Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatatim.com) - Penghasilan pengemis cilik yang sejumlah titik strategis di Jombang cukup mencengangkan. Mereka mengaku mengantongi pengahsilan Rp 100 ribu perhari. Tempat operasinya, di Pasar Citra Niaga atau Pasar Legi, Alun-alun, serta persimpangan lampu merah atau trafigh light.
Seperti yang ditemui di kawasan Pasar Citra Niaga Jombang. Para pengemis cilik berusia 6 hingga 11 tahun. Semisal FB, RG, RN, serta RS. Setiap hari mereka mengemis dari pagi hingga siang. "Tidak ada bos yang menyuruh kami mengemis," kata FB, pengemis yang berusia 6 tahun, Jumat (7/2/2014).
Dengan polos FB mengaku, ia mengemis di Pasar Citra Niaga mulai siang sepulang sekolah hingga malam selepas magrib. Nah, selama sehari itu, FB mendapatkan uang sebesar Rp 100 ribu. "Hasilnya untuk membeli buku sekolah," katanya polos.
Bukan hanya FB, bocah-bocah kecil lainnya yang mengemis di Pasar Legi juga melontarkan pengakuan serupa. Ironisnya, mereka mengemis karena ajakan sang ibu. "Ibu saya juga mengemis di sini (Pasar Legi)," tambah RG, pengamis lainnya yang berumur 10 tahun.
Meski setiap hari mengais rejeki dengan meminta-minta, namun soal cita-cita mereka tidak kalah dengan bocah pada umumnya. Dari pengakuannya, mereka ingin menjadi polisi, guru, bahkan ada yang bercita-cita menjadi dokter. Namun saat ditanya sampai kapan akan mengemis, mereka hanya menggelengkan kepala. [suf/kun]
Jombang (beritajatatim.com) - Penghasilan pengemis cilik yang sejumlah titik strategis di Jombang cukup mencengangkan. Mereka mengaku mengantongi pengahsilan Rp 100 ribu perhari. Tempat operasinya, di Pasar Citra Niaga atau Pasar Legi, Alun-alun, serta persimpangan lampu merah atau trafigh light.
Seperti yang ditemui di kawasan Pasar Citra Niaga Jombang. Para pengemis cilik berusia 6 hingga 11 tahun. Semisal FB, RG, RN, serta RS. Setiap hari mereka mengemis dari pagi hingga siang. "Tidak ada bos yang menyuruh kami mengemis," kata FB, pengemis yang berusia 6 tahun, Jumat (7/2/2014).
Dengan polos FB mengaku, ia mengemis di Pasar Citra Niaga mulai siang sepulang sekolah hingga malam selepas magrib. Nah, selama sehari itu, FB mendapatkan uang sebesar Rp 100 ribu. "Hasilnya untuk membeli buku sekolah," katanya polos.
Bukan hanya FB, bocah-bocah kecil lainnya yang mengemis di Pasar Legi juga melontarkan pengakuan serupa. Ironisnya, mereka mengemis karena ajakan sang ibu. "Ibu saya juga mengemis di sini (Pasar Legi)," tambah RG, pengamis lainnya yang berumur 10 tahun.
Meski setiap hari mengais rejeki dengan meminta-minta, namun soal cita-cita mereka tidak kalah dengan bocah pada umumnya. Dari pengakuannya, mereka ingin menjadi polisi, guru, bahkan ada yang bercita-cita menjadi dokter. Namun saat ditanya sampai kapan akan mengemis, mereka hanya menggelengkan kepala. [suf/kun]