Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Meninggalnya pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, KH Idris Marzuki, menyisakan duka cita bagi warga nahdliyin. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Gudo, Jombang melakukan salat gaib. Selain itu, mereka juga membaca tahlil untuk kiai yang meninggal di usia ke-74 tahun tersebut.
"Meninggalnya Mbah Idris Marzuki membuat kami kehilangan. Semoga beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan," kata Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Senin (9/6/2014).
Gus Dimas mengatakan, usai melakukan salat gaib, sejumlah pengurus PSNU Pagar Nusa bertolak ke Ponpes Lirboyo untuk takziah. "Sekali lagi, kami sangat kehilangan atas meninggalnya KH Idris Marzuki. Beliau ulama kharismatik di NU," katanya menambahkan.
Gus Dimas melanjutkan, selama ini almarhum cukup dekat dengan pendekar Pagar Nusa. Pasalnya, Kiai Idris termasuk penasihat di PSNU pusat. Sudah begitu, lanjutnya, Kiai Idris juga guru dari Ketua Umum PBNU, KH Said Aqiel Siradj. "Insya Allah acara tahlil akan kita gelar selama tujuh hari," ujar Ketua Majlis Dzikir Qurrota A'yun Jombang, ini.
KH Idris Marzuki meninggal saat menjalani perawatan di Pavilyun Graha Amerta RS Dr Soetomo, Surabaya, Senin (9/6/2014) pukul 10.10 WIB. Pengasuh Ponpes Lirboyo ini wafat di usia 74 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak serta satu cucu. [suf/kun]
Berita Terkait
Jombang (beritajatim.com) - Meninggalnya pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, KH Idris Marzuki, menyisakan duka cita bagi warga nahdliyin. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad Gudo, Jombang melakukan salat gaib. Selain itu, mereka juga membaca tahlil untuk kiai yang meninggal di usia ke-74 tahun tersebut.
"Meninggalnya Mbah Idris Marzuki membuat kami kehilangan. Semoga beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan," kata Ketua PSNU Pagar Nusa Peguron Sapujagad, Dimas Cokro Pamungkas atau Gus Dimas, Senin (9/6/2014).
Gus Dimas mengatakan, usai melakukan salat gaib, sejumlah pengurus PSNU Pagar Nusa bertolak ke Ponpes Lirboyo untuk takziah. "Sekali lagi, kami sangat kehilangan atas meninggalnya KH Idris Marzuki. Beliau ulama kharismatik di NU," katanya menambahkan.
Gus Dimas melanjutkan, selama ini almarhum cukup dekat dengan pendekar Pagar Nusa. Pasalnya, Kiai Idris termasuk penasihat di PSNU pusat. Sudah begitu, lanjutnya, Kiai Idris juga guru dari Ketua Umum PBNU, KH Said Aqiel Siradj. "Insya Allah acara tahlil akan kita gelar selama tujuh hari," ujar Ketua Majlis Dzikir Qurrota A'yun Jombang, ini.
KH Idris Marzuki meninggal saat menjalani perawatan di Pavilyun Graha Amerta RS Dr Soetomo, Surabaya, Senin (9/6/2014) pukul 10.10 WIB. Pengasuh Ponpes Lirboyo ini wafat di usia 74 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak serta satu cucu. [suf/kun]