Reporter : Yusuf Wibisono
Foto korban semasa hidup.
Jombang (beritajatim.com) - Kapolres
Jombang, AKBP Tri Bisono Soemiharso membenarkan bahwa tewasnya Hardjo
Santoso (72) -bukan Robertus Hardjo (60) seperti diberitakan sebelumnya-
saat merayakan Natal di Cafe 88 Mojowarno akibat tertembus peluru milik
oknum polisi. Namun ia menggaris bawahi, menyalaknya pistol jenis
revolver itu karena unsur kelalaian.
"Oknum polisi berinisial
Briptu S. Saat ini yang bersangkutan sudah kita amankan. Selain itu,
kami juga mengamankan seorang saksi berinisil TJ," kata Kapolres Jombang
dihadapan wartawan, Rabu (25/12/2013).
Aksi berdarah itu sendiri
terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari. Awalnya, korban Hardjo Santoso
dijemput oleh Briptu S dan TJ. Tiga orang yang sudah kenal dekat ini
kemudian menuju cafe 88 untuk merayakan natal. Beberapa jam kemudian
senjata milik Briptu S jatuh ke lantai Kafe dan diambil oleh TJ untuk
diamankan di atas meja. Namun secara tiba-tiba senjata api itu meletus
mengenai korban Harjo Santoso.
Timah panas itu menembus bahu
sebelah kanan tembus leher. Korban kemudian dilarikan ke RSK Mojowarno
untuk untuk mendapatkan pertolongan medis. Hanya saja, dia mengembuskan
nafas terakhir karena kehabisan darah. Dari RSK Mojowarno, korban
kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Kediri guna otopsi. [suf/but]