Reporter : Misti P.
Mojokerto (beritajatim.com) - Edi Setiawan
(20) Dusun Genenglo, Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang
tenggelam di Sungai Porong Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging,
Kabupaten Mojokerto. Diduga korban tidak bisa berenang saat mandi di
Sungai Porong bersama empat temannya.
Kasi Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto, Didik Sudarsono mengatakan, korban dilaporkan tenggelam di Sungai Porong ke warga pada Rabu (16/07/2014)sekitar pukul 17.15 WIB. "Sebelum tenggelam, korban mandi di Sungai Porong bersama empat temannya," ungkapnya, Kamis (17/07/2014).
Masih kata Didik, diduga korban tidak bisa berenang. Sedang saat korban mandi di sungai jarak korban mandi dengan empat orang temannya saling berjauhan. Dari keterangan teman korban, saat tenggelam korban sempat melambaikan tangan, namun teman korban tak berani menolong.
"Teman korban kemudiab meminta bantuan warga sekitar, beberapa warga Desa Kedungmungal berusaha melakukan pencarian dengan cara menyelam di lokasi tenggelamnya korban. Lokasi tenggelamnya korban memiliki kedalaman sekitar 10 meter," katanya.
Tadi malam, lanjut Didik, setelah sekitar dua jam warga mencari dengan menyelam secara manual, potensi SAR Mojokerto bersama warga dan polisi melakukan pemantauan di lokasi tenggelamnya korban. Menurut Didik, karena biasanya, dalam 12 jam jasad yang tenggelam akan mengambang ke permukaan.
"Namun hingga kini jazad korban belum ditemukan. Pencarian jasad korban akan dilanjutkan pagi ini, potensi SAR Mojokerto akan melakukan pencarian di lokasi bersama Basarnas Surabaya menggunakan perahu karet untuk menyisir sekitar lokasi tenggelamnya korban," jelasnya.(tin/ted)
Kasi Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto, Didik Sudarsono mengatakan, korban dilaporkan tenggelam di Sungai Porong ke warga pada Rabu (16/07/2014)sekitar pukul 17.15 WIB. "Sebelum tenggelam, korban mandi di Sungai Porong bersama empat temannya," ungkapnya, Kamis (17/07/2014).
Masih kata Didik, diduga korban tidak bisa berenang. Sedang saat korban mandi di sungai jarak korban mandi dengan empat orang temannya saling berjauhan. Dari keterangan teman korban, saat tenggelam korban sempat melambaikan tangan, namun teman korban tak berani menolong.
"Teman korban kemudiab meminta bantuan warga sekitar, beberapa warga Desa Kedungmungal berusaha melakukan pencarian dengan cara menyelam di lokasi tenggelamnya korban. Lokasi tenggelamnya korban memiliki kedalaman sekitar 10 meter," katanya.
Tadi malam, lanjut Didik, setelah sekitar dua jam warga mencari dengan menyelam secara manual, potensi SAR Mojokerto bersama warga dan polisi melakukan pemantauan di lokasi tenggelamnya korban. Menurut Didik, karena biasanya, dalam 12 jam jasad yang tenggelam akan mengambang ke permukaan.
"Namun hingga kini jazad korban belum ditemukan. Pencarian jasad korban akan dilanjutkan pagi ini, potensi SAR Mojokerto akan melakukan pencarian di lokasi bersama Basarnas Surabaya menggunakan perahu karet untuk menyisir sekitar lokasi tenggelamnya korban," jelasnya.(tin/ted)