Dai Cilik ‘Hipnotis’ Jamaah Pengajian

Dai Cilik ‘Hipnotis’ Jamaah Pengajian

UTAMA_1_ATAS_dai cilik
MEMUKAU : Dai cilik Panembahan Aryo Panuntun (4), asal Desa Wangkalkepuh Kecamaatan Gudo, Jombang memukau para jamaah saat mengisi pengajian yang digelar Jamiyah Diba’ Kubro, Sabtu (25/5) lalu, di Desa Pesanggragan, Kecamatan Gudo, Jombang.DUTA/NURUL YAQIN
DUTAonline, JOMBANG – Kendati umurnya baru menginjak 4 tahun. Namun, Panembahan Aryo Panuntun (Ryo), dai cilik asal Desa Wangkalkepuh Kecamaatan Gudo, Jombang ini, soal ceramah di depan khalayak, tidak kalah dengan ustad kondang. Demikian itu terlihat saat Ryo mengisi acara pengajian Isra’ Mi’raj yang digelar Jamiyah Diba’ Kubro, Sabtu (25/5) malam lalu, di Desa Pesanggragan, Kecamatan Gudo, Jombang. Ketika itu, ceramah yang dilontarkan Ryo mampu menghipnotis ratusan pengunjung yang hadir. Bukan itu saja, sesekali anak pertama dari dua bersaudara ini juga melontarkan guyonan segar layaknya orang dewasa.

Sebagaimana layaknya seorang dai dewasa, malam itu Ryo memakai kopyah warna putih. Tubuhnya yang mungil, dibalut jas mini warna hitam. Sedangkan bawahannya, Ryo mengenakan sarung warna putih. Karena masih kecil, Ryo harus digendong ibunya saat naik ke atas panggung itu. Sejurus kemudian dia mengucapkan salam dengan fasih.
Bahkan, saat asyik ceramah, gaya tubuh bocah ini juga sangat mendukung. Ketika nada bicaranya meninggi, tangan kannya diangkat dalam kondisi mengepal. “Anak-anak jaman sekarang jangan hanya hafal lagu Ariel, dan Sagita Aselole. Tapi harus juga rajin mengaji,” katnya Ryo yang disambut ger-geran pengunjung.

Pada akhir ceramah, anak pasangan Dimas Cokro Pamungkas – Marvyolan Agustine, ini menutupnya dengan doa. Di atas panggung berukuran besaritu, dia duduk bersimpuh, matanya terpejam, dan mulutnya dengan fasihmembaca doa. Praktis, ratusan pasang mata yang menyaksikan penampilannya hanya berdecak kagum sambil mengamini.
Kemampuan dakwah dai cilik ini berkat ketelatenan kedua orang tuanya dalam mendampinginya belajar. Selain itu, Ryo juga kerap kami ikutkan lomba dai cilik baik tingkat lokal maupun nasional. Kalau di Jombang sudah sering juara satu.

Dimas ayah Ryo menceritakan, sejak dalam gendongan Ryo sudah sering mendengar ceramah agama. Maklum saja, keluarga besar Dimas memang para pendakwah. Sehingga, mendengar orang belajar ceramah sudah menjadi santapan sehari-hari warga Desa Wangkalkepuh ini. “Dengan itu, saja tidak cukup. Ketika Ryo menginjak usia dua tahun, saya dan ibunya mulai rajin mendampingi sang anak. Mengajari teori-teori berceramah di hadapan khalayak, ” ujar Dimas Minggu (26/5).

Selain itu, lanjut Dimas, ia juga memberikan materi-materi yang akan diangkat dalam ceramah itu sendiri. Walhasil, pada usia tiga tahun, Ryo sudah berani naik panggung. Untuk lebih mengasah mental, Ryo juga diikutkan sejumlah lomba ceramah daicilik. Penghargaan dan piala pun mengalir deras kepadanya. “Pernah diamendapatkan juara tiga, padahal saat itu belum sekolah. Sedangkan yangjuara satu dan dua bocah yang sudah duduk di kelas enam SD,” kata Dimas bangga.
Lebih lanjut Dimas mengatakan, saat ini anaknya kerap mendapatkan undangan ceramah. Mulai acara pemgajian di sekolah hingga pengajian tingkat kabupaten. Karena itu pula Ryo semakin lihai berimprovisasi di panggung. Bahkan, Ryo pernah suatu menangis saat ceramah. Demikian itu karena menghayati materi yang disampaikan, yakni soal hari kiamat. *

Pemuda Mojoagung Jombang Bunuh Bu Kos di Malang

Lansia Tewas Dianiaya Anak Kosnya di Malang

Rabu, 27 Februari 2013 11:59 wib
Ilustrasi
Ilustrasi
MALANG - Seorang nenek berusia 70 tahun, Kamsini, akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Rabu (27/2/2013) tadi. Dia menjalani perawatan di RSSA Malang sejak Sabtu lalu karena mengalami luka parah di bagian kepala. Diduga, luka itu karena dianiaya anak kosnya.

Menurut kerabat korban, Fahmi, saat ditemukan wanita yang tinggal di Jalan Wonosari, Desa Toyomarto, Singosari, Malang, itu berada di bawah tempat tidur dan terdapat sejumlah luka bekas pukulan benda keras. "Kami langsung membawanya ke rumah sakit," kata Fahmi, Rabu (27/2/2013).

Setelah itu, kata Fahmi, pihaknya melaporkan kejadian ini ke Polsek Singosari dan dua hari kemudian pelaku penganiayaan ditangkap atas nama Lukman (24) yang merupakan anak kos korban.

Menurut Fahmi, Lukman yang berasal dari Mojoagung, Jombang, ini baru tiga bulan kos di rumah kakaknya. Dia bekerja di pabrik tidak jauh dari rumah Kamsini. "Selama kos, Lukman tidak pernah bayar uang sewa kamar," ujar Fahmi.

Fahmi juga menjelaskan jika perilaku Lukman kerap dituduh mencuri barang milik penghuni dan pemilik kos. "Mungkin karena jengkel dan kesal ditagih terus dia memukul kakak saya," ujar Fahmi.


Bupati Jombang Mutasi 301 Pejabat


 
Kamis, 28 Februari 2013 15:45:20 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Bupati Suyanto melakukan mutasi terhadap 301 pejabat fungsional dan struktural di lingkungan Pemkab Jombang. Pelantikan ratusan pejabat itu digelar di pendapa pemkab setempat, Kamis (28/2/2013).

Dalam sambutannya, Suyanto menyatakan, pihaknya tidak ingin Jombang pada akhir jabatannnya mengalami degradasi. Karenanya Bupati mewanti-wanti kepada pejabat yang menempati tempat baru segera bisa menyesuaikan. Dengan kata lain, jangan sampai di posisi baru seorang pejabat tidak mengetahui tugas dan wilayah yang harus ditangani.

Tidak hanya merotasi, Bupati juga menetapkan plt (pelaksana tugas) Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Purwanto yang sebelumnya hanya sebagai plt. Sedangkan posisi Kepala Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi dibiarkan belum diisi dan hanya dipegang oleh Plt, yakni Sholeh.

Sementara itu, beberapa pejabat yang dimutasi diantaranya, adalah Syamto yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, kini menduduki Kepala Dinas Pertanian. Sedangkan sebagai penggantinya adalah Jufri.  Kepala Dinas PU Cipta Karya, Yudi Andriyanto diganti dengan Abdul Qudus. Yudi mengisi jabatan Kepala Bappeda yang sebelumnya dijabat Plt Ilham Heru.

Mutasi dan rotasi jabatan ini juga terjadi pada Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) pemkab Jombang. Kabag Humas Tri Endah Sektiwati diganti Eka Suprasetyo yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Organisasi. Endah sendiri dipercaya menjabat Kabag Perlengkapan. Sedangkan sebagai pengganti Eka dipercayakan pada Taufiq yang sebelumnya adalah Kepala Kantor Arsip dan PDE.

"Bagi yang sebelumnya duduk di struktural, saya harap segera menyiapkan kelengkapan administrasi. Karena dalam waktu dekat ini akan ada pemeriksaaan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," pungkas Suyanto. [suf/but]


Dua Pejudi Jombang Dibekuk Polisi


 
Kamis, 28 Februari 2013 17:55:42 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Kepolisian Resor Jombang membekuk dua orang penjudi saat penggerebekan arena judi remi di Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, Kamis (28/2/2013). Dua penjudi yang apes itu adalah M Untung (28) dan M Ropin (27), keduanya warga setempat.

Selain para tersangka, petugas juga mendapatkan barang bukti berupa dua set kartu remi, sebuah karung plastik yang dijadikan alas, dan uang taruhan sebesar Rp 211 ribu. "Dua orang kami tangkap, sedangkan beberapa penjudi lainnya berhasil kabur," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo.

Widodo mengatakan, penggrebekan itu berawal dari informasi masyarakat tentang adanya arena judi di Desa Morosunggingan. Warga sudah memperingatkan, namun para penjudi tak peduli. Dari informasi tersebut, beberapa petugas segera bergerak menuju lokasi yang dimaksud. Dan ternyata benar, di sebuah lokasi yang agak tersembunyi, para pelaku duduk melingkar sembari bermain kartu remi. Di depan mereka juga terdapat tumpukan uang taruhan.

Yakin dengan sasarannya, petugas langsung mengobrak para pelaku. Kontan saja, para pelaku langsung semburat dan berusaha kabur dari sergapan petugas. Namun apes bagi kedua pelaku. Saat hendak kabur, korps berseragam cokelat keburu menangkapnya.

"Mereka berdua langsung kita gelandang ke Mapolres berikut barang bukti. Sedangkan nama-nama penjudi yang melarikan diri sudah kita kantongi. Para pelaku tetap kita proses sesuai hukum," pungkas Widodo. [suf/kun]


Kepepet Beli Susu Anak, Warga Jombang Nekat Curi Elpiji


 
Kamis, 28 Februari 2013 09:47:41 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang  - Ahmad Bustomi (21), warga Desa Tunggorono, Jombang Kota dihakimi massa hingga babak belur, Kamis (28/2/2013). Bapak satu anak ini kepergok mencuri tabung elpiji, rokok, serta jam tangan di sebuah warung kopi milik Yoyok (42), warga Desa Sengon.

Usai dihakimi massa, Bustomi mengaku, nekat melakukan aksi pencurian karena butuh uang untuk membeli susu anaknya. "Saya butuh uang untuk
beli susu anak. Saya baru satu kali ini mencuri," kata Bustomi sembari memegangi bibirnya yang berdarah.

Aksi main hakim sendiri itu bermula ketika seorang pemilik warung bernama Yoyok kerap kehilangan barang berharga. Mulai dari rokok, tabung elpiji, hingga jam tangan miliknya. Yoyok kemudian menyelidiki hal tersebut.

Warga Desa Sengon ini kemudian mendapatkan informasi bahwa pelaku pencurian di warungnya adalah Bustomi. Alasannya, Bustomi mengenakan
jam tangan milik Yoyok yang hilang tersebut.

Yoyok kemudian melakukan penyanggongan beberapa hari. Gayung pun bersambut. Pagi tadi, Bustomi melintas di depan warung milik Yoyok.

Tak ingin membuang kesempatan, pelaku langsung dihentikan. Nah, saat itulah Yoyok melihat jam tangan miliknya melingkar di tangan Bustomi.

Setelah didesak, Bustomi akhirnya mengakui perbuatannya. Pada saatbersamaan, warga sekitar sudah berkumpul. Mereka kemudian beramai-ramai menghajar pelaku. Aksi main hakim sendiri ini baru berhenti ketika petugas dari Polres Jombang datang ke lokasi. "Kami sudah menerima laporan tersebut. Selanjutnya, pelaku kita bawa ke Mapolres untuk dimintai keterangan. Pelaku kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Kepala Sub Bagian Humas PolresJombang, AKP Sugeng Widodo. [suf/ted]


Lima Pengedar Pil Koplo Jombang Dibekuk, Salah Satunya Pelajar


Rabu, 27 Februari 2013 08:17:18 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Kepolisian Resor Jombang membekuk lima pemuda yang diduga sebagai pengedar pil koplo jenis dobel L. Ironisnya, satu dari mereka masih bersatus pelajar. Dia adalah BS (18), warga Desa Denanyar, Kecamatan Jombang.

"Dari tangan pelajar tersebut kami mendapatkan barang bukti berupa pil dobel L sebanyak 60 butir dan sebuah HP. Dari penangkapan itu, mengembang ke empat tersangka lainnya," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Rabu (27/2/2013).

Empat  tersangka lainnya adalah Dedi Irawan (22), warga Dusun Winong Timur, Desa Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung. Barang buktinya, 50 butir pil dobel L dan uang sebesar RP 30 ribu. Dedi ditangkap di sebuah warung kopi.

Selanjutnya, Muhaimin alias Giso dan Abdul Aziz alias Kentun (25), keduanya warga Dusun/Desa Keras, Kecamatan Diwek. Barang bukti yang diamankan 1650 butir dobel L yang dikemas dalam 3 buah plastik, HP dan uang Rp 30 ribu. Dan yang terakhir, Ridwan Arifin alias Ipin (22), warga Dusun/Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso. Barang bukti yang didapat 97 butir dobel L, HP dan uang sebesar Rp 20 ribu.

"Empat tersangka terakhir ini kita tangkap saat hendak melakukan transaksi. Selanjutnya, mereka dijebloskan dalam sel tahanan. Kini anggota mengembangkan kasusnya lagi untuk mengungkap jaringan di atasnya," pungkas Widodo. [suf/kun]


HIPSI Dorong Santri Jombang Jadi Pengusaha


Minggu, 24 Februari 2013 11:42:21 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono


Jombang - Santri diharapkan tidak hanya mempunyai kedalaman ilmu agama. Namum yang tidak kalah penting, santri juga harus menguasai iptek (Ilmu pengetahuan dan Teknologi), serta menjadi pengusaha sukses. Dengan begitu, alumni pesantren mampu menjadi bagian penting dalam rangka menghapus angka kemiskinan yang cukup tinggi di Indonesia.

Pesan itulah yang disampaikan Ketua Umum HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri Indonesia), M Ghozali, didepan ribuan santri se-Kabupaten Jombang yang akan mengikuti senam santripreneur di alun-alun setempat, Minggu (24/2/2013). "Ini sangat penting. Selain pandai ilmu agama, santri juga harus pintar membangun wirausaha," kata Ghozali disambut tepuk tangan.

Perlunya membina kewirausahaan para santri, menurut Ghozali, dilakukan untuk menjawab tantangan dunia global. Oleh karenanya, HIPSI telah mengadakan workshop kepada ratusan pesantren berdasarkan cluster potensi ekonomi yang disurvey. Termasuk di pesantren Tambakberas, Darul Ulum Rejoso, serta pesantren Babussalam, Jombang.

"Sebelumnya, kita menggelar workshop wirausaha di Pesantren Tambakberas, Pesantren Rejoso, serta Pesantren Kalibening. Kami memiliki vis mencetak satu juta pengusaha santri dalam 10 tahun ke epan," ujarnya.

Bukan hanya itu, HIPSI juga melakukan pembinaan dan pembentukan delapan kluster budidaya lele di delapan pondok pesantren di Jawa Timur. Bahkan, pihaknya juga melakukan pembinaan agribisnis 10 hektar di Bondowoso dan Pasuruan. "Dan yang paling baru, kami mengirimkan perwakilan santri untuk mengikuti short course bidang pertanian di Perth Australia Barat," pungkas Ghozali menegaskan. [suf/kun]


Hubungan Diputus, Pria Asal Bareng Jombang Perkosa Mantan Pacar

Selasa, 26 Februari 2013 16:14 wib
Ms digiring ke Mapolres Jombang (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
Ms digiring ke Mapolres Jombang (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
JOMBANG - Seorang buruh bangunan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ditangkap polisi lantaran memerkosa seorang remaja perempuan di kebun.

Pelaku, Ms (21), warga Desa Kedunggalih, Kecamatan Bareng, ditangkap petugas Polres Jombang di tempat kerjanya, Selasa (26/2/2013) siang, setelah dilaporkan keluarga korban. Kepada petugas, Ms mengakui semua perbuatannya.

Kasubag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, mengatakan, pemerkosaan terhadap remaja berinisial KH (17) itu terjadi pada Minggu, 24 Februari 2013. Saat itu, korban sedang mengendarai motor sendirian dan melintas di Desa Kedunggalih.

Di jalan, KH berpapasang dengan Ms. Sepeda motor KH diberhentikan dan kunci motor direbut Ms. Setelah itu, Ms, yang dikenal temperamen, itu membawa KH ke kebun dengan alasan ingin mengajak bicara. Dalam situasi sepi itu, pelaku langsung mencekik dan memerkosa korban.

Menurut Sugeng, tersangka mengaku nekat melakukan perbuatan itu karena sakit hati hubungannya diputus sepihak oleh korban. Ditambah, pelaku mengetahui bahwa perempuan pujaan hatinya itu sudah menjalin hubungan dengan pria lain.

Usai melampiaskan nafsu bejatnya, Ms meninggalkan korban begitu saja. Kasus ini terungkap setelah korban menceritakan apa yang dialaminya kepada orangtua.

Tanpa menunggu lama, orangtua korban langsung melaporkan kasus ini ke polisi. Kini, korban diperiksa oleh petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jombang. Dia terancam dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Petani Jombang Dihantui Hama Wereng


 
Selasa, 26 Februari 2013 09:01:24 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Petani di Desa Barongsawahan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, dihantui kekhawatiran serangan hama wereng meluas. Mereka khawatir mengalami gagal panen jika hama tersebut meluas dan hinggap di tanaman padi.

Karena itu, untuk mengantisipasi penyebaran hama tersebut, petani setempat melakukan semprotan  insektisida secara massal untuk 170 ha hamparan tanaman padi. "Dari 170 hektar sawah, yang sudah terserang wereng hanya 0,5 hektar. Kami khawatir hama itu meluas, makanya petanu melakukan penyemprotan massal," kata. Ketua Kelompok Tani Dusun Jayan, Desa Barongsawahan, Abdul Khalim, Selasa (26/2/2013).

Menurut Khalim, jika serangan hama wereng ini tidak diantisipasi secara dini, dipastikan akan menyebar. Saat ini, kata Khalim, hanya serangan hama wereng hanya ada beberapa titik saja. "Begitu ada serangan hama wereng, kami langsung lapor ke Dinas Pertanian Jombang, dan alhamdulillah kami diberi bantuan obat gratis, serta dipinjami alat semprot mesin,  untuk melakukan penyemprotan massal," pungkasnya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Dusun Jayan, Syahroni. Dia berharap agar Dinas Pertanian Jombang, melalui PPL (Petugas Penyuluh Lapangan), untuk selalu aktif melakukan pemantauan tanaman padi di Barongsawahan. "Dengan adanya penyuluhan, petani segera bisa melakukan penanggulangan serangan hama wereng," ujar Syahroni. [suf/but]


Bingung Biaya Sekolah Anak, Wanita Asal Jombang Minum Racun Serangga

Senin, 25 Februari 2013 21:28:01 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Yustiana (35), warga Jl Flamboyan Desa Candimulyo, Jombang Kota berbuat nekat dengan cara minum racun serangga, Senin (25/2/2013).

Aksi bunuh diri itu diduga dipicu karena faktor ekonomi. Termasuk kebingunan Yustiana untuk membiayai sekolah dua buah hatinya. Maklum saja, belum lama ini Yustiana ditinggal mati sang suami. Beruntung, aksi nekat itu kepergok keluarga. Selanjutnya, ibu dua anak ini dilarikan ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUD Jombang.

Kunadi (54), kerabat korban mengatakan, ada perubahan perilaku pada diri keponakannya itu sejak ditinggal mati suaminya. Selain kerap melamun, Yustiana juga sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri. Salah satunya, korban pernah menceburkan diri ke suangai yang berarus deras. Namun beruntung, nyawa warga Jl Flamboyan ini bisa diselamatkan.

"Tadi sewaktu masuk kamar, orangtuanya kaget karena Yustiana terkapar dengan mulut berbusa. Di sebelahnya ada satu botol cairan pembasmi serangga. Dia mencoba bunuh diri lagi," kata Kunadi yang juga perangkat desa Candimulyo ini.

Apa penyebab bunuh diri tersebut? Kunadi tidak mengetahui secara pasti. Namun menurutnya, Yustiana kerap berbuat nekat sejak ditinggal mati sang suami yang bekerja di sebuah bank milik pemerintah. Apalagi, uang santunan dari bank yang rencananya digunakan untuk biaya pendidikan anaknya itu diambil paksa oleh mertuanya yang beralamat di Sidoarjo.

Akibatnya, korban yang tidak mempunyai pekerjaan tetap ini kebingungan masalah ekonomi, termasuk biaya sekolah anaknya yang sudah menginjak sekolah dasar. "Alhamdulillah setelah menjalani perawatan medis, kondisinya sekarang mulai membaik," katanya ketika di temui di RSUD Jombang.

Sementara itu, polisi yang mendapat laporan atas kejadian itu langsung mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara). Korps berseragam cokelat ini mengamankan bungkus racun serangga serta gelas yang berada di lokasi. "Korban belum bisa kita mintai keterangan karena masih menjalani perawatan," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo. [suf/kun]


Warga Tanggungan Gudo Jombang Jadi Korban Tabrak Lari

Kasus Tabrak Lari di Jombang
Motor Hancur, Orangnya Ngambang di Sungai

Ilustrasi.

 
Senin, 25 Februari 2013 16:27:41 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Warga Desa Sembung Kecamatan Perak, Jombang digegerkan penemuan mayat mengambang di sungai setempat. Korban adalah Ngatmidin (50), warga Dusun Kemuning, Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo. Ngatmidin diduga menjadi korban tabrak lari. Karena sekitar 300 meter dari lokasi juga ditemukan sepeda motor milik korban yang nyaris hancur.

Kanitlaka Satlantas Polres Jombang, Ipda Darul Asifin mengatakan, ia sudah meminta keterangan sejumlah saksi terkait ditemukannya jasad korban tabrak lari tersebut. Berdasarkan keterangan itu, awalnya korban mengendarai motor jenis Honda Kharisma, nopol S 5709 XV dari arah timur.

Mendekati lokasi kejadian, korban bermaksud membeli bahan bakar di sebuah SPBU setempat. Namun tanpa diduga, sebuah mobil jenis Avanza yang tidak diketahui nopolnya melaju kencang dari arah yang sama. Kendaraan roda empat tersebut langsung melibas korban. Kontan saja, Ngatmidin terpental ke arah kiri hingga tercebur sungai.

Namun ironis, mobil tersebut justru kabur setelah menabrak korban. Beberapa warga yang mengetahui kejadian itu berusaha menolong. Akan tetapi, warga tak kunjung menemukan korban, karena jasadnya hanyut ke sungai. Akhirnya, setengah jam kemudian, sekitar 300 meter dari kejadian, jasad korban ditemukan. Sayangnya, Ngatmidin sudah meregang nyawa.

"Kejadian tabrak lari itu sekitar pukul 05.00 WIB. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas mobil yang menabrak korban hingga tewas," pungkas Darul. [suf/but]


Diterjang Air Bah, 2 Rumah di Bareng Jombang Roboh


 
Senin, 25 Februari 2013 14:05:43 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang  – Akibat diterjang air bah, dua rumah yang ada di pinggiran sungai Desa Kebundalem Kecamatan Bareng, Jombang roboh, Senin (25/2/2013). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Dua rumah yang bagian belakangnya hancur itu adalah milik Bakar (52). Petaka itu bermula ketika hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Bareng. Akibat tingginya curah hujan, sungai Desa Kebudalem meluap.

Ironisnya, rumah milik Bakar hanya berjarak beberapa meter dari sungai yang tanggulnya sudah kritis tersebut. Ketika malam merayap pagi, Bakar mendengar suara gemuruh yang cukup keras.

Karena penasaran, Bakar kemudian melihat sumber suara tersebut. Nah, saat itulah dia mengetahui dua rumahnya yang berhimpitan itu ambrol. "Ambrolnya hanya bagian belakang. Kedua rumah naas itu milika seorang warga bernama Bakar," kata Nurhuda, Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Jombang.

Meski BPBD sudah menurunkan anggotanya ke lokasi bencana, namun belum diketahui berapa kerugian materiil akibat peristiwa itu. Nur Huda beralasan, saat ini pihaknya masih mengidentifikasi tingkat kerusakan kedua rumah tersebut. "Diperkirakan kerugianya mencapai puluhan juta rupiah," ujarnya.

Nurhuda menambahkan, selain akan memberi bantuan materiil kepada korban, pihaknya mengaku sudah mengirimkan bantuan sembako untuk korban rumah roboh. "Dan yang tidak kalah penting, kami juga mengirim ratusan karung plastik sebagai penahan tanggul yang masuk kategori kritis," pungkasnya [suf/ted]


Perangi Narkoba, BNK Sisir Sekolahan di Jombang


 
Senin, 25 Februari 2013 10:46:02 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Maraknya peredaran narkoba di lingkungan sekolah membuat BNK (Badan Narkotika Kabupaten) Jombang melakukan langkah konkret. Mereka melakukan razia dan sosialisasi di SMA Negeri 1 Jombang, Senin (25/2/2013).

Razia dan penyuluhan tersebut dipimpin secara langsung oleh Ketua BNK Jombang, Widjono Soeparno. Begitu datang, rombongan BNK langsung menyisir kelas satu persatu. Selanjutnya dilakukan penggeledahan tas para pelajar. Hanya saja, hingga razia berakhir, petugas tidak mendapatkan barang haram itu.

Usai razia, Widjono menghimbau agar para pelajar menjauhi narkoba. Pasalnya, jika pelajar sudah menjamah barang terlarang itu, maka akan menganggu aktivitas belajar mengajar. Bahkan bisa jadi berurusan dengan polisi.

"Pelajar itu harapan bangsa. Oleh karenanya, masa muda utamanya para pelajar harus diisi dengan kegiatan yang bersifat positif. Jangan sampai sebaliknya, pelajar terjerumus dalam jerat narkoba," kata
Widjono mengungkapkan.

Berdasarkan data yang ada di BNK Kabupaten Jombang, lanjut Widjono, rentang tahun 2012, sebanyak 86 kasus pelajar dengan narkoba. Dari jumlah itu, sebanyak 17 pelajar sudah ditetapkan menjadi tersangka beserta ribuan barang bukti.

Jumlah itu meningkat tajam dibanding tahun 2011. Betapa tidak, pada 2011 hanya 49 kasus dengan tiga pelajar yang menjadi tersangka. "Meningkatnya jumlah pelajar yang terjerat narkoba di Jombang dipicu
oleh lalu lintas peredaran narkoba yang sudah tidak terkendali. Makanya kita terus melakukan penyuluhan guna mengerem laju peredaran tersebut," pungkas adik kandung mantan Gubernur Jatim, Imam Utomo, ini. [suf]


Terjepit Ekonomi, Pemuda Mojowarno Jombang Sikat 2 Tabung Elpiji


Sabtu, 23 Februari 2013 14:22:35 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono


Jombang - Berdalih terjepit masalah ekonomi, Sayudi (29), warga Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Jombang nekat mencuri dua tabung elpiji ukuran 3 kilogram dari sebuh toko.

Namun apes, pelaku berhasil diringkus petugas saat berusaha kabur mengendarai motor miliknya. Dari tangan tersangka petugas mendapatkan barang bukti berupa 2 buah tabung gas ukuran 3 kilogram, satu unit motor jenis Yamaha Mio bernopol S 4075 XS yang digunakan beraksi.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum melakukan aksinya, tersangka berpura-pura sebagai calon pembeli. Dia langsung datang ke sebuah toko milik Ahmad Fauzi (36), di Dusun Krajan, Desa Bandung, Kecamatan Diwek.

Namun saat penjaga toko lengah karena sibuk melayani pembeli lainnya, Sayudi beraksi. Dengansigap, ia mengambil 2 buah tabung elpiji ukuran 3 kilogram. Selanjutnya, dengan mengendarai motor, tersangka berusaha kabur. Nahasnya, penjaga toko memergokinya dan meneriakinya maling.

Dari teriakan itu beberapa warga berusaha mengejar. Bersamaan itu melintas beberapa petugas yang sedang ptroli. Mengetahui ada aksi pencurian, petugas segera mengejar dan menghadang tersangka. Warga Mojoduwur ini berhasil dilumpuhkan beserta barang bukti kejahatannya.

Tersangka kemudian digelandang ke mapolsek untuk penyidikan lebih lanjut. Kepada petugas, Sayudi beralasan dirinya nekad mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi. "Apapaun alasannya, tersangka tetap kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Apalagi, dia mengaku sudah tiga kali melakukan pencurian di toko tersebut," jelas Kapolsek Diwek, AKP Mintarto, Sabtu (23/2/2013). [suf/but]


Berkerudung Putih, Ribuan Santri Ikuti Senam Massal di Aloun-alun Jombang


 
Minggu, 24 Februari 2013 10:05:13 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Ribuan santri asal Jombang mengikuti senam massal yang digelar di alun-alun setempat, Minggu (24/2/2013). Layaknya santri, mereka tetap mengenakan kerudung dan juga kopyah saat mengikuti senam tersebut.

Senam massal yang diselenggarakan oleh HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri Indonesia) dan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Kabupaten Jombang berlangsung meriah. Apalagi dalam senam tersebut juga mengahadirkan sejumlah artis ibukota. Diantaranya, Aldi Taher, Peppy Empat Mata, serta Boy Band Dul Joni.

Sejak pagi, sekitar 10 ribu santri ini sudah berkumpul di alun-alun. Mereka berjajar di depan sebuah panggung besar. Praktis, alun-alun Jombang tak ubahnya seperti lautan jilbab warna putih. Selanjutnya, tiga orang bersarung yang merupakan personel Boy Band naik ke atas panggung sebagai pemandu senam.

Tak berselang lama, tiga pemuda tersebut langsung berlenggak-lenggok dengan gerakan senam. Ribuan santri yang berada di alun-alun mengikuti gerakan itu. "Santri bukan hanya pintar mengaji, tapi juga harus sehat," teriak pembawa acara dari atas panggung.

M Ghozali, Ketua Umum HIPSI, mengatakan, senam santripreuner di Jombang merupakan kali kedua. Sebelumnya, acara serupa juga digelar di GOR Untung Suropati Pasuruan. Walhasil, animo para santri di Kabupaten Jombang cukup tinggi.

"Selain pintar mengaji, seorang santri itu harus sehat dan memiliki jiwa wirausaha. Oleh karenanya, saat ini HIPSI juga sedang menguatkan jiwa enterpraner di kalangan santri. Kami ingin mencetak 1 juta pengusaha santri dalam 10 tahun ke depan ," katanya.

Sementara itu, Ketua LP Maarif Jombang, M Salmanudin Yazid mengatakan, senam massal tersebut diikuti lebih dari 10 ribu santri. Mereka berasal dari lembaga pendidikan dan pesantren yang berada dalam naungan LP Maarif.

Dia menambahkan, senam santripreuner ini adalah gerakan awal untuk menunjukkan para santri memiliki kecakapan, kecerdasan, serta berjiwa mandiri. "Dengan begitu, akan tercipta generasi santri yang sehat, tangguh, serta mandiri dalam bidang perekonomian," punkas pengasuh Ponpes Babussalam Kalibening, Mojoagung, Jombang, ini. [suf/kun]


Dikawal Banser, Pasangan WIRA Daftar KPU Jombang

Pilbup Jombang
Dikawal Banser, Pasangan WIRA Daftar KPU
 
Jum'at, 22 Februari 2013 18:10:15 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Pasangan Bacabup (Bakal Calon Bupati) - Bacawabup (Bakal Calon Bupati) Widjono Soeparno - Sumrambah (WIRA) mendaftarkan diri ke KPU Jombang, Jumat (22/2/2013). Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan ini dikawal pasukan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) saat konvoi dari kantor DPC ke KPU setempat.

Bukan hanya itu, iring-iringan sepeda motor dan rombongan abang becak juga ikut serta. Sepanjang perjalanan mereka tak henti menerikkan hidup WIRA. Pemberangkatan pasangan nasionalis tersebut diawali dengan pemotongan tumpeng di kantor DPC PDI Perjuangan. Selanjutnya, lantunan shalawar badar di kantor yang didominasi warna merah itu.

Sesampai di kantor KPU, rombongan Widjono - Sumrambah langsung disambut oleh Ketua KPU, Machwal Huda serta anggota lainnya. Mereka kemudian memeriksa berkas pendaftaran calon tersebut. Pasangan WIRA berada di dalam, ratusan pendukungnya menunggu di luar.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan, pasangan WIRA memenuhi persayaratan. Karena pasangan ini diusung oleh PDI Perjuangan yang notebene mempunyai 12 kursi di dewan. Untuk tahapan selanjutnya, seperti pemeriksaan kesehatan, kita umumkan menyusul," kata Machwal Huda.

Usai pendaftaran, Widjono mengatakan, pihaknya siap mematuhi tahapan pemilukada Jombang yang telah ditetapkan oleh KPU. Selain itu, lanjut Widjono, pasangan WIRA juga siap menciptakan pilkada yang aman, kondusif, dan berkualitas.

"Selain diusung oleh PDI Perjuangan, kami juga didukung oleh dua partai lainnya. Yakni Partai Hanura yang memiliki tiga kursi, dan PKPB yang memiliki dua kursi di dewan. Kami juga berterimakasih kepada Partai Nasdem Jombang yang ikut mengantar sekaligus penyemangat bagi WIRA," kata adik kandung mantan gubernur Jatim, Imam Utomo, ini.

Hal senada juga dilontarkan Sumrambah, cawabup PDI Perjuangan. Menurutnya, pasangan WIRA siap mengantarkan pilkada Jombang kondusif dan berkualitas. Makanya, meski sejumlah baliho miliknya dirusak oleh orang yak dikenal, dia menyikapinya dengan dewasa.

"Kami menyerukan kepada seluruh pendukungan WIRA agar tidak terpancing
dengan provokasi yang bisa membuat pilkada tidak aman. Meski baliho kami di sejumlah titik dirusak, kami tetap bersikap dewasa. Jangan sampai ada saling balas," katanya berpesan.

Pendaftaran cabup-cawabup sendiri ditutup hari ini hingga pukul 24.00 WIB. Dengan adanya pendaftaran pasangan WIRA berarti sudah ada tiga pasangan calon yang mendaftar. Dua pasangan lainnya adalah MUKTI (Munir Al Fanani - Wiwik Nuriati), yang diusung oleh PKB dan PKPI. Kemudian Nyono Suharli - Munjidah Wahab (NOAH), yang diusung oleh Partai Golkar, PPP, PKS, serta Partai Demokrat. [suf/kun]


KarSa Minta Restu Ribuan Jamaah Toriqoh Peterongan Jombang

Pilgub Jatim
KarSa Minta Restu Ribuan Jamaah Toriqoh
Kamis, 21 Februari 2013 14:06:20 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono


Jombang - Pasangan Soekarwo - Saifullah Yusuf atau Karsa mengahadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Jamaah Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah di Ponpes Darul Ulum Rejoso Peterongan, Jombang, Kamis (21/2/2013).

Di hadapan ribuan hadirin, Soekarwo berterus terang minta doa restu karena akan maju lagi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim yang digelar Agustus 2013 mendatang. "Saya dan Gus Ipul akan mencalonkan lagi pada pilgub mendatang. Untuk itu, saya minta doa restu kepada semuan jamaah toriqoh yang hadir," kata Soekarwo yang disambut dengan teriakan 'amin' secara bersama-sama.

Pria yang identik dengan kacamata dan brengos ini menambahkan, banyak hal yang sudah ia lakukan selama empat tahun kepemimpinan di Jatim bersama Gus Ipul. Di antaranya, mendorong sektor pendidikan berbasis pesantren lewat bantuan dana madrasah diniyah atau madin.

Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menambahkan, pembangunan bidang pendidikan agama itu sangat penting. Karena hal itu terkait erat dengan moral dan etika. Oleh karenanya, di saat daerah lain didera kasus yang berkaitan etika, namun di Jatim aman-aman saja. "Jatim aman itu tidak lepas dari peran pondok pesantren dan madrasah diniyah," ujarnya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga terus memerangi kemaksiatan di Jatim. Yakni, melakukan penutupan sejumlah lokalisasi. Mulai dari Tulungagung, Blitar, hingga Surabaya. Bukan hanya penutupan tanpa solusi, namun pemprov juga memberikan modal kerja bagi eks penghuni lokalisasi tersebut. "Selain kita beri modal sebesar Rp 3 juta, mereka juga kita bekali keterampilan seperti menjahit dan berdagang," ujar gubernur Jatim ini.

Hal senada juga dilontarkan oleh Wagub Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Ia dan Pakde Karwo akan maju lagi dalam pemilihan gubernur. "Saya tidak akan berbicara panjang lebar, karena sudah dikupas Pakde. Saya hanya minta doa restu untuk mencalonkan lagi dalam pilgub," ujarnya. [air/suf]

Pasangan NOAH Target Menang 70% di Pilbup Jombang

Pilbup Kabupaten Jombang

 
Kamis, 21 Februari 2013 14:56:35 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Pasangan Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Nyono Suharli - Munjidah Wahab atau NOAH menargetkan perolehan suaran sebesar 70 persen dalam Pilkada Kabupaten Jombang yang digelar 5 Juni 2013 mendatang.

Optimisme pasangan calon ini bukan tanpa alasan. Diantaranya, berdasarkan survei yang telah mereka lakukan, pasangan NOAH mendapatkan suara sebesar 70 persen. "Sebelumnya survei kami sebesar 40 persen. Namun jumlah tersebut terus meroket hingga mencapai angka 70 persen. Jadi kami menargetkan menang sebesar 70 persen," kata Mastur Baidlowi Saleh, ketua tim pemenangan NOAH, usai mengantarkan calonnya mendaftar di KPU, Kamis (21/2/2013).

Optimisme lainnya, lanjut Mastur, pasangan NOAH diusung oleh parpol gabungan yang notebene memiliki jumlah kursi yang signifikan.

Diantaranya, Partai Golkar sebanyak 7 kursi, PPP sebanyak 5 kursi, PKS sebanyak 2 kursi, serta Partai Demokrat sebanyak 7 kursi. Bukan hanya itu, pasangan NOAH juga mendapatkan energi baru dari Partai non parlemen, yakni Gerindra.

"Parpol gabungan yang mengusung NOAH sebanyak 21 kursi, bahkan yang terbaru Partai Gerindra juga bergabung. Masing-masing parpol tersebut mesin politiknya siap bekerja. Jadi kami optimis menang," tegas anggota DPRD Jombang dari Fraksi Partai Golkar ini.

Sementara itu, pasangan NOAH diantar ratusan pendukungnya saat mendaftar ke KPU Kabupaten Jombang, Jl KH Tamim Romly. Selain dari massa masing-masing parpol pengusung, nampak pula jamaah fatayat, Ansor, serta Muslimat NU. Sepanjang perjalanan lantunan shalawat nabi terus mengiringi.

Kedatangan pasangan NOAH disambut oleh Ketua KPU Jombang, Macwal Huda serta anggota lainnya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan sejumlah persyaratan administratif untuk pendaftaran cabup - cawabup. "Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pendukung, yang telah mengantar pasangan Nyono - Munjidah mendaftar ke KPU," ujar Nyono yang juga politisi asal Partai Golkar ini. [suf/ted]


Dealer Terbakar di Kesamben Jombang, 45 Motor Jadi Arang


 
Kamis, 21 Februari 2013 08:05:35 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Dealer motor UD Dua Putra Motor yang ada di Desa/Kecamatan Kesamben, Jombang ludes terbakar, Kamis (21/2/2013) sekitar pukul 01.00 dini hari. Akibatnya, sebanyak 45 unit sepeda motor hangus jadi arang. Kerugian yang diderita korban ditaksir mencapai ratusan juta rupiah

Jamal (45), pemilik dealer mengatakan, mengamuknya si jago merah berawal ketika dia dan istrinya, Sumarmi (40), sedang tertidur pulas. Jamal kemudian terjaga dari tidurnya usai mendengar suara benda meledak berkali-kali. Begitu membukan mata, api sudah menjilat-jilat di dealer yang berhimpitan dengan rumah induk miliknya.

Dengan perasaan panik, pria bertubuh kurus ini keluar dari rumah sembari berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu berhamburan keluar untuk melihat situasi. Manyadari ada kebakaran, warga membawa peralatan seadanya seperti ember untuk memadamkan si jago merah. Sedangkan warga lainnya, memukul kentongan sebagai pertanda bencana.

Namun, kencangnya angin membuat api semakin cepat berkobar. Suara ledakan yang diduga berasa dari tangki motor  terus bersahutan. Karena kuwalahan, satu unit mobil PMK (Pemadam Kebakaran) juga didatangkan. Sayangnya, saat mobil tersebut sampai di lokasi, api sudah padam. Sebanyak 45 unit motor sudah menjadi arang.
"Api berkobar sekitar 1 jam. Tepat pukul 02.00 WIB api padam," kata Jamal, dengan tatapan kosong.

Apa penyebab kebakaran itu? Jamal hanya menggelengkan kepala. Ia mengaku saat ini masih syok. "Saya belum bisa berpikir. Yang pasti di dealer itu ada 45 motor, satu diantaranya masih baru. Sedangkan lainnya merupakan motor bekas," ujar Jamal.

Hingga pagi ini lokasi kebakaran itu sudah dipasangi police line. Dua orang polisi nampak masih berjaga di depan dealer yang berdekatan dengan pasar tersebut. [suf]


Jatuh dari Gendongan, Bayi 13 Bulan di Jombang Tewas di Sumur


 
Rabu, 20 Februari 2013 17:58:27 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Seorang bayi yang masih berusia 13 bulan, Dina Nur, tewas mengenaskan di dasar sumur, Rabu (20/2/2013). Sebelumnya, bayi malang itu terlepas saat berada dalam gendongan sang ibu. Kejadian itu membuat warga Desa Jombatan Kecamatan Kesamben, Jombang gempar.

Kapolsek Kesamben, AKP Lely Bahtiar mengungkapkan, peristiwa tragis tersebut diketahui sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, Dina bersama ibunya berada di dalam kamar mandi. Bayi berusia 13 bulan itu baru saja buang air besar. Usai dibersihkan, korban digendong kembali oleh ibunya melintasi sumur yang berada dekat dengan kamar mandi.

Tanpa diduga, ketika berjalan dekat sumur tersebut, korban berontak dari dalam gendongan. Kontan saja, sang ibu seketika kaget dan berusaha menenangkannya. Bukannya tenang, korban semakin lincah bergerak. Sang ibu pun tak kuasa menahannya hingga korban terjatuh.

Ironisnya, korban langsung terjatuh ke dalam sumur. Melihat anaknya masuk sumur, ibu korban berteriak histeris dan minta tolong warga. Beberapa warga segera berdatangan berupaya lakukan penyelamatan. Namun mereka sempat kesulitan karena sumur cukup dalam dan airnya penuh. Untuk memudahkan, warga kemudian menggunakan mesin pompa air untuk menguras sumur.

Setelah 1,5 jam, akhirnya warga berhasil mengevakuasi tubuh korban. Namun tragis, bayi yang masih lucu-lucunya itu sudah tak bernyawa lagi. Atas kejadian tersebut warga segera melapor ke polsek setempat. "Berdasarkan keterangan saksi dan hasil olah TKP, peristiwa tersebut murni kecelakaan, korban tewas karena jatuh ke dalam sumur," jelas Lely. [suf/kun]


Izin Kerja, Gadis Cantik Asal Jombang Korban Trafficking?

Empat Bulan Hilang
Izin Kerja, Gadis Cantik Korban Trafficking?
 
Selasa, 19 Februari 2013 11:30:21 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Seorang gadis cantik bernama Rut Indah Kusumawati, diduga menjadi korban perdagangan manusia atau trafficking. Ia dilaporkan hilang sejak 2 Oktober 2012 lalu. Meski keluarga sudah melakukan pencarian, namun Rut tak jelas rimbanya.

M Sholahuddin, Direktur LPPA (Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak) Jombang, mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari keluarga korban. Intinya, gadis lulusan SMK di Jombang tahun 2011 ini berangkat dari rumah sejak Oktober 2012. Saat itu Rut berpamitan hendak bekerja di Surabaya.

Namun seiring laju waktu, warga Dusun Banjarpoh, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, ini tak pernah berkirim kabar. Sudah begitu, alamat tempat dia bekerja juga tidak jelas. Praktis, keluarganya bingung tujuh keliling. "Jika dilihat dari ceritanya, kami menduga Rut menjadi korban trafficking," ujar Sholahuddin, Selasa (19/2/2013).

Direktur LPPA ini menambahkan, ada beberapa indikasi yang mengarah Rut merupakan korban sindikat perdagangan manusia. Salah satunya adalah tidak jelasnya alamat, baik tempat kerja atapun teman yang dulu mengajak korban bekerja ke Surabaya.

Bahkan, orang tua korban pernah mendatangi sebuah bengkel mobil yang katanya menjadi tempat kerja anaknya. Hanya saja, pemilik usaha tersebut mengaku tidak pernah menerima karyawan perempuan. "Ironisnya lagi, orang yang dulu mengajak Rut ke Surabaya juga tidak bisa dilacak. Alamatnya palsu," terangnya.

Lagi-lagi, Sholahuddin meyakini jika anak dari Kusno tersebut menjadi korban trafficking. "Dari lima kasus trafficking yang pernah terjadi di Jombang, modusnya sama. Nah, itu merupakan cara kerja sindikat perdagangan manusia," pungkas Sholahuddin. [air/suf]
 
 

Disambar KA, Pengendara Motor Tewas Seketika di Plandi Jombang


 
Senin, 18 Februari 2013 18:42:24 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Seorang pengendara motor tewas mengenaskan setelah ditabrak KA (Kereta Api) Rapih Dhoho di perlintasan tak berpalang di Desa Plandi, Jombang Kota, Senin (18/2//2013) sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat kejadian itu, korban terseret hingga beberapa meter.

Kejadian itu bermula ketika pemuda yang belum diketahui identitasnya itu mengendarai motor dari arah barat. Selanjutnya, ia belok kanan untuk menuju arah Desa Plandi. Ia menggeber gas untuk menaiki tanjakan di atas rel. Namun ironis, pada saat bersamaan, dari arah barat melaju kereta api Rapih Dhoho dengan kecepatan tinggi.

Warga yang ada di sekitar lokasi berusaha mengingatkan dengan meneriaki korban. Akan tetapi tidak didengar oleh korban. Nah, kereta api tersebut menghantam motor Mega Pro Nopol S 5916 YI yang dikendarai korban. Akibat benturan keras itu, korban beserta motornya terseret hingga beberapa meter. "Pemuda itu langsung tewas di lokasi," ujar Muslikah (45), saksi mata.

Warga yang melihat kejadian itu berusaha memberi pertolongan. Sedangkan warga lainnya melaporkan kecelakaan naas itu ke Polsek Jombang Kota. Dari pemeriksaan petugas diketahui jika korban bernama Sunadri (31), warga Kecamatan Diwek. "Jasad korban kita bawa ke kamar mayat," ujar Kapolsekta Jombang, AKP Tunggul Yahman. [suf/but]


Ular Sanca 4 Meter Gemparkan Warga Ploso Jombang


 
Senin, 18 Februari 2013 11:17:42 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Warga Dusun Pekunden Desa Kedungdowo Kecamatan Ploso, Jombang digegerkan oleh penemuan ular jenis sanca kembang sepanjang empat meter. Ular tersebut ditemukan usai desa itu diterjang banjir.

Tertangkapnya ular tersebut juga sedikit melegakan warga. Karena sebelumnya warga kerap kehilangan ayam miliknya. "Ular ini kami tangkap beramai-ramai usai banjir kemarin," kata Turgil Subandi (47), warga setempat sembari memamerkan ular tangkapannya, Senin (18/2/2013).

Usai ditangkap, ular dengan motif seperti batik ini kemudian ditempatkan di sebuah kandang darurat. Agar tidak mengamuk, hewan melata itu diberi ayam sebagai makanan.

Turgi menjelaskan, ular sanca kembang itu terus melilit ketika sejumlah warga mencoba mengangkatnya. Maklum saja, selain panjang badannya empat meter, ular tersebut memilik diameter 20 sentimeter, dan berat badan 50 kilogram.

Meski berhasil ditangkap, namun penemu ular mengaku masih bingung merawatnya. "Makanya kami bermaksud untuk menjualnya," pungkasnya. [suf/kun]


Musliman NU Kudu Jombang Antar Pasangan Mukti ke KPU

Pilbup Kabupaten Jombang
Jamaah Muslimat Ikut Antar Pasangan Mukti
 
Rabu, 20 Februari 2013 12:58:01 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Sejumlah anggota jamaah Muslimat NU ikut mengantar pasangan Mukti (Munir Al Fanani - Wiwik Nuriyati) mendaftar ke KPU Jombang sebagai calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). Pasangan tersebut diusung oleh parpol gabungan, yakni PKB dan PKPI.

"Saya rombongan muslimat NU Kecamatan Kudu. Kedatangan kami untuk mengantar pasangan Mukti ke KPU untuk daftar sebagai calon bupati. Selain dari Kecamatan Kudu, ada juga muslimat dari Kecamatan Ploso," kata Purwati (40), anggota Muslimat asal Kudu, Rabu (20/2/2013).

Sebelum diarak ke kantor KPU, pendukung Mukti ini berkumpul di Graha Gus Dur atau kantor DPC PKB Jombang. Ratusan pendukung tersebut kemudian menggelar istighasah. Pasangan Munir - Wiwik berada di tengah-tengah. Usai istighasah, shalawat nabi berkumandang mengiringi perjalanan tersebut KPU.

Ketua DPC PKB Jombang, Subaidi Muchtar, mengatakan, munculnya pasangan Mukti dalam pilbup Jombang 5 Juni mendatang bukan main-main. Artinya, pasangan tersebut akan melakukan perubahan di Kabupaten Jombang. Subaidi juga meminta para pendukunya tidak terpancing dengan isu-isu yang mendsikreditkan pasangan Mukti. "Pasangan Mukti akan membawa perubahan di Jombang," kata Subaidi.

Dia melanjutkan, ada tiga isu besar yang diusung pasangan Mukti. Diantaranya, kemakmuran, pendidikan berbasis pesantren, serta kesehatan. "Dengan tiga hal tersebut Jombang akan menjadi kabupaten yang makmur, pintar, dan sehat," tegasnya.

Sesampai di kantor KPU Jombang, Jl KH Romly Tamin, pasangan Mukti kembali diarak dengan rebana dan shalawat. Selanjutnya mereka menajatkan doa secara bersama-sama. [suf/but]


Bosan Nganggur, 2 Pemuda Ploso Jombang Jualan Pil Koplo

 
Rabu, 20 Februari 2013 08:37:36 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Dua orang pemuda ditangkap Polres Jombang karena menjual pil koplo jenis dobel L. Mereka adalah M Sony (24), warga Dusun Kesamben, Desa Bawangan, Kecamatan Ploso dan Andik Sutanto alias Kamsi (25), warga Dusun Pagerongkol, Desa Pagertanjung, Kecamatan Ploso, Jombang. Kepada petugas, dua pelaku ini mengaku nekat jualan pil koplo karena bosan menganggur.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, mengatakan, penangkapan keduanya berawal dari informasi masyarakat tentang adanya transaksi narkoba di kawasan Dusun Pagerongkol. Selain itu, warga juga kerap memergoki beberapa pemuda sedang teler karena pengaruh narkoba.

Atas dasar informasi itu, beberapa petugas yang telah menyamar segera bergerak ke lokasi yang dimaksud. Dan ternyata benar, petugas melihat salah satu tersangka yakni Sony dengan gerak-gerik mencurigakan. Rupanya, tersangka baru saja bertransaksi pil haram. Tak ingin kehilangan sasaran, petugas segera meringkus Sony. Awalnya, pelaku mengelak tudingan petugas. Namun setelah digeledah, Sony tak
bisa berkutik, karena petugas menemukan barang bukti pil koplo yang disembunyikan dalam bekas bungkus rokok.

Tersangka Sony diringkus sekitar pukul 22.40 WIB saat mengendarai motor jenis Yamaha Mio bernopol S 5201 YV. Dari tangan Sony, polisi juga mendapatkan barang bukti sebanyak 28 butir pil koplo. Saat menjalani pemeriksaan, tersangka mengakui kalau pil koplo tersebut didapatkan dari seorang bernama Kamsi. Hanya berselang 10 menit kemudian, Kamsi
berhasil diringkus petugas tak jauh dari lokasi. Barang bukti yang
didapatkan sebanyak 250 butir pil koplo dan uang sebesar Rp 80 ribu yang diduga hasil transaksi.

"Saat ini keduanya sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres. Kami juga masih mengembangkan kasus ini guna mengungkap jaringan pengedar lainnya," pungkas Widodo, Rabu (20/2/2013). [suf/but]


Bu Guru di Ploso Jombang Jadi Korban Jambret

Jambret Sikat Tas Bu Guru
 
Selasa, 19 Februari 2013 09:10:34 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Seorang guru bernama Nunik Kushartini (58), warga Desa/Kecamatan Ploso menjadi korban bandit jalanan. Tas yang dibawanya dijambret seorang laki-laki berkendara motor jenis Kawazaki Ninja, nopol tak diketahui. Akibatnya, sebuah HP dan uang sebesar Rp 400 ribu yang ada dalam tas tersebut amblas.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Selasa (19/2/2013), menjelaskan, kejahatan yang dialami korban terjadi di Jalan Raya Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung. Sebelumnya, korban diketahui berkendara motor dalam perjalanan pulang. Maklum saja, korban usai mengajar di wilayah Mojoagung.

Saat itu, korban juga membawa sebuah tas kecil. Tanpa disadari, korban dikuntit seorang laki-laki berkendara motor jenis Ninja. Saat mendekati lokasi, pria tersebut langsung menggeber gas motornya semabri menyambar tas yang dibawa korban. Berhasil. Selanjutnya, pelaku langsung tancap gas kabur menggondol hasil kejahatannya.

Meski sempat berteriak minta tolong, pelaku berhasil kabur. "Kejahatan jalanan ini terjadi kemarin sekitar pukul 14.30 WIB. Atas laporan korban, kami melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku," pungkasnya. [suf/ted]


Ribuan Orang Berebut Durian Gratis di Wonosalam Jombang

Ada yang Terluka, Ada yang Kecopetan
Minggu, 17 Februari 2013 14:26:47 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Ribuan pengunjung berebut buah durian di lapangan Kecamatan Wonosalam, Jombang, Minggu (17/2/2013). Mereka saling berdesakan untuk mendapatkan buah durian gratis tersebut. Akibatnya, banyak pengunjung yang terluka karena kejatuhan buah itu. Bahkan, sejumlah pengunjung mengaku kehilangan dompet saat berdesak-desakan.

Sejak pagi, ribuan warga mulai mendatangai lapangan Wonosalam. Selain dari Jombang, mereka juga datang dari luar kota. Semisal, Mojokerto, Nganjuk, Surabaya, serta Kediri. Meski lapangan becek karena sisa hujan semalam, hal itu tidak menyurutkan para pengunjung. Di tengah lapangan tersebut, sebanyak 2013 buah durian sudah tertata membentuk gunungan.

Untuk mengamankan gunungan tersebut, di sekelilingnya dibatasi pagar besi. Selain itu, sejumlah petugas kepolisian juga siaga. Sembari menunggu acara grebek durian, pengunjung disuguhi penampilan musik dangdut. "Durian yang disajikan secara gratis ini sebanyak 2013 buah," kata Camat Wonosalam, Tony Prasetyo, Minggu (17/2/2013), sebelum acara.

Sebelum pesta durian dimulai, warga Wonosalam melakukan kirab hasil bumi. Arak-arakan itu berasal dari sembilan desa dari kecamatan tersebut. Begitu kirab itu memasuki lapangan, warga langsung menyerbu dan berebut. Dalam sekejab, arak-arakan itu ludes diserbu warga.

Kurang puas, ribuan warga itu kemudian menyerbu gunungan durian yang sudah 'parkir' di tengah lapangan. Bahkan, warga rela melompati pagar pembatas dari besi yang ada di dekat gunungan. Selanjutnya, mereka mengambil buah yang rasanya legit tersebut. Akibat rebutan itu, beberapa pengunjung sampai berdarah karena tergores duri.

Panitia dan pihak keamanan yang tak mampu mencegah akhirnya membiarkan warga memanjat ‘tumpeng’ dan menjarah ribuan durian tersebut. "Jangan berebut. Durian jangan dilempar-lempar, karena bisa melukai warga lain. Tolong yang tertib," teriak penitia dari atas panggung hiburan.

Dalam waktu setengah jam, ribuan durian yang semula tertata rapi pada kerangka berbentuk kerucut itu pun ludes. Yang tertinggal hanya kerangka bambu berbentuk kerucut setinggi sekitar 4 meter.
Wabup Jombang Widjono Soeparno mengaku senang dengan antusiasme warga.

Menurut Widjono, acara ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan dari warga Jombang, khususnya petani durian atas panen yang melimpah. Dia juga mengatakan bahwa tradisi tahunan itu sekaligus untuk mempromosikan potensi di Wonosalam. Mulai potensi wisata, pertanian, peternakan, perkebunan, hingga produk-produk unggulan Wonosalam lainnya.

Sementara itu, Budi (36), salah satu pengunjung mengatakan, ia datang bersama seorang temannya bernama Suroso (30). Tujuannya, ingin mendapatkan durian secara gratis. Namun apes, saat berebut durian, pelipisnya kena lempar buah berduri tersebut. Bukan hanya itu, uang di kantong Suroso juga lenyap disambar copet.

"Saya mendapatkan empat buah durian saat rebutan. Namun sayangnya, dompet saya hilang. Padahal dompet tersebut berisi uang Rp 250 ribu, dan sejumlah surat penting termasuk STNK dan KTP," ujar Budi, ketika ditemui di lokasi acara. [suf/but]