Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Pertemanan
lewat situs jejaring sosial facebook (FB) kembali memakan korban. Kali
ini korbannya adalah A'yanul Fuadah (21), mahasiswi asal Dusun Paritan,
Desa Keras, Kecamatan Diwek, Jombang. Komputer jinjing atau laptop milik
mahasiswi ini dibawa kabur oleh seorang pemuda yang baru ia kenal lewat
situs jejaring sosial FB.
"Polisi sudah menerima laporan dari korban. Selanjutnya, korban kita mintai keterangan termasuk meminta ciri-ciri pelaku yang membawa kabur laptop tersebut. Selain itu, kami juga menerjunkan anggota guna melakukan penyelidikan," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo, Minggu (13/7/2014).
Widodo menjelaskan, sebelumnya antara korban dan pelaku sudah kenal. Meski perkenalan tersebut hanya lewat dunia maya. Namun demikian, keduanya semakin lama semakin akrab. Selanjutnya, pelaku yang mengaku bernama Desta (22) meminta jumpa darat dengan korban. Gayungpun bersambut, Fuadah mengiyakan ajakan itu. Karena memang dirinya penasaran dengan sosok Desta yang kerap menggodanya lewat status nakal di dunia maya.
Singkat cerita, jumpa darat antara dua pengguna FB ini dilakukan. Namun demikian, pelaku yang juga mengaku berstatus sebagai mahasiswa ini belum berulah. Desta lebih banyak mengikuti arus. Hingga kemudian berlanjut pertemuan-pertemuan lagi. Nah, pada pertemuan yang kesekian kalinya itulah otak kriminal Desta mulai bekerja. Pelaku meminta agar korban menunggunya di Jalan Raya Kwaron, Diwek atau depan Perumahan Edelweis.
Tidak lupa, Desta juga mengatakan kepada Fuadah bahwa dirinya hendak meminjam laptop untuk mengerjakan tugas kuliah. Lagi-lagi warga Dusun Paritan ini hanya bisa mengiyakan. Komputer jinjing itu kemudian ia serahkan ke Desta. Nah, sejak itu pula Desta sudah tidak bisa dihubungi lagi. Laptop milik mahasiswi inipun melayang. Sadar menjadi korban penipuan, Fuadah melaporkan peristiwa itu ke polisi. "Korban menderita kerugian sekitar Rp 2,8 juta," pungkas Widodo. [suf/kun]
"Polisi sudah menerima laporan dari korban. Selanjutnya, korban kita mintai keterangan termasuk meminta ciri-ciri pelaku yang membawa kabur laptop tersebut. Selain itu, kami juga menerjunkan anggota guna melakukan penyelidikan," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo, Minggu (13/7/2014).
Widodo menjelaskan, sebelumnya antara korban dan pelaku sudah kenal. Meski perkenalan tersebut hanya lewat dunia maya. Namun demikian, keduanya semakin lama semakin akrab. Selanjutnya, pelaku yang mengaku bernama Desta (22) meminta jumpa darat dengan korban. Gayungpun bersambut, Fuadah mengiyakan ajakan itu. Karena memang dirinya penasaran dengan sosok Desta yang kerap menggodanya lewat status nakal di dunia maya.
Singkat cerita, jumpa darat antara dua pengguna FB ini dilakukan. Namun demikian, pelaku yang juga mengaku berstatus sebagai mahasiswa ini belum berulah. Desta lebih banyak mengikuti arus. Hingga kemudian berlanjut pertemuan-pertemuan lagi. Nah, pada pertemuan yang kesekian kalinya itulah otak kriminal Desta mulai bekerja. Pelaku meminta agar korban menunggunya di Jalan Raya Kwaron, Diwek atau depan Perumahan Edelweis.
Tidak lupa, Desta juga mengatakan kepada Fuadah bahwa dirinya hendak meminjam laptop untuk mengerjakan tugas kuliah. Lagi-lagi warga Dusun Paritan ini hanya bisa mengiyakan. Komputer jinjing itu kemudian ia serahkan ke Desta. Nah, sejak itu pula Desta sudah tidak bisa dihubungi lagi. Laptop milik mahasiswi inipun melayang. Sadar menjadi korban penipuan, Fuadah melaporkan peristiwa itu ke polisi. "Korban menderita kerugian sekitar Rp 2,8 juta," pungkas Widodo. [suf/kun]