Senin, 25 Februari 2013 21:28:01 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang -
Yustiana (35), warga Jl Flamboyan Desa Candimulyo, Jombang Kota berbuat
nekat dengan cara minum racun serangga, Senin (25/2/2013).
Aksi bunuh diri itu diduga dipicu karena faktor ekonomi. Termasuk kebingunan Yustiana untuk membiayai sekolah dua buah hatinya. Maklum saja, belum lama ini Yustiana ditinggal mati sang suami. Beruntung, aksi nekat itu kepergok keluarga. Selanjutnya, ibu dua anak ini dilarikan ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUD Jombang.
Kunadi (54), kerabat korban mengatakan, ada perubahan perilaku pada diri keponakannya itu sejak ditinggal mati suaminya. Selain kerap melamun, Yustiana juga sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri. Salah satunya, korban pernah menceburkan diri ke suangai yang berarus deras. Namun beruntung, nyawa warga Jl Flamboyan ini bisa diselamatkan.
"Tadi sewaktu masuk kamar, orangtuanya kaget karena Yustiana terkapar dengan mulut berbusa. Di sebelahnya ada satu botol cairan pembasmi serangga. Dia mencoba bunuh diri lagi," kata Kunadi yang juga perangkat desa Candimulyo ini.
Apa penyebab bunuh diri tersebut? Kunadi tidak mengetahui secara pasti. Namun menurutnya, Yustiana kerap berbuat nekat sejak ditinggal mati sang suami yang bekerja di sebuah bank milik pemerintah. Apalagi, uang santunan dari bank yang rencananya digunakan untuk biaya pendidikan anaknya itu diambil paksa oleh mertuanya yang beralamat di Sidoarjo.
Akibatnya, korban yang tidak mempunyai pekerjaan tetap ini kebingungan masalah ekonomi, termasuk biaya sekolah anaknya yang sudah menginjak sekolah dasar. "Alhamdulillah setelah menjalani perawatan medis, kondisinya sekarang mulai membaik," katanya ketika di temui di RSUD Jombang.
Sementara itu, polisi yang mendapat laporan atas kejadian itu langsung mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara). Korps berseragam cokelat ini mengamankan bungkus racun serangga serta gelas yang berada di lokasi. "Korban belum bisa kita mintai keterangan karena masih menjalani perawatan," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo. [suf/kun]
Aksi bunuh diri itu diduga dipicu karena faktor ekonomi. Termasuk kebingunan Yustiana untuk membiayai sekolah dua buah hatinya. Maklum saja, belum lama ini Yustiana ditinggal mati sang suami. Beruntung, aksi nekat itu kepergok keluarga. Selanjutnya, ibu dua anak ini dilarikan ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUD Jombang.
Kunadi (54), kerabat korban mengatakan, ada perubahan perilaku pada diri keponakannya itu sejak ditinggal mati suaminya. Selain kerap melamun, Yustiana juga sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri. Salah satunya, korban pernah menceburkan diri ke suangai yang berarus deras. Namun beruntung, nyawa warga Jl Flamboyan ini bisa diselamatkan.
"Tadi sewaktu masuk kamar, orangtuanya kaget karena Yustiana terkapar dengan mulut berbusa. Di sebelahnya ada satu botol cairan pembasmi serangga. Dia mencoba bunuh diri lagi," kata Kunadi yang juga perangkat desa Candimulyo ini.
Apa penyebab bunuh diri tersebut? Kunadi tidak mengetahui secara pasti. Namun menurutnya, Yustiana kerap berbuat nekat sejak ditinggal mati sang suami yang bekerja di sebuah bank milik pemerintah. Apalagi, uang santunan dari bank yang rencananya digunakan untuk biaya pendidikan anaknya itu diambil paksa oleh mertuanya yang beralamat di Sidoarjo.
Akibatnya, korban yang tidak mempunyai pekerjaan tetap ini kebingungan masalah ekonomi, termasuk biaya sekolah anaknya yang sudah menginjak sekolah dasar. "Alhamdulillah setelah menjalani perawatan medis, kondisinya sekarang mulai membaik," katanya ketika di temui di RSUD Jombang.
Sementara itu, polisi yang mendapat laporan atas kejadian itu langsung mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara). Korps berseragam cokelat ini mengamankan bungkus racun serangga serta gelas yang berada di lokasi. "Korban belum bisa kita mintai keterangan karena masih menjalani perawatan," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo. [suf/kun]