Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Dua remaja berusia belasan tahun nekat menyetubuhi gadis ingusan secara bergiliran. Dua pelaku masing-masing MR (17), buruh asal Desa Pucangsimo dan MM (16), pelajar SMK asal Dusun Klaci, Desa Brodot, Bandar Kedungmulyo, Jombang. Sedangkan korbannya adalah AS (12), bocah yang masih duduk di bangku kelas VI MI (Madrasah Ibtidaiyah) Pucangsimo.
Dua remaja itu melakukan aksinya berkali-kali di tempat berbeda, salah satunya adalah di tepi sebuah kolam yang tidak jauh dari rumah korban. "Dua pelaku sudah kita tangkap. Saat ini kita kirim ke Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres Jombang guna menjalani pemeriksaan," kata Kapolsek Bandar Kedungmulyo, AKP Yogas, Jumat (17/1/2014).
Yogas menjelaskan, meski baru duduk di kelas VI, namun AS sudah menjalin asmara dengan MM. Bahkan mulai Desember kemarin dua bocah tersebut kerap menjalin komunikasi lewat HP (Hand Phone). Tidak cukup itu saja, diam-diam keduanya juga janjian untuk bertemu.
Puncaknya, pada pertengahan Desember MM dan AS janjian bertemu di tepi kolam di sekitar rumah korban. Namun dalam pertemuan itu MM tidak sendiri, ia juga mengajak seorang temannya berinisial MR. Kondisi malam yang sepi membuat MM terbakar birahinya. Ia kemudian mengajak AS untuk berhubungan badan.
Awalnya, bocah yang tinggal serumah dengan pamannya ini menolak. Namun MM tidak kurang akal. Ia mengancam akan memutuskan hubungan asmaranya dengan AS. Bahkan ia juga mengancam tidak akan mengirim SMS lagi terhadap korban. Mendapat ancaman tersebut, AS ciut nyali hingga akhirnya merelakan ketika MM merampas kegadisannya di tepi kolam itu.
Sementara MM melakukan hubungan badan dengan AS, pelaku lainnya yakni MR menjaga situasi. Nah, ketika MM sudah selesai menyalurkan hasrat birahinya, giliran MR beraksi. Buruh yang masih berusia belasan tahun ini juga menikmati tubah AS hingga puas. Kelar menjalankan aksinya, korban disuruh pulang.
Sukses menjalankan aksi bejatnya, dua remaja itu kian ketagihan. Diam-diam mereka terus melakukan hubungan intim. Mulai di sawah, di rumah kosong, hingga di sekitar kebun jati Desa Pucangsimo. "Mulai pertengahan hingga akhir Desember, mereka kerap melakukan hubungan intim," ujar Yogas.
Namun kepada petugas, MM mengaku hanya melakukan hubungan badan dengan
korban sebanyak satu kali, sedangkan MR mengaku melakukan persetubuhan
tersebut lima kali dengan lokasi berbeda. Baik MM maupun MR kompak mengaku pernah melakukan perbuatan mesum dengan AS di tepi kolam.
Yogas menegaskan, terbongkarnya kasus tersebut berawal ketika keluarga AS curiga dengan perubahan fisik bocah kelas VI MI tersebut. Pasalnya, semakin hari perut AS semakin membesar. Selanjutnya, pihak keluarga memeriksakannya ke bidan setempat. Nah dari situlah diketahui bahwa AS sedang berbadan dua alias mengandung.
Kepada keluarganya, AS akhirnya menceritakan bahwa yang telah menanam benih di rahimnya adalah MR dan MM. Karena tidak terima, kakan korban, Purwanto akhirnya melaporkan kasus persetubuhan di bawah umur itu ke polisi. "Semalam keduanya langsung kita tangkap dan saat ini sudah diperiksa di Unit PPA," pungkas Yogas. [suf/kun]
Berita Terkait
Jombang (beritajatim.com) - Dua remaja berusia belasan tahun nekat menyetubuhi gadis ingusan secara bergiliran. Dua pelaku masing-masing MR (17), buruh asal Desa Pucangsimo dan MM (16), pelajar SMK asal Dusun Klaci, Desa Brodot, Bandar Kedungmulyo, Jombang. Sedangkan korbannya adalah AS (12), bocah yang masih duduk di bangku kelas VI MI (Madrasah Ibtidaiyah) Pucangsimo.
Dua remaja itu melakukan aksinya berkali-kali di tempat berbeda, salah satunya adalah di tepi sebuah kolam yang tidak jauh dari rumah korban. "Dua pelaku sudah kita tangkap. Saat ini kita kirim ke Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres Jombang guna menjalani pemeriksaan," kata Kapolsek Bandar Kedungmulyo, AKP Yogas, Jumat (17/1/2014).
Yogas menjelaskan, meski baru duduk di kelas VI, namun AS sudah menjalin asmara dengan MM. Bahkan mulai Desember kemarin dua bocah tersebut kerap menjalin komunikasi lewat HP (Hand Phone). Tidak cukup itu saja, diam-diam keduanya juga janjian untuk bertemu.
Puncaknya, pada pertengahan Desember MM dan AS janjian bertemu di tepi kolam di sekitar rumah korban. Namun dalam pertemuan itu MM tidak sendiri, ia juga mengajak seorang temannya berinisial MR. Kondisi malam yang sepi membuat MM terbakar birahinya. Ia kemudian mengajak AS untuk berhubungan badan.
Awalnya, bocah yang tinggal serumah dengan pamannya ini menolak. Namun MM tidak kurang akal. Ia mengancam akan memutuskan hubungan asmaranya dengan AS. Bahkan ia juga mengancam tidak akan mengirim SMS lagi terhadap korban. Mendapat ancaman tersebut, AS ciut nyali hingga akhirnya merelakan ketika MM merampas kegadisannya di tepi kolam itu.
Sementara MM melakukan hubungan badan dengan AS, pelaku lainnya yakni MR menjaga situasi. Nah, ketika MM sudah selesai menyalurkan hasrat birahinya, giliran MR beraksi. Buruh yang masih berusia belasan tahun ini juga menikmati tubah AS hingga puas. Kelar menjalankan aksinya, korban disuruh pulang.
Sukses menjalankan aksi bejatnya, dua remaja itu kian ketagihan. Diam-diam mereka terus melakukan hubungan intim. Mulai di sawah, di rumah kosong, hingga di sekitar kebun jati Desa Pucangsimo. "Mulai pertengahan hingga akhir Desember, mereka kerap melakukan hubungan intim," ujar Yogas.
Namun kepada petugas, MM mengaku hanya melakukan hubungan badan dengan
korban sebanyak satu kali, sedangkan MR mengaku melakukan persetubuhan
tersebut lima kali dengan lokasi berbeda. Baik MM maupun MR kompak mengaku pernah melakukan perbuatan mesum dengan AS di tepi kolam.
Yogas menegaskan, terbongkarnya kasus tersebut berawal ketika keluarga AS curiga dengan perubahan fisik bocah kelas VI MI tersebut. Pasalnya, semakin hari perut AS semakin membesar. Selanjutnya, pihak keluarga memeriksakannya ke bidan setempat. Nah dari situlah diketahui bahwa AS sedang berbadan dua alias mengandung.
Kepada keluarganya, AS akhirnya menceritakan bahwa yang telah menanam benih di rahimnya adalah MR dan MM. Karena tidak terima, kakan korban, Purwanto akhirnya melaporkan kasus persetubuhan di bawah umur itu ke polisi. "Semalam keduanya langsung kita tangkap dan saat ini sudah diperiksa di Unit PPA," pungkas Yogas. [suf/kun]