf/ted]
Jombang (beritajatim.com) - Amuk massa terjadi di Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Massa merusak balai desa setempat hingga membakar sebagian kursi yang ada di dalamnya. Bukan hanya itu, massa juga merobohkan pagar dan memecahkan seluruh kaca balai desa.
Belum diketahui secara pasti motif aksi massa tersebut. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. "Kejadiannya semalam sekitar pukul 23.00 WIB. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif perusakan," kata Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan, Minggu (15/6/2014) saat berada di lokasi.
Kepala Desa Sawiji, Sulaiman membenarkan adanya amuk massa yang menyebabkan kantor desanya rusak parah. Kejadianya itu Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Lebih dari 20 orang tiba-tiba saja mendatangi balai desa yang saat itu sepi. Pagar yang balai desa yang tertutup langsung dirobohkan. Selanjutnya, mereka memecahkan kaca kantor tersebut serta menjebol pintu. Nah, saat berada di dalam, puluhan orang itu melemparkan kursi-kursi keluar dan membakarnya. Tidak cukup sampai disitu, berkas-berkas yang ada di kantor Desa Sawiji juga diobrak-abrik.
Aksi amuk massa ini baru berhenti ketika sejumlah petugas dari Polsek Jogoroto datang ke lokasi. Puluhan massa itu kemudian melakukan konvoi mendatangi rumah kepala desa guna menyampaikan tuntutannya. Karena banyaknya warga, polisi tidak bisa berbuat banyak.
Sulaiman menambahkan, aksi amuk massa itu dipicu oleh kekecewaan warga. Mereka meminta agar Kepala Dusun Sawi, Slamet dicopot dari jabatannya. Pasalnya, Slamet sudah menjual pohon kamboja yang ada di kuburan setempat. Selain itu, atas tindakannya tersebut Slamet juga dijatuhi hukuman tiga bulan penjara oleh PN (Pengadilan Negeri) seempat.
"Sabtu siang kita sudah menggelar rapat dengan BPD. Hasilnya, Slamet tetap menjabat sebagai Kasun alias tidak ada pencopotan. Nah, karena keputusan itulah akhirnya pada malah harinya warga mengamuk danmerusak balai desa," pungkas Sulaiman. [suf/ted]