Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Mengawali karir di tahun 1995 sebagai security di salah satu perusahaan swasta di Malang, Imam Chalimi (40), mencoba mengubah nasibnya dengan membuka usaha kripik tempe di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Jombang. Kini omset usahanya mencapai Rp 7 juta per bulan. Sedangkan pengiriman makanan ringan tersebut sudah menembus hingga ibukota Jakarta.
Ketika pagi masih buta Imam sudah terjaga dari tidurnya. Ia kemudian menjajakan dagangannya dari kampung ke kampung. Bukan itu saja, ia juga menjajakan hasil usahanya sampai ke luar kota, semisal Malang dan Surabaya. "Sekita tahun 2005 saya mulai bisnis tempe," katanya singkat, Kamis (6/12/2014).
Usaha yang dulunya kecil itu kini menampakkan perkembangan. Imam tidak lagi blusukan dari kampung ke kampung untuk memasarkan dagangannya. Pasalnya, selain rasanya yang gurih, kripik tempe Putri Sekar Arum Asli Jombang ini tetap menjadi primadona masyarakat dan menjadi hidangan yang merakyat.
Kripik asli khas Jombang yang berdiri sejak tahun 2005 ini sudah menembus pasar luar kota seperti Jogyakarta, Surabaya, Malang hingga Jakarta. Hal ini membuat kripik tempe Imam dikenal oleh masyarakat dan menjadi oleh-oleh wajib setiap orang yang berkunjung ke kota Jombang.
Disinggung soal omset, Imam menjelaskan, untuk penghasilan laba kotor perbulan sekitar Rp 7 juta, sedangkan untuk laba bersihnya rata-rata bisa mencapai Rp 3,5 juta. "Karena saya menggunakan tempe murni. Biasanya omset itu bisa sangat tinggi ketika para pembuat tempe itu tidak menggunakan tempe asli," ujarnya. [suf/but]
Jombang (beritajatim.com) - Mengawali karir di tahun 1995 sebagai security di salah satu perusahaan swasta di Malang, Imam Chalimi (40), mencoba mengubah nasibnya dengan membuka usaha kripik tempe di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Jombang. Kini omset usahanya mencapai Rp 7 juta per bulan. Sedangkan pengiriman makanan ringan tersebut sudah menembus hingga ibukota Jakarta.
Ketika pagi masih buta Imam sudah terjaga dari tidurnya. Ia kemudian menjajakan dagangannya dari kampung ke kampung. Bukan itu saja, ia juga menjajakan hasil usahanya sampai ke luar kota, semisal Malang dan Surabaya. "Sekita tahun 2005 saya mulai bisnis tempe," katanya singkat, Kamis (6/12/2014).
Usaha yang dulunya kecil itu kini menampakkan perkembangan. Imam tidak lagi blusukan dari kampung ke kampung untuk memasarkan dagangannya. Pasalnya, selain rasanya yang gurih, kripik tempe Putri Sekar Arum Asli Jombang ini tetap menjadi primadona masyarakat dan menjadi hidangan yang merakyat.
Kripik asli khas Jombang yang berdiri sejak tahun 2005 ini sudah menembus pasar luar kota seperti Jogyakarta, Surabaya, Malang hingga Jakarta. Hal ini membuat kripik tempe Imam dikenal oleh masyarakat dan menjadi oleh-oleh wajib setiap orang yang berkunjung ke kota Jombang.
Disinggung soal omset, Imam menjelaskan, untuk penghasilan laba kotor perbulan sekitar Rp 7 juta, sedangkan untuk laba bersihnya rata-rata bisa mencapai Rp 3,5 juta. "Karena saya menggunakan tempe murni. Biasanya omset itu bisa sangat tinggi ketika para pembuat tempe itu tidak menggunakan tempe asli," ujarnya. [suf/but]