Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) -
Guruh Haryanto (33), warga Jalan Abdurrahman Saleh Jombang kehilangan
tas warna hitam yang berisi berisi laptop, uang tunai, dan surat-surat
penting.
Tas tersebut ia taruh di atas motor, sedangkan korban masuk ke
anjungan tunai mandiri (ATM) BNI Jalan Wahid Hasyim guna melakukan
transfer uang ke rekannya. Total kerugian korban mencapai Rp 6 juta.
"Kami sudah menerima laporan pencurian tas itu. Selanjutnya, kami menurunkan sejumlah petugas untuk melakukan penyelidikan. Kalau ditotal korban mengalami kerugian sebesar Rp 6 juta," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Selasa (15/7/2014).
Widodo menjelaskan, aksi pencurian itu terjadi sekitar pukul 20.15 WIB. Awalnya, korban mendatangi ATM Bank BNI di Jalan Wahid Hasyim. Sesuai rencana, Guruh hendak menransfer uang ke salah satu rekannya. Begitu sampai, Guruh memarkir sepeda motor bernopol W 3554 NY yang ia kendarai di lokasi.
"Kami sudah menerima laporan pencurian tas itu. Selanjutnya, kami menurunkan sejumlah petugas untuk melakukan penyelidikan. Kalau ditotal korban mengalami kerugian sebesar Rp 6 juta," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Selasa (15/7/2014).
Widodo menjelaskan, aksi pencurian itu terjadi sekitar pukul 20.15 WIB. Awalnya, korban mendatangi ATM Bank BNI di Jalan Wahid Hasyim. Sesuai rencana, Guruh hendak menransfer uang ke salah satu rekannya. Begitu sampai, Guruh memarkir sepeda motor bernopol W 3554 NY yang ia kendarai di lokasi.
Ironisnya, warga Jl Abdurrahman Saleh Jombang ini membiarkan tas
miliknya berada di atas jok motor. Guruh merasa aman, karena saat itu
ada Satpam yang berjaga di lokasi ATM.
Tidak kurang dari lima menit korban berada di ruangan ATM guna melakukan transaksi. Namun alangkah kagetnya Guruh ketika keluar dari bilik ATM. Karena tas warna hitam miliknya tidak berada di tempat semula. Padahal di dalam tas merek Polo itu terdapat laptop, pakaian, buku tabungan, flasdisk, modem, serta uang tunai sebesar Rp 350 ribu.
Dengan perasaan panik, dia lantas menanyakan perihal hilangnya tas tersebut ke petugas Satpam yang berjaga. Namun bukan jawaban memuaskan yang didapat. Satpam BNI tersebut justru menggelengkan kepada sebagai tanda tidak tahu. Sadar menjadi korban kejahatan, Guruh akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi. [suf]
Tidak kurang dari lima menit korban berada di ruangan ATM guna melakukan transaksi. Namun alangkah kagetnya Guruh ketika keluar dari bilik ATM. Karena tas warna hitam miliknya tidak berada di tempat semula. Padahal di dalam tas merek Polo itu terdapat laptop, pakaian, buku tabungan, flasdisk, modem, serta uang tunai sebesar Rp 350 ribu.
Dengan perasaan panik, dia lantas menanyakan perihal hilangnya tas tersebut ke petugas Satpam yang berjaga. Namun bukan jawaban memuaskan yang didapat. Satpam BNI tersebut justru menggelengkan kepada sebagai tanda tidak tahu. Sadar menjadi korban kejahatan, Guruh akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi. [suf]