Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Akibat diguyur hujan deras, ruangan kelas di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Keboan Kecamatan Ngusikan, Jombang ambruk. Atap ruangan tersebut runtuh berkeping-keping, sudah begitu tembok ruangan tersebut juga retak akibat tak kuat menahan beban. Padahal ruangan kelas tersebut baru setahun dibangun.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi Selasa (24/12/2013), sekitar pukul 08.00 WIB itu. Hingga sore ini pihak sekolah masih sibuk melakukan pembersihan sisa-sisa reruntuhan bangunan. "Kejadiannya pagi tadi. Tiba-tiba saja, atap kelas runtuh. Kayu penyangga atau kuda-kudanya juga rontok," kata warga setempat.
Masrukhin (35), Waka Kesiswaan MAN Keboan membenarkan peristiwa itu. Ia menjelaskan, meski kelas tersebut roboh, namun tidak ada korban jiwa. Sebab, beberapa bulan sebelumnya ruangan kelas XI itu sudah dikosongkan. Masrukin juga mengungkapkan bahwa ruangan yang ambruk itu baru setahun berdiri. "Saya sendiri baru tahu ambruknya ruangan ini tadi pagi," katanya.
Masrukin mengungkapkan, hujan deras memang terus mengguyur kawasan Keboan sejak dua hari terakhir ini. Akibatnya, beban yang disangga oleh atap tersebut semakin berat. Padahal, kerangka atap sudah lama keropos karena kualitas kayu yang jelek. Nah, karena kondisi itulah atap ruangan tersebut akhirnya ambruk. "Kualitas kayunya memang jelek. Selain itu, ada kesalahan metode pemasangann," pungkasnya. [suf/kun]
Jombang (beritajatim.com) - Akibat diguyur hujan deras, ruangan kelas di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Keboan Kecamatan Ngusikan, Jombang ambruk. Atap ruangan tersebut runtuh berkeping-keping, sudah begitu tembok ruangan tersebut juga retak akibat tak kuat menahan beban. Padahal ruangan kelas tersebut baru setahun dibangun.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi Selasa (24/12/2013), sekitar pukul 08.00 WIB itu. Hingga sore ini pihak sekolah masih sibuk melakukan pembersihan sisa-sisa reruntuhan bangunan. "Kejadiannya pagi tadi. Tiba-tiba saja, atap kelas runtuh. Kayu penyangga atau kuda-kudanya juga rontok," kata warga setempat.
Masrukhin (35), Waka Kesiswaan MAN Keboan membenarkan peristiwa itu. Ia menjelaskan, meski kelas tersebut roboh, namun tidak ada korban jiwa. Sebab, beberapa bulan sebelumnya ruangan kelas XI itu sudah dikosongkan. Masrukin juga mengungkapkan bahwa ruangan yang ambruk itu baru setahun berdiri. "Saya sendiri baru tahu ambruknya ruangan ini tadi pagi," katanya.
Masrukin mengungkapkan, hujan deras memang terus mengguyur kawasan Keboan sejak dua hari terakhir ini. Akibatnya, beban yang disangga oleh atap tersebut semakin berat. Padahal, kerangka atap sudah lama keropos karena kualitas kayu yang jelek. Nah, karena kondisi itulah atap ruangan tersebut akhirnya ambruk. "Kualitas kayunya memang jelek. Selain itu, ada kesalahan metode pemasangann," pungkasnya. [suf/kun]