Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Pengurus Cabang
(PC) Gerakan Pemuda Ansor Jombang menerjunkan 600 anggotanya dalam
rangka pengamanan puncak haul ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di
Ponpes Tebuireng, 3 Januari mendatang. Dalam acara puncak itu, presiden
Susilo Bambang Yudhiyono (SBY) juga dijadwalkan hadir.
Dari ratusan personel itu, sekitar 20 sampai 25 orang merupakan Banser khusus atau yang biasa disebut Densus (Detasemen Khusus) 99. Tim berpakaian preman ini siap mendeteksi keadaan sebelum kedatangan orang nomor satu di Indonesia. Densus 99 merupakan tim khusus untuk penaggulangan teroris yang dimiliki Banser.
"Untuk pengamanan puncak haul Gus Dur yang dihadiri presiden, kami menerjunkan 600 anggota Banser. Selain melakukan pengamanan di lokasi, Banser juga siaga di sepanjang jalan menuju Ponpes Tebuireng," kata Ketua GP Ansor Jombang, Solahul Am Natobuono atau Gus Aam, Senin (30/12/2013).
Bendahara Umum Ansor Jombang, Zulfikar D Ikhwanto menambahkan, jumlah 600 orang Banser itu kemungkinan bertambah mengingat ada Banser sukarela dari beberapa kecamatan. Selain Densus 99, pengamanan haul mantan presiden itu juga menerjunkan Balalin atau Banser Lalu Lintas serta Bagana alias Banser Tanggap Bencana.
Ia juga mengatakan, sudah menjadi kwajiban bagi Ansor untuk melakukan pengamanan di acara puncak haul tersebut. Maklum saja, di kalangan nahdliyin Gus Dur merupakan tokoh yang dihormati. Selain itu Gus Dur juga cucu pendiri NU dan mantan Ketua Umum PBNU selama tiga periode. "Seluruh persiapan sudah kami lakukan. Sekali lagi, dalam puncak haul Gus Dur itu kami menerjunkan 600 personel Banser," punkas Zulfikar.
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur lahir di Jombang, pada 7 September 1940 dan wafat di Jakarta pada 30 Desember 2009, pada usia 69 tahun. Selain pernah menjabat Presiden, Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh pluralis di Indonesia. [suf/kun]
Dari ratusan personel itu, sekitar 20 sampai 25 orang merupakan Banser khusus atau yang biasa disebut Densus (Detasemen Khusus) 99. Tim berpakaian preman ini siap mendeteksi keadaan sebelum kedatangan orang nomor satu di Indonesia. Densus 99 merupakan tim khusus untuk penaggulangan teroris yang dimiliki Banser.
"Untuk pengamanan puncak haul Gus Dur yang dihadiri presiden, kami menerjunkan 600 anggota Banser. Selain melakukan pengamanan di lokasi, Banser juga siaga di sepanjang jalan menuju Ponpes Tebuireng," kata Ketua GP Ansor Jombang, Solahul Am Natobuono atau Gus Aam, Senin (30/12/2013).
Bendahara Umum Ansor Jombang, Zulfikar D Ikhwanto menambahkan, jumlah 600 orang Banser itu kemungkinan bertambah mengingat ada Banser sukarela dari beberapa kecamatan. Selain Densus 99, pengamanan haul mantan presiden itu juga menerjunkan Balalin atau Banser Lalu Lintas serta Bagana alias Banser Tanggap Bencana.
Ia juga mengatakan, sudah menjadi kwajiban bagi Ansor untuk melakukan pengamanan di acara puncak haul tersebut. Maklum saja, di kalangan nahdliyin Gus Dur merupakan tokoh yang dihormati. Selain itu Gus Dur juga cucu pendiri NU dan mantan Ketua Umum PBNU selama tiga periode. "Seluruh persiapan sudah kami lakukan. Sekali lagi, dalam puncak haul Gus Dur itu kami menerjunkan 600 personel Banser," punkas Zulfikar.
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur lahir di Jombang, pada 7 September 1940 dan wafat di Jakarta pada 30 Desember 2009, pada usia 69 tahun. Selain pernah menjabat Presiden, Gus Dur juga dikenal sebagai tokoh pluralis di Indonesia. [suf/kun]